2

32 1 0
                                    

"HAAAHHH?"

Rere teriak kencang saat sudah mendudukan dirinya di sofa ruang tv, dia habis mandi dan bersih-bersih, baru saja membuka handphonenya kembali setelah pulang sekolah, dia kaget dengan apa yang dia baca.

Ibu membawa gayung, muncul dari arah dapur dengan terburu, "Kenapa kamu, Re?"

Juan juga turun dari lantai atas dengan muka panik, "Teteh kenapa?"

Rere meringis, lalu menyengir kearah Ibu, "Ngga bu, kaget aja tadi, hehe."

"Kamu mah, aya-aya wae ih." ucap ibu sebelum akhirnya balik lagi ke dapur, sedangkan Juan ikut bergabung duduk bersama Rere sekarang.

"Kaget kenapa teh? Kayanya ngga biasa." curiga Juan melihat wajah Rere yang tidak tenang.

Rere menggeleng pelan sambil ketawa garing, "Hehehe, gapapa. Gue ke atas dulu ya."

Rere berdiri dan pergi dari ruang tv, Juan melihat Tetehnya itu sambil berfikir, "Apasi, mencurigakan."

--

Rere mondar-mandir sambil menelpon seseorang untuk memastikan sesuatu.

"Hallo, Re, maaf baru gue angkat abis mandi tadi."

Suara Via terdengar dari seberang sana.

"Iya gapapa Vi, gue mau nanya ni."

"Kenapa Re? Kok lo kaya orang tegang sih?"

Rere membuang nafas pelan, "Bentar, lo tau si Valas temennya Jay kan?"

"Iya lah tau banget anjir, ya kan kita ngeship anak alam." Via menjeda ucapannya, "Ya walaupun lo liat Jay doang sih."

"Ngga, bukan itu, maksud gue, lo tau nggak dia itu ice skater yang masuk tim nasional?"

"Iyalah tau gue, ya masa lo gatau Re?"

"Gue harus wawancara dia, shock gue setelah tau Savalas itu Valas temennya Jay anjir."

"Wah gila lo, gaada angin gaada hujan, kayanya jalan terbuka lebar buat lo lebih deket sama Jay lewat Valas."

"Anjir lo, gue gimana ini Vi?"

"Minta id line Jay nanti jangan lupa."

"Ah lo mah, ya kali. Malu gue,"

"Yaudah sih santai aja, Valas baik anaknya, katanya."

Rere meremat wajahnya, "Yaudah gue tutup ya, cuma mau mastiin doang."

"Udah gila lo, gue yang matiin duluan, bye."

Tut.

Via mematikan teleponnya duluan, Rere? Dia langsung duduk di depan komputernya mulai menyusun beberapa pertanyaan sesuai dengan 5W+1H dan antek-antek lainnya.

---

Nuansa elegan dan minimalism didominasi dengan warna putih dan abu itu kamar cowo yang sedang duduk pinggir tempat tidurnya, menempelkan beberapa salonpas pada bagian kakinya.

*toktoktok.

"Ya," sahutnya, pintu terbuka memunculkan gadis cantik dengan senyumnya.

"Makan dulu yu, Kak."

"Iya, nanti kakak nyusul." jawabnya dengan senyum yang terbit dari bibirnya.

"Oke, aku duluan." gadis itu pergi dari sana.

Dibereskannya plastik sisa salonpas itu ke dalam plastik dan membuangnya ke tong sampah pinggir meja belajar.

*Drrtt....

Larch ; ft.Sunghoon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang