Zora emang lemah!

9 6 1
                                    

Plak

Lagi lagi Zora mendapat tamparan dipipinya yang bahkan bekas tamparan kemarin belum juga hilang.

Zora meringis kecil membuat Risa tertawa. Risa mengangkat dagu anaknya lalu tersenyum menang.

"Akhirnya kamu tau rasa sakit itu!". Ucap Risa lalu memandangi wajah Zora. Zora mengalihkan pandangannya.

"Kamu pikir dengan kamu sekolah kamu akan menemukan kebahagiaan? Jangan mimpi! Nggak akan ada kebahagiaan dihidup kamu!". Tukas Risa lalu menghempaskan dagu Zora.

Zora menatap mamanya tajam.

"Mama kenapa sih!!! Apa salah aku sampe mama jadi neraka anaknya sendiri..

Plak

Zora tersungkur dan ditangkap oleh David. Risa menunjuk wajah Zora dengan emosi.

"Karna kamu hidup! Itu salah kamu!". Ucap Risa lalu berbalik pergi.

"Kenapa mama nggak bunuh aku aja? HAH?!". Teriak Zora melepaskan rangkulan David.
Zora melangkah kemeja yang disana terdapat apel dan pisau. Zora mengambil pisau lalu berjalan ke mamanya. Zora memberikan pisau itu pada mamanya lalu mengarahkan tangan Risa kelengan Zora.

"Zora!". David mencoba menahan tapi Risa menatapnya yang artinya ia tidak usah ikut campur.

"Bunuh ma! Bunuh aku...mama nggak pernah tau rasanya membunuh kan? ayo ma...bunuh Zora sekarang!". Tukas Zora. Tapi dengan cepat Risa menarik tangannya dan tentu saja bibir pisau itu mengenai  kulit Zora meskipun sedikit.

Risa kembali menampar Zora.

"Jangan bodoh Zora! Kamu sudah hidup dan akan sia sia jika kau cepat mati!". Ucap Risa lalu pergi dari sana.

Setelah Risa pergi, Zora memegang lengannya yang mengeluarkan darah. David  menghampirinya.

"Ya ampun Zora, ayo kita kerumah sakit!". Zora menatap David tajam.
"Gue nggak butuh bantuan lo!". Tukas Zora lalu meninggalkan David dan naik kekamarnya.

---

Aeleen, dia yang sekarang menjadi kepribadian lain Zora. Aeleen tidak meringis sedikitpun saat air membasahi lengannya yang masih mengeluarkan darah.

Aeleen menatap dirinya dipantulan cermin.
"Lo terlalu lemah Zora, biarin gue idup dan lo nggak akan menderita lagi!" Ucap Aeleen.

Setelah membersihkan lengannya, ia keluar dari kamar mandi lalu berjalan kebalkon. Ia menatap orang orang yang berlalu lalang. Yah, rumahnya bersebrangan dengan jalan raya.

Tak lama matanya menangkap seseorang yang tak asing dimatanya. Aeleen memperjelas penglihatannya.

"Dia siapa?". Itulah pertanyaan yang terbesit dalam pikiran Aeleen.
"Zora pasti tau!". Ujarnya lalu mengambil ponsel dan keluar dari kamar. Didepan pintu ternyata ada dua orang pembantu.

"Eh non Aeleen, non mau kemana?". Tanya salah satu pembantu yang lebih tua. Aeleen menatapnya tajam lalu tanpa babibu lagi sang pembantu memberikan jalan pada Aeleen.

Aeleen melangkah cepat kebawah dan dilihatnya Risa dan David yang sedang berbincang bincang diruang tengah.

David yang melihat Aeleen langsung berdiri dan menghampirinya.
"Luka kamu nggak papa Zora?". Tanya David dan mengangkat lengan Aeleen. Aeleen menghempaskan lengannya lalu berjalan kearah Risa.

"Gue nggak akan biarin lo lukain gue  tiap hari! Liat apa yang bakal gue lakuin!". Ujar Aeleen lalu pergi kearah dapur. Risa tidak memasang raut wajah khawatir ataupun takut. Ia menggerakkan bola matanya yang dilihat oleh David. David mengangguk lalu mengikuti Aeleen.

Annoying Girl( SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang