Valdear 4||Roti Jepang

8.6K 761 15
                                    

Gue lagi nyari Roleplayer buat tokoh di cerita Valdear, bagi yang mau bisa dm gue atau komen disini atau hubungi wa 081947564550

Intinya niat, dan sedang ga ngroleplayerin tokoh dicerita lain

--------------------------

Valdo melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya, sudah cukup lama ia nongkrong bersama teman-temanya. Sedari tadi ada yang menganggu pikiranya dan ada rasa gelisah dihatinya, entahlah Valdo tidak mengerti kenapa ia tiba-tiba gelisah.

"Lo kenapa?" Tanya Zean yang melihat kegelisahan Valdo.

Valdo kembali melirik jam dan menoleh kearah teman-temanya, "gue balik dulu," pamitnya.

Anje mengernyitkan dahi nya, "baru juga jam segini Val, lo takut dimarahin ortu lo? Bukanya batas lo main sampe jam 12?"

Valdo yang masi gelisah kembali melirik jam, mungkin siapa pun yang melihat kelakuan Valdo saat ini geram karena ia selalu melirik jam dengan kaki yang bergerak tak bisa tenang, "gue lupa tapi Vanya nitip Roti jepang," jawabnya.

"Buset dah, cewek emang ribet ya," ucap Andara.

"Yaudah sana, sebelum diamuk bebeb Vanya," usir Wanda.

"Kalo gitu gue duluan ya," pamit Valdo diangguki teman-temanya dan barulah setelahnya ia bangkit dan berjalan keluar Cafe.

Sesampainya diluar Valdo menelepon Vanya namun tidak ada jawaban, ia kembali memeriksa pesan yang ia kirim beberapa waktu yang lalu namun masi belum dibaca.

Ya, saat ini Valdo sangat mengawatirkan kembaranya itu, bukan masalah roti jepangnya, tentunya alasan yang ia berikan kepada teman-temanya tadi bohong.

Valdo yang tak kunjung mendapat balasan dari Vanya mendesis kesal, ia dengan segera menaiki motornya dan melajukanya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Valdo melajukan motornya menuju markasnya yang seperti kata Vanya beberapa hari yang lalu, akan ada yang menyerang mereka. Maka dari itu Valdo dan Vanya malam ini berencana menggagalkan penyerangan tuan X'D apakah kalian ingat siapa tuan X'D? Orang yang memberi Lea racun ketika ia baru kembali ke Indonesia.

Ya, walaupun sudah semakin tua dan memiliki anak, Lea masih memiliki musuh yang berlatar belakang dendam, tetapi sekarang anak Lea sudah besar jadi mereka yang sering menghadapi musuh tanpa sepengetahuan Lea setelah kejadian itu, sebelumnya Lea membebaskan mereka namun beberapa tahun yang lalu karena kejadian itu Lea sama sekali tidak memeperbolehkan mereka menjalankan misi atau pun berdekatan dengan senjata.

Sesampainya di markas Valdo dengan segera berlari masuk dan terdapat banyak bercak darah di dinding dan lantai bahkan diantaranya ada yang meninggal, Valdo mengepalkan tangannya ketika melihat sosok yang sangat ia kenali terduduk lemah dipojok ruangan.

"Vanya!" Panggil Valdo segera mengahampiri.

Valdo merobek ujung kaus nya dan membalut luka dikaki Vanya yang mengeluarkan cukup banyak darah.

"Udah gue bilang tungguin gue!" Kesal Valdo dengan nada tinggi membuat Vanya menundukkan kepalanya tak berani menatap Valdo.

"Maaf," lirihnya.

"Lo itu keras kepala, untung cuma kaki lo yang luka, kalau sampai kayak dulu gimana?" Marah Valdo membuat Vanya semakin menundukkan kepalanya.

Valdo terus memarahi Vanya sembari mengobati luka kembaranya itu membuat Vanya semakin berasa bersalah.

"Sekarang mau alasan apa ke mama?". Tanya Valdo melirik kaki Vanya.

"Bilang aja gue jatuh."

"Udah basi vanya!"

Valdear [PINDAH KE DREAME/INNOVEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang