4

26 1 0
                                    

"Okay, kelasnya sampai sini dulu, coba kerjakan soal-soalnya dirumah, nanti minggu depan kita bahas."

"Baik, Bu."

Setelah Bu Lina keluar kelas, semua siswi berhamburan dari kursinya, sebenarnya ada mapel lain sebelum waktu isitirahat tiba, tapi belum ada tanda-tanda Pak Tesa bakal masuk kelas.

Rere yang satu meja dengan Via, tidak meninggalkan kursinya. Rere sedang menulis beberapa catatan di bukunya, sedangkan Via sibuk menggunting sticker yang baru saja ia print tadi pagi.

"Heh, Pak Tesa gak masuk hari ini." Miko berkata kencang di depan pintu sana.

"Yeheeeee" Nikol berteriak ria, begitupun dengan anak-anak lainnya.

"Kata siapa lo? Jangan ngadi-ngadi." sahut Via sambil mengacungkan guntingnya.

"Weywey, santai brou." Tami memegang tangan Via yang mengacung.

"Anjir, gue bilangin osis lo. Bawa sajam kesekolah." ancam Nikolm

"Alay! Gunting doang."  sahut Via sembari melanjutkan aktifitasnya menggunting sticker.

Miko menghampiri Rere yang sedang duduk anteng di bangkunya, "Re, join ludo yuk," ajaknya.

Rere mendelikan pandangannya ke arah Miko, "Nggak ah, bosen."

"Ayo ih ikut, ada yang baru. Lo harus ikutan." paksa Miko yang mulai menarik-narik tangan Rere.

Rere menajamkan pandangannya pada cowo itu, "Iya iya, nyebelin lu."

Miko menyengir, "Nah, gitu dong." melepas lengan Rere.

"Ikut yuk Vi," ajak Rere yang di balas gelengan oleh Via, "Ngga ah, kalah mulu gue kalo maen ludo." itulah jawaban Via.

Rere melirik Tami, "Yuk, Tam?"

"Lo aja sono, gue tim hore." jawabnya lalu tersenyum cringe.

"Gile,"

Rere pun akhirnya ikut rombongan ludo yang beranggotakan 6 orang itu, dia cewe sendirian di antara Miko, Nikol, Iju, Joan, dan Toni.

Walaupun yang main hanya berenam, tapi penontonnya sangat memenuhi kubu masing-masing, serunya kali ini adalah karena Miko bawa bedak bayi punya adiknya, buat kalo yang kalah atau kembali ke run di coret mukanya, dan kalian tau? Pertarungannya jadi makin sengit karena mereka semua anaknya rusuh.

"Woy si Rere bakal gue caplok," seru Iju sambil mengklik dadu nya.

"Gausah berisik lo ah, nggak bakal." elak Rere.

Nikol udah ketawa mulu dari tadi, muka cemongnya sudah tidak karuan, dia terlalu sibuk ngetawain orang lain karena gabisa liat muka sendiri.

"Yeheeeee!"

Dadu Rere kembali ke Run.

"Sini lo," Miko menempelkan bedaknya di pinggiran yang belum kena coret.

"Jelek banget lo Re," Iya, ini si Nikol. Sumpah ni bocah nyebelin banget, dikira Rere ni anak cool gitu tapi pas udah kenal jadi kek-- akhlakless banget.

"Ngaca!" jawab Rere dengan keras, Nikol malah tambah ketawa.

"Udah pemenangnya si Iju, mau lo apa Ju?" tanya Miko pada temannya yang menjuarai permainan siang ini.

"Ke kantin dengan wajah kaya gini, abis ke kantin bediri bentar, baru boleh apus bedak." ucap Iju dengan muka yang sangat yakin dan tak ingin bantahan.

"Setund lu! Ada-ada anjir, nggak." Joan yang kesal tak habis pikir.

"Ngga ah, mana gue cewe sendiri." Rere ikut menolak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Larch ; ft.Sunghoon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang