REOVANO

Taman Nasional

Vano membeli barang yang akan ia gunakan untuk mendekor taman nanti,ia tak sendirian Yadi pun ikut bersamanya dan kedua sahabatnya yang lain sudah bersiap di Taman.

"Meli naon deui Van??".

"Naon yahhh emmm ohhh iya bunga".

Yadi mengagguk lalu berjalan mengikuti Vano ia melirik jam di tangannya masih setengah lima sore ia dan teman-temannya yang lain masih bisa bersantai untuk membantu Vano.

"Spesial nya Van ..tepika rariweh kieu".

"Rariwe??"Vano mengulang kata yang Yadi ucapkan ia tak mengerti sedangkan Yadi hanya memandang Vano jengah.

"Rariwehhh Van rariwehhh ....eta eee naonnya emmm repot gitu".

Vano semakin bingung dengan ucapan Yadi ."nyaenggeus lah...tong jadi lupain aja lupain".ucap Yadi yang berjalan mendahului Vano.

👤

Tiara tengah berjalan mondar mandir ke sana ke sini,bingung harus memakai baju mana untuk pertemuan nanti malam.

Ia merasa gugup saat ini,pasalnya ini pertama kalinya ia keluar untuk menemui seorang laki laki.bukan tidak normal atau semacamnya tapi karena ia anak rumahan jelas ini adalah salah satu hal baru.

Wajahnya berseri senyuman tak pernah lepas dari wajahnya.

"Bi mau kemana sihh?".

Tiara terlonjat kaget pasalnya tiba tiba saja seseorang berbicara persis di belakangnya.kini ekspresi wajah menjadi sebal matanya menatap Ovi dengan pandangan tidak suka."kalo masuk kamar orang itu permisi dulu ucapin salam atau apa kek jangan kayak jelangkung datang tak diundang pulang tak diantar".omel Tiara.

"Yeeee...siapa suruh pintu nggak di kunci yahh jadinya bebaskan mau masuk apa ngga".bela Ovi.

"Terserah".

"Ehhh pertanyaan aku belum di jawab...mau kemana sihhh?".

"Rahasia".

Ovi tersenyum tipis membuat Tiara bingung ia menatap Tiara dengan tatapan berbeda."apaan sihh risih tau nggak".

"Lo..mau ngedate rupanya...cieee cieee bibi gue udah punya pacarrr".ejeknya.

"Ckk..sotoy bangettt".

"Terus itu rapih rapih gitu malam Minggu mau kemana lagi kalo bukan ngedate".

"Ehhh..ngga usah ngomong diem aja diem apalagi kalo so tau"

"Cihhh..."cibir Ovi "malming mah malming aja".

"Udahhh sono sono gue mau ganti baju juga".

Tiara menyeret Ovi kedepan pintu kamarnya,Ovi yang di seret hanya tersenyum melihat tingkah laku bibinya yang satu itu.mereka memang dulunya akur karna memang jarang bertemu, seperti sodara pada umumnya yang kecil menghormati dan yang besar mencintai tapi setelah mereka sering bertemu akhirnya tidak adalagi kata benteng yang kaku mereka seperti teman bibinya itu tidak pernah marah saat Ovi mencoba menjadi sahabatnya yang tanpa batas bukan sebagai sepupu yang kaku.

"Pulang sono udah magrib".

"Ngga mau gue mau disini aja ehhh gue mau ikut elo pergi".

"Nggak ada gue gamau bawalo ...baru nyampe entar udah ngajak pulang ngga mau gue..sono huss husss...".

"Kejam".

"Biarin..".

Trek..

Tiara menutup pintu,ini berlangsung lama jika ia menanggapi Ovi. "Dasar cebong".

👤

19.56

"Wihhh rapih bener .." puji Bisma.

"Haruslah malam spesial donggg.."jawab Vano dengan cengirannya.

"Diemm lo semua ini udah siap kan??ngga ada yang kurang??emmm penampilan gue??emmm bunga??".

"Oke"jawab semua orang serempak membuat orang dengan hoodie biru itu menyengir kuda.

"Gue gugup lo semua bantuin gue kek".

Semua menatap pria berparas tampan itu jengahhh apalagi yang kurang ia sudah sempurna tanpa apapun.

"Oke..oke.. sorry gue cuma degg..deggan."

"Yaudah bentar lagi dia Dateng kita pergi..Bayy".

Vano duduk bersama ketiga sahabatnya,detak jantungnya tak beraturan ia memegang dadanya sendiri senyumnya tak pernah hilang rasanya ini yang bisa membuat ia bahagia hal kecil yang sangat sangat remeh.melihat saudaranya bahagia.

Maaf ni baru update soalnya belum banyak peminatnya juga jadi aku aga aga males buatnya yahh aku tau ini ngga sebagus cerita lain tapi seenggaknya yang suka pliss tinggalin jejak vote atau komen biar aku update semangat.

Yaudah yahhh next??seeyou

Sen,07sep20