Berkabut?

37 25 2
                                    

Vano segera turun dari pohon setelah orang itu pergi,ia berlari mencari teman temannya yang pasti berada di ruangan musik yahh bukan untuk berlatih atau semacamnya tapi ruangan itu sangat cocok untuk di jadikan markas,karna akses masuknya yang mudah tak seperti ruangan yang lainnya.

Brakkk...

"Aaaaa..."Bisma
"Aaaaaaaa".teriakan Yadi

"Hah..hhaahh..hahhh...". Vano mengambil nafas panjang rupanya jarak yang ia tempuh lumayan panjang membuat capten basket SMA Antarariksa itu cepat cepat mengambil oksigen.

"Sialan lo Van ngagetin gue aja"Bisma yang syok dengan kedatangan Vano.

"Teuing manehteh gue rewas nyaho teu". Yadi dengan logat dan bahasa sundanya.

Vano hanya mengangkat tangan ✋,memberi intrupsi untuk teman temannya agar memberikan waktu untuknya bernafas.

"Ahhh payah manehmah cenah kapten basket tapi ni hah heh hoh kitu eleh ku urang"sombong Yadi.

"Bodo..s. serah..l..lu gue.. kagak ngerti ...Yad.."Vano yang masih ngos-ngosan.

Sedangkan Anggi ia hanya diam memperhatikan teman temannya enggan mengucap kata apapun.dengan muka datarnya ia hanya sibuk memperhatikan.

"Ahhh...payah"jawab Yadi.

Kini Vano mulai mendekati ketiga sahabat baiknya itu,ia duduk dan nafasnya sudah mulai teratur."tolongin gue Bis".

Bisma, Yadi maupun Anggi sontak memandang wajah Vano yang terlihat serius, "kenapa lo?".tanya Bisma orang yang dimintai tolong.

"Gini tadi gue....emmm nyalain rokok terus gue masukin ke mulut ehhh malah ketelen".

"Hahhh??.."Yadi dan Bisma cengo. "Ketelen?".ulang Yadi.

Lantas Vano mengangguk dengan wajah yakin tanpa ekspresi yang memang bukan ekspresi wajah Vano biasanya.

"Naha kateleg ai maneh".

"Nggak sengaja tadi gue kaget ehhh malah ketelen gimana dong??bantuin gue".

"Sekarang rasanya apa??".tanya Bisma.

"Tenggorokan gue kering rasanya terus juga bau gitu".

"Ehhhh??hurung senena??".

"Apaan elahh gue bukan google translate Yad"runtuk Vano.

"Ckk.. apinya nyala??".

"Ya iya lahh"

"Hhaahh??".

"Buka mulut lo Van sini gue cek"

"Ngga mau"tolak Vano

"Lo emang mau mulut lo kebakar sama usus ususnya??".

"Emang bisa??".

"Nya bisa atuh maneh teh pan ada apina".

"Cepet buka mulut".

"Api??ehhh gue itu nelen asep rokok bukan sama rokok rokoknya yakali gue kuda lumping".

"Hahhh??".

"Hah..huh..hah..hih..aja lu pada".

"Ahhhh ..anjing Lo".

"Teuing siamah angger we goblok".

Anggi yang biasanya tanpa ekspresi kini mulai kesal dengan lelucon Vano karna ia sudah mulai hawatir tadi.tapiiii "tumben lo nyentuh barang kayak gitu".

Vano menoleh memandang wajah Anggi si cowok keren dengan segala kesempurnaannya.

"Hmmm..".

"Kenapa ada masalah?".

Vano tertunduk sebenarnya enggan untuk memberitahu temannya tapi dia juga butuh tempat untuk konsultasi.elahhh bahasanya.

Lalu Vano menceritakan semuanya sampai akhir entah akhir yang mana.

Plukkk..

Yadi Bisma dan juga Anggi menepuk bahu Vano mereka juga tahu ini bukan masalah yang mudah meski umur mereka bisa dibilang sudah cukup untuk menghadapi masalah seperti ini tapi keluarga adalah sebuah emas,pelangi bahkan harta yang paling berharga dari apapun.

Siapapun pasti tahu itu.mereka mulai terenyuh dengan keadaan Vano saat ini biasanya orang satu ini tidak pernah sampai sediam ini ia orang yang akan melakukan apapun pada siapapun agar ia dan orang orang di dekatnya tertawa lebar.

"Ehh..ngomong ngomong ini gimana masalah perut  gue asepnya belum keluarrr??". histeris Vano.

"Gapapa sesekali perut lo berkabut kayak hutan di gunung sono".lalu melepas tangan mereka dari bahu Vano karena anak ini sudah mulai kembali pada sikap aslinya.

"Berkabut gila udah hati berkabut sekarang perut??".ucapnya sembari mengelus elus perut ratanya.

"Sigehel ciga jelema reunueh".ucap Yadi yang melihat gaya Vano.







Haiii haiii ketemu lagi dehh ..ini spesial karena dua kali update yahh aku harap banyak peminatnya.

Next??seeyou💋

Min,30agus20.

REOVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang