Sweet Enemy - 3

65 8 1
                                    

Happy reading..
Typo bertebaran..

....

Sama seperti kemarin, hari ini belum ada satupun pelanggan yang datang padahal ini  sudah memasuki siang hari, wajah Zie menampilkan wajah muram dan kembali tidak bersemangat.

"Bagaimana ini?, kita belum mendapatkan pelanggan", tanya Jo.

"Aku pun tidak tau Jo", balas Zie.

Ed yang baru saja melewati kafe milik Zie terdiam, karena kafe itu terlihat sangat sepi dan terlihat wajah Zie yang muram meskipun mereka adalah musuh namun Ed tidak ingin melihat mausenya muram.

Jika boleh dikatakan sejujurnya Ed telah menyukai Zie, namun ia terlalu ragu untuk mendekati perempuan ia takut jika kejadian dulu terulangi lagi, dimana perempuan yang ia cintai bermain dibelakang bersama pria lain.

"Kak, kenapa kau melamun? ayo kita turun aku sudah lapar", ucap Rea.

"Kau ingin makan gratis?", tanya Ed pada adiknya.

"Mau! jika menyangkut hal makanan selagi itu gratis Rea selalu mau", ucap Rea dengan semangat.

"Baiklah hubungi teman-temanmu lalu kau kunjungi kafe disana, kau boleh makan gratis aku yang akan membayar semuanya", ucap Ed.

"Baiklah, aku akan kesana sendiri saja", ucap Rea lalu keluar dari mobil milik Ed dan menyebrang jalan.

Ed menghubungi Felix orang kepercayaannya.

'Tutup kafe milikku untuk hari ini, lalu beri tau semua karyawan untuk mengganti pakaian mereka dan kunjungi JazCaffe, pesan apa yang mereka mau aku akan membayar semuanya'

'Baik Tuan'

Ed memutus panggilan ia keluar dari mobil dan mulai menyebrang jalan.

Zie yang sedang duduk dikursi dengan wajah muram tersentak kaget dengan keadaan seorang perempuan lebih muda darinya.

"Permisi", ucap Rea.

"Ah ya, silahkan nona ada yang bisa saya bantu?", ucap Zie dengan ramah.

"Boleh aku melihat daftar menunya?", tanya Rea, Zie memberikan daftar menu yang sudah ia cetak, hati Zie sangat senang karena mendapatkan pelanggan pertama.

"Aku ingin memesan mille feuille, choco lava cake, chicken mushroom sauce with sauted vegetable  dan cold chocolate", ucap Rea.

Dengan cepat Zie menuliskan pesanan yang Rea sebutkan.
"Baiklah, mohon ditunggu sekitar sepuluh sampai limabelas menit", ucap Zie yang dianggukan oleh Rea, Zie menuju dapur dimana ia sendiri adalah juru masaknya, sedangkan Jo bagian minuman ia ahli sebagai barista.

notifikasi pesan masuk kedalam handphone Rea.

'Buat drama seolah-olah kita sepasang kekasih'

Rea terheran dengan apa yang kakaknya itu ketikkan.

'Untuk apa?, apa kau masih normal?'

'Sudah ikuti saja, tidak usah banyak bertanya'

Setelah itu tidak lama Ed datang dan dengan waktu yang bersamaan Zie mengantarkan pesanan milik Rea.

"Hai sayang, maaf membuatmu menunggu lama", ucap Ed memulai drama yang ia buat.

"Tidak apa sayang, aku sudah memesan makanan kesukaanmu choco lava cake", ucap Rea.

Zie yang melihat sepasang kekasih itu oh bukan jika Zie tau mereka adalah sepasang saudara namun sayang Zie tidak mengetahuinya, ia merasa kesal sendiri melihat Ed dekat dengan perempuan lain.

Ada apa dengan dirinya?

"Aku pesan cold chocolate satu", ucap Ed pada Zie yang ia balas hanya dengan delikan.

Zie kembali ke dapur dan menemui Jo.
"Antarkan pesanannya olehmu saja aku malas", ucap Zie.

"Kau cemburu?", selidik Jo sambil membuatkan pesanan Ed.

"Enak saja aku hanya malas bertemu dengannya", balas Zie.

"Akui saja jika kau cemburu", ucap Jo sambil mengantarkan makanan Ed sedangkan Zie hanya memasang wajah kesal dengan perkataan Jo.

"Hai Ed, ini pesananmu", ucap Jo.

"Thanks Jo", balas Ed.

Jo sebenarnya tau siapa Rea namun ia hanya diam tidak memberitau Zie, ia ingin melihat reaksi Zie jika Ed bersama perempuan lain.

Tidak lama dari itu segerombolan orang datang memenuhi kafe Zie, Zie dan Jo bingung dengan semua ini tiba-tiba mereka kebanjiran pelanggan, meskipun begitu Zie sangat senang.

Dengan senang hati Zie dan Jo melayani para pelanggan meskipun dengan kewalahan, Ed yang terus memperhatikan Zie diam-diam tersenyum kala melihat wajah Zie yang tersenyum bahagia mendapati pelanggan.

"Oh jadi perempuan ini yang diam-diam kau suka", ucap Rea, Ed menjadi salah tingkah sendiri adiknya mengetahui.

"Dari mana kau tau?", tanya Ed.

"Aku tidak sengaja membuka handphonemu dan melihat ada foto dirinya", ucap Rea dengan bangga.

"Adik tidak sopan", gerutu Ed.

Ed Memberi kode kepada Felix yang berada tidak jauh dari meja yang ditempati Ed.
Felix yang mengerti segera menghampiri Zie dan meminta bill untuk membayar.

"Permisi nona, bisa saya meminta bill untuk orang-orang yang telah memesan?", tanya Felix ada Zie, dengan cepat Zie memberikannya dan juga menghitung semua totalnya.

"Ini tuan, kecuali meja yang nomor dua", ucap Zie memberi tau nomor meja yang ditempati Ed.

"Hitung saja meja dengan nomor dua, atasanku memerintahkan untuk menghitung semuanya", ucap Felix, Zie menambahkan hitungannya dan memberikan bukti pembayaran pada Felix.

"Baiklah ini uangnya, simpan saja sisa uang yang lebihnya", ucap Felix.

"Terimakasih tuan, tolong ucapkan terimakasihku pada atasanmu yang baik", ucap Zie, Felix mengangguk lalu kembali ke mejanya.

Felix dan Ed saling memberi kode bahwa transaksi pembayaran telah selesai.
Diam-diam Ed memerintahkan karyawannya untuk mempromosikan kafe milik Zie tanpa sepengetahuan Zie dan Jo.

.....

Tbc..
Vote and comment
ThankU😚

BOOK 3 : Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang