Broken,

12 1 0
                                    


Promise;

Lagi-lagi kau mengingkari janji....
maafkan aku yang tak tau diri ini dan terlalu banyak berharap padamu.

Kana POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kana POV

Tiga bulan ini aku coba menghindari Brian sebisaku dengan segala dalih tugas kampus dan lainnya. Tapi agaknya aku ingin mengutuk rumahku dan dia yang hanya dipisahkan jalan, sulit sekali karena Brian memang punya akses penuh untuk masuk sedari dulu.

"Kana, ngga capek apa ngerjain tugas terus?"tanya Brian dari ambang pintu kamar ku
"Gue pengen lulus dengan nilai bagus"jawab ku tanpa mengalihkan pandangan dari laptop
"ihh Kana udah pinter ngga usah belajar terus"
"Gue bukan Lo Bri yang bisa pinter tanpa harus susah payah belajar" tak jarang aku iri pada Brian yang memang sudah terlahir pandai tanpa harus mati-matian belajar
"Yaudah sini gue bantu biar cepet selesai"katanya sambil menarik kursi lain dan duduk di sebelah ku
"Kana, Lo ngga inget sama sekali ya?"
"Ha? apaan?"sumpah demi tuhan saat ini aku sedang menahan gejolak di dadaku yang menimbulkan rasa sakit tapi masih bisa ku tahan
"Lo ngga inget?"ulangnya
"inget apa? ulang tahun Lo? masih lama kan?" aku masih belum ingat
"not me but you! tomorrow is your birthday!"
ah iya ternyata besok hari ulang tahun ku, bagaimana bisa aku lupa.
"Ah im forget, lagian udah gede ngga terlalu penting sih birthday tu"
"how can you forget? its will be your day, same like every years you can ask everything from me"
"and i will give it to you"
'if possible i want you to love me back' kata itu terucap dalam hatiku
"Temenin gue besok seharian, just two of us!"kata ku yang terucap langsung dari mulut
"just it?"
"museum tour gue mau ke semua museum di kota ini"pinta ku karena di kota ini memang lumayan banyak museum
"Oke, Deal"ucapnya setuju

'Tuhan biarkan aku menikmati kebahagiaan ini walau hanya sebentar' kata hatiku

Author POV

Keesokan paginya Kana di kejutkan dengan mamanya yang berdiri di depan kamarnya membawa sebuah kue beserta lilinnya.
"Happy birthday, Kana!"ucapnya begitu halus.
Mamanya memang jarang pulang karena harus menjadi head chef disalah satu hotel ternama.
"Thank you, mama, pulang kapan? kok aku ngga denger?"
"waktu kamu udah tidur, ayo tiup dulu lilinnya"
sebentar Kana menyatukan kedua telapak tangannya dan berdoa meniup lilin diatas kuenya kemudian memeluk Mamanya.
'duar duar'
'tettttt'
"HAPPY BIRTHDAY KANA!!" Brian datang dengan Andro di belakangnya sembari meniup terompet dan meledakkan beberapa balon
"yuhuuuuu, liat deh Na, Brian buat sendiri kuenya sama Bunda dari pagiiiiii"kata Brian begitu antusias
"Ih Tante juga buat sendiri"Sahut mama Kana tak terima saat Brian menyombongkan diri
"kalo Tantemama yang buat udah biasa, kan kalo aku luar biasa"
"engga ding dia cuma komen aja, sekalinya bantu ngerecokin doang"balas Andro
"Ngadi-ngadi Lo!!"
"Udahh udah!"lerai Kana
"Ayo tiup lilinnya, Na!"titah Brian saat melihat lilinnya mulai meleleh di atas kue.

Kembali Kana menyatukan kedua telapak tangannya kali ini ia berdoa sedikit lebih panjang.
'Tuhan, Kana ingin bahagia sama Mama, Brian dan semua orang yang sayang Kana. Kana juga mau bahagia sama Papah di sana, semoga papah bahagia di samping-Mu kalau pada akhirnya Kana harus nyusul Papah aku mohon jaga Mama semoga sehat selalu, jaga Brian agar selalu bahagia, Amin'

Hanahaki Disease {•ZNSS•}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang