Pair : Soukoku
Genre : Romance, mpreg, tragedy.
Prompt : Soulmate AU
Warn : Abusive.--------------
Mimpi itu terkadang masih menghantui Kyoka. Walau ia merasakan sebuah lembar hangat selimut baldu membungkus tubuhnya, namun dingin dari masa lalu masih merasuk. Menyusup melalui bunga tidur, menenggelamkannya, membuatnya bersyukur sekaligus menyesal.
.
.
.--------------
Menhera
"Maafkan aku," Satu tamparan mendarat di pipi Chuuya seperti hari-hari sebelumnya. Ia selalu merendah dan memohon. Seperti bunga yang penuh nektar dan layu karena hujan. Tidak berguna. "Maafkan aku, Dazai."Pria itu selalu pulang dalam keadaan mabuk. Wangi sake dan seluruh hal yang membuatnya begitu buta dan tidak lagi memandang lembut pada Chuuya seperti yang ia lakukan dulu. Tangan Chuuya yang selalu ia genggam kini berbalut perban penutup memar. Pipi yang masih mengingat betapa lembut belaian tangannya, kini penuh dengan kasa dan luka.
Tapi tidak apa. Chuuya mencintainya. Rasa sakit ini tidak sebanding dengan seluruh hati yang Chuuya beri padanya.
Tempat Chuuya untuk merenung dan bebas hanyalah sebuah bar di pinggir kota. Tidak jauh dari rumahnya yang kecil dan hangat. Ia minum malam hari, ketika Kyoka yang disayangi tengah merajut mimpi. Segelas martini, lalu segelas lagi, Chuuya ingin melupakan sejenak rasa sakit di sekujur tubuhnya dengan alkohol.
Pemilik bar adalah Mori-san dan Kouyo anee-san, teman baik sejak lama. Mereka mendirikan bar bersama sampai akhirnya Chuuya bertemu dengan Dazai di tahun pertama kuliah. Mata coklat yang indah dan senyumnya senantiasa menguarkan rasa nyaman. Dazai memberikan Chuuya segalanya, ia menyayangi Chuuya dengan segala hal. Tidak ada yang palsu. Semua adalah kenangan indah nyata. Ya, kenangan.
Mereka menikah di gereja dengan sebuah kue tingkat bewarna putih indah. Buket lily dan mawar putih masih terasa begitu baru di genggaman Chuuya. Menyewa apartemen sederhana, Dazai bekerja di bagian akunting sebuah perusahaan sementara Chuuya di bar. Kemudian, seperti mimpi, sosok malaikat diturunkan Tuhan pada mereka untuk dilimpahi kasih sayang. Rambut gelap dan mata biru. Bidadari. Chuuya menyayanginya dengan seluruh yang ia miliki.
Sejak anak itu, Kyoka namanya, lahir, Chuuya berhenti bekerja di bar dan fokus mengurus rumah. Dazai pergi pada pagi hari dan pulang sebelum makan. Kehidupan biasa, namun sangat indah. Bisa melihat senyum dari kedua orang yang paling Chuuya cintai setiap hari adalah satu-satunya hal yang ia butuhkan.
Sampai beberapa waktu lalu.
Perusahaan Dazai bangkrut dan ia dipecat. Chuuya sudah menghiburnya dengan segala cara, ia bahkan membantu Dazai mendapat pekerjaan baru di tempat lain. Namun, bukan itu yang membuat Dazai begitu sengsara. Dia tidak mengatakan pada Chuuya sampai Mori-san yang memberitahu bahwa kesalahan Dazai dalam pekerjaan yang membuat perusahaannya bangkrut.
Dazai orang yang cerdas, jenius. Ia selalu bisa melakukan segala hal dan selalu bisa mendapatkan segala hal. Mendengar bahwa Dazai melakukan kesalahan membuat Chuuya tidak percaya. Namun begitulah adanya. Chuuya tidak menyalahkan, karena baginya Dazai adalah dunia. Kesalahan-kesalahan yang Dazai lakukan, Chuuya tidak mempermasalahkannya.
Karena itu dia tetap tersenyum, memeluk Dazai dan berkata, "Tidak apa, Osamu. Semua orang melakukan kesalahan. Kau memiliki kami di sini, kami tidak akan meninggalkanmu."
Chuuya pikir Dazai akan menjawab dengan kecupan kecil di kening seperti yang sudah-sudah, tapi nihil. Yang ia lakukan malah mendorong Chuuya jatuh ke lantai. "Kami?!" Chuuya terdiam. Ia tidak pernah melihat wajah kecewa dan amarah yang begitu kontras di wajah Dazai. "Kau tidak mengerti apa-apa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aglio Latibule
FanfictionDidedikasikan untuk Bungou Stray Dogs Angst-week 2020. Soukoku. ©Bungo Stray Dogs adalah milik Asagiri Kafka dan Illustratators.