Zora menatap bangku disebelahnya, kosong.
"Nungguin yah?". Zora beralih menatap Junka."Lo ngomong?". Tanya Zora dan Junka hanya bisa mengelus dadanya agar sabar menghadapi gadis didepannya ini.
"Ashley lagi sakit!".
"Nggak nanya!".
"Dibibir bilangnya nggak, dihati mah beda!".
"Bodo'!"
Junka menyerah, ia kemudian duduk dibangkunya. Tak lama Julia memasuki kelas dengan wajah yang ditekuk setekuk tekuknya.
"Napa lu Jul?".
"Ngomong sekali lagi gue timpuk lo pake meja!". Junka bisa bersabar, akhir akhir ini ia dihadapkan oleh wanita wanita ganas.
Pembelajaran dimulai dan semua siswa siswi memperhatikan dengan cermat sampai seseorang masuk tanpa permisi. Zora mengernyit. Sedangkan yang lain tidak menanggapi dan bahkan beberapa dari mereka menunduk.
"Ada apalagi ini Roy? Ibu sedang mengajar, kamu tidak lihat?".
"Saya liat kok bu, tapi saya lagi punya urusan sama seseorang disini!".
"Urusan apa? Sama siapa?". Cowok berseragam sama dengan Zora itu mengedarkan pandangan kesegala penjuru kelas.
Tatapannya berhenti pada tempat Zora.
"Dia bu!". Tunjuk Roy pada Zora. Tentu saja para penghuni kelas heran sekaligus tambah takut. Zora tidak menanggapi.
"Dia murid baru!". Ucap bu Titin.
"Kok saya nggak kenal bu?". Tanya Roy.
Junka bergumam dalam hati." Kita aja nggak apalagi ellu!"
"Yasudah perkenalkan dirimu Zora!".
"Dia siapa bu?". Tanya Zora. Julia dan Junka membulatkan mata. Julia berbisik.
"Tinggal sebut nama lo apa susahnya sih!". Bisik Julia.
"Lo nggak tau gue siapa? Gue anaknya kepala sekolah disini!". Ucap Roy bangga. Zora berdecak.
"Anak kepala sekolah aja bangga!". Gumamnya tapi masih bisa didengar oleh Roy.
"Eh, lo jangan macem macem sama gue..
"Gue cuman duduk!". Stok kesabaran Roy mulai menipis. Dia menghela nafas lalu memasukkan kedua tangannya disaku celana.
"Haha, lo kecil kecil cabe rawit yah?". Roy mendekati tempat duduk Zora. Bu Titin mencoba menahan tapi tangannya dengan cepat ditepis oleh Roy.
"Nama lo siapa?". Tanya Roy yang berada disamping Zora. Zora menoleh dengan wajah super datarnya.
"Lo nggak tau gue?". Tanya Zora mengejek.
"Iyya. Emang lo siapa?".
"Lo nggak perlu tau!".
Brak
Roy menggebrak meja Zora dan bertepatan dengan itu Zora juga menendang mejanya membuat semua orang berdiri dan bergidik termasuk Roy yang nampak gugup.
Ini kali kedua meja Zora jadi korban, besok besok pasti mejanya akan rusak.
"Lo berani sama gue?". Kegugupan Roy tidak bisa ditutupi didepan Zora. Zora memukul meja dan berdiri. Karena tinggi tubuhnya sama dengan tinggi Roy seketika membuat Roy merasa terintimidasi.
"Kenapa? Lo nggak berani sama gue?".
Roy mengepalkan tangan marah lalu keluar dari kelas begitu saja. Kelas menjadi rusuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Girl( SLOW UPDATE)
Teen FictionAshley, cowok kelas tiga SMA yang selalu bisa jadi pusat perhatian karena wajah rupawan dan otak encernya, dia dijuluki pangeran kedua SMA KENCANA. Yah, tapi setiap manusia yang terlihat sempurna dimata manusia tentu punya kekurangan yang hanya oran...