Setelah sekian lama tidak mengecek wattpad, akhirnya author bisa buat story lagiii..
Happy Reading
Typo bertebaran.....
Semenjak hari itu, kafe milik Zie tidak pernah sepi pelanggan, sudah terhitung dua puluh lima hari kafe Zie selalu ramai.
Meskipun begitu Zie belum tau siapa tuan yang dimaksud oleh Felix.
"Aku sangat senang Jo, bulan ini kafe yang aku miliki selalu ramai, aku berharap semua ini akan terjadi terus menerus, terimakasih kau telah membantuku", ucap Zie dengan senang.
"Aku pun sangat senang Zie, semoga terus bertahan seperti ini dan lebih meningkat", balas Jo.
Mereka tengah membersihkan kafe, karena sudah waktunya tutup, namun seorang pria datang dan memesan sebuah minuman.
"Hot chocolate satu", ucap pria tersebut.
"Maaf tuan, kita sudah.... Kauuu!", ucap Zie terkejut, melihat Edzard berada disalah satu meja.
"Apa yang kau lakukan disini?", tanya Zie.
"Memesan minuman, dan berperan sebagai pelanggan", balasnya dengan enteng.
"Tidak bisa, sudah waktunya kafe ini tutup", ucap Zie, well kalau pelanggannya bukan Edzard ia akan dengan senang hati melayaninya.
"Apakah sikapmu seperti ini kepada pelanggan?, sangat tidak sopan huh", ketus Edzard.
"Jika pelanggan itu bukan kau, aku akan sangat-sangat sopan melayaninya, jika berhadapan dengan kau aku sangat malas", ucap Zie.
"Ayolah, aku sangat kedinginan malam ini, aku membutuhkan sesuatu yang hangat, mungkin sedikit pelukan darimu membuatku hangat", ucap Edzard dengan gombalan.
Zie menahan malu atas gombalannya, apalagi Edzard berbicara seperti itu di depan sahabatnya Jo.
"Aku tidak mendengarnya Zie, sungguh", ucap Jo dengan menahan tawanya.
"Aku pulang duluan Zie, sampai bertemu besok, bye Ed", ucap Jo melambaikan tangannya dan keluar dari kafe, Zie kesal pada Jo dengan seenaknya Jo meninggalkan dirinya.
"Kau pulang saja, aku sudah lelah ingin istirahat, suuhh suhh", ucap Zie dengan mengusir secara halus.
"Kau mengusirku?", tanya Ed, yang dibalas dengan anggukan.
"Bagaimana jika kau yang duduk saja, aku yang menyiapkan hot chocolate?", usul Edzard.
"Terserah kau saja, tapi kau bayarkan?", ucap Zie.
"Bayar dua kali lipat, deal", ucap Ed dengan cepat.
Edzard mulai berkutat dengan peralatan membuat dua cangkir hot chocolate, Zie yang penasaran dengan kelincahan Ed dalam membuat minuman, akhirnya ia mendekati Ed, dan memperhatikannya.
Zie sebenarnya sangat menganggumi Edzard, Zie akui bahwa Ed tampan, juga pintar dalam berbagai hal.
Tanpa sadar Zie memandangi Edzard dengan terang-terangan."Ekhemm, aku tau jika aku tampan", ucap Edzard dengan percaya diri.
Tersadar bahwa dirinya tertangkap basah oleh Ed, Zie gelagapan.
"Apa kau menyukai diriku?", kekeh Edzard."Tidak ada dalam kamusku, untuk menyukai pria sepertimu", balas Zie.
"Akui saja mause", ucap Edzard.
"Aku buatkan satu untukmu", lanjutnya.
Zie menerima secangkir hot chocolate dari Edzard, dan ia meminumnya.
Zie terkejut dengan hot chocolate yang dibuat oleh Edzard, sangat sangat lezatt berbeda dengan hot chocolate yang pernah ia rasakan."Apa kau menyukainya?", tanya Edzard.
"Ya, aku menyukainya berbeda dengan hot chocolate yang pernah aku rasakan, bagaimana cara membuatnya?", tanya Zie penasaran.
"Hot chocolate pada umumnya, namun ada sedikit tambahan sesuatu yang aku campurkan", ucap Edzard dengan santai membuat Zie semakin penasaran.
"Apa yang kau masukkan", tanya Zie.
"Cinta", ucap Edzard sambil menatap mata Zie dalam, dan menyiratkan sesuatu penuh arti.
Jantung Zie berdegup dengan kencang, Zie berdoa agar Edzard tidak mendengar suara detak jantungnya.
"Ma..maksud kau?", tanya Zie sangat sulit untuk menghilangkan rasa gugup dan detak jantung yang belum normal ini.
Edzard tersenyum, "Ya, jika kau ingin membuat makanan atau minuman dengan lezat, kau haruS membuatnya dengan penuh cinta".
Zie mengangguk dengan jawaban dari Edzard.
Setelah menghabiskan hot chocolate Zie membersihkan peralatan yang tadi Edzard gunakan, rasanya ingin ia berada diranjang kesayangannya yang empuk.Tiba-tiba seseorang berada dibelakangnya dan membantu membersihkan peralatan, Jantung Zie kembali berpacu dengan cepat saat melihat Edzard.
'Oh Tuhan, kenapa dengan jantungku, jika aku terus menerus berada di dekatnya, sepertinya aku akan memiliki penyakit jantung' , batin Zie.
'Apakah aku terlalu dekat dengannya, astaga jantungku' , batin Edzard.
Edzard sangat terpaku dengan wajah cantik Zie, dan bibir manisnya yang berwarna merah mudah tanpa polesan lipstik dan sebagainya, sampai akhirnya.
'Cup'
Edzard mencium bibir Zie dengan lembut, terasa manis dan memabukkan. Sampai akhirnya deringan telepon terdengar.
"A..Ah maaf", ucap Edzard Zie yang merona dengan cepat menghindar dan segera menjawab telepon.
Tidak lama Zie menutup teleponnya dan bersiap untuk pulang.
"Maaf sudah waktunya aku untuk pulang", ucao Zie sambil menunduk."Aku akan mengantarmu", ucap Edzard.
"Tidak Perlu".
"Aku tidak ingin mendengar penolakkan", Tegas Edzard.
Edzard mengantarkan Zie pulang, tidak ada satupun pembicaraan pada keduanya, diam-diam Edzard selalu mencuri-curi pandang pada Zie, dan tersenyum tipis tanpa Zie sadari.
"Sudah sampai", ucap Edzard, Zie tersadar akan lamunannya sepanjang jalan.
"Bagaimana kau tau alamat rumahku?", tanya Zie.
"Tidak ada yang tidak mungkin bagiku", ucap Edzard.
"Baiklah, terimakasih", ucap Zie dan mulai membuka pintu mobil.
"Tunggu", cegah Edzard.
Zie mengangkat sebelah alisnya pada Edzard.
"Good Night mause, semoga mimpi indah", ucap Edzard sambil mengusap puncak kepala Zie."Good Night too", balasnya lalu segera pergi memasuki mansion orang tuanya, Ada perasaan aneh didalam hati Zie, dan membuat perutnya terasa banyak kupu-kupu terbang saat Edzard berperilaku seperti tadi.
"Apa yang aku lakukan?", tanya Edzard pada diri sendiri, namun sebuah senyum manis terbit dari bibir Edzard, ia lalu menancap gas, untuk kembali pulang.
Semenjak kejadian beberapa jam yang lalu Membuat Zie tidak bisa tidur.
"Astagaa, apa yang aku pikirkan", ucap Zie pada diri sendiri, ia menyentuh bibirnya dan memori kejadian dimana Edzard mencium dirinya kembali memenuhi pikirannya."Kau membuatku gila, Ed", rutuk Zie namun dalam hatinya ia senang.
"Sepertinya sekarang aku harus tidur", ucap Zie ia mulai mematikan lampu dan mulai terlelap dalam tidurnya.Tbc
Vote and comment
ThankU
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOK 3 : Sweet Enemy
RomanceS W E E T . E N E M Y • • • Edzard Aileen Challagan, anak kedua dari seorang pengusaha properti terbesar yaitu Chall'gn Corp, ia menjadi CEO muda disalah satu cabang perusahaan milik ayahnya. Namun, disamping itu juga ia menjadi owner caffe 'EdCaffe...