5 years latter
Hari ini diselimuti awan mendung tipis, membuat cahaya matahari sedikit melunak tak terlalu menyengat. Seorang tengah berjalan tergesa menuju Halte bus. Hingga tak sadar menabrak seorang lain di depannya.
"Maaf, aduh saya buru-buru"
"Iya, tidak apa-apa" Saat keduanya mengangkat kepala dan saling berpandangan, keduanya terkejut.
"Tantemama!"
"Brian!"
kemudian hening, pertemuan pertama yang tidak terduga setelah 5 tahun lamanya Brian kehilangan sosok itu.
"Saya buru-buru maaf"Kemudian yang lebih tua beranjak untuk pergi
"Tante tunggu, udah 5 tahun loh aku udah boleh ketemu Kana belum?"tanya Brian sekaligus mencegah kepergian orang tersebut
"Tante bohong, besoknya aku ke rumah sakit itu lagi tapi Kana udah ngga ada disana"
"Aku ngga di biarin tau apa apa, padahal Kana sakit karena aku kan?"
"Aku bingung tapi juga merasa bersalah, tapi ngga tau harus apa. Bahkan aku ngga tau Kana dimana"
"Aku cuma mau minta maaf sama Kana, jadi aku udah boleh ketemu Kana belum?"
"Oh iya, aku putus sama Nadine, dia bilang ngga bisa bahagia sementara Kana kesakitan dan aku juga ngga bisa cegah dia buat pergi"
"Dokter Narendra Putra Aldeibara itu kakak nya Nadine Puspa Aldeibara"
"Tante, boleh ya aku ketemu Kana? please"Brian memohon sementara yang diajak bicara masih bungkam dengan pikiran yang berkecamuk.Setelah melewati banyak perdebatan batin, akhirnya Mamanya Kana menyerah dan membawa Brian untuk menemui Kananya.
Tak pernah Brian sangka, ia akan menemui Kana lagi setelah hari-hari penyesalan dan menyakitkan telah ia lalui.
"Kita ke toko bunga dulu ya, Tan"
"Brian mau beli bunga kesukaan Kana""Tidak perlu, Bri, Kana ngga suka bunga lagi dia sudah bosan melihat bunga"
"Beneran?"
"Iya" kemudian perjalanan itu menjadi hening lagi sebentar sampai Brian kembali bertanya.
"Masih jauh, Tan?"
"Lumayan"
"Brian udah ngga sabar nih"
Senyuman lebar terpatri di wajah itu bahkan saat tak tau tempat seperti apa yang akan ia tuju serta kenyataan seperti apa yang akan ia hadapi, yang penting ia akan bertemu Kana.
Sampai di depan pelataran lebar Brian tertegun, suaranya tercekat.
"Disana, tempat yang paling teduh"
"Tante ngga bisa nemenin kamu soalnya ada kerjaan, titip salam aja buat Kana bilangin jangan lupa mampir ke mimpi tante" Tunjuknya sambil berpamitan pada Brian tapi tak dapat balasan karena yang diajak bicara masih diam, bahkan setelah pundaknya ditepuk pelan.Di titik ini dia sadar, ia terlambat. Dunianya yang sudah berkeping-keping menjadi semakin hancur. Di pelataran makam ini lebih tepatnya ia berdiri, memandang lurus sebuah pusara yang paling teduh didekat sebuah pohon berbunga yang indah.
"Kana, Brian telat ya?"
"Maaf maaf" Air matanya tidak lagi terbendung, sepelan mungkin ia usap batu nisan bertuliskan 'Syahila Arkana'. Temannya, sahabatnya, kesayangannya, dan baru ia sadari cintanya.
Penyesalan itu datang disertai rasa kehilangan.
"Aku kira kita bakal bisa ketemu lagi dan bahagia lagi"
"Kana udah ngga sakit kan? Di sana udah bahagia kan? Maaf ya aku jahat ngga pernah tau Kana melalui rasa sakit sebesar itu karena Brian"
"Jahat banget kalo aku masih bisa hidup bahagia setelah ngebuat kamu menderita"
"Aku sadar bukan Nadine yang Brian cinta tapi Kana yang selalu di depan mata tapi aku sia-siain begitu aja"
"Tuhan lebih sayang Kana dan ini juga hukuman buat Brian dengan kehilangan Kana" Ia masih menangis sambil memeluk nisan itu dengan pilu."Tante bilang tadi titip salam terus Kana disuruh mampir ke mimpi tante katanya kangen" teringat dengan pesan Mamanya Kana
"Kalau Brian minta itu juga, Kana bakal dateng ngga?"
"Boleh ngga Brian minta itu?"
"Hiks hiks, engga ya? Aku kan jahat ngga pantes ya?"
"Aku cuma kasih rasa sakit buat kamu"
"Tapi Brian pengen peluk Kana"nafasnya semakin tersengal karena tangisnya semakin kencang dan ia tetap berusaha bicara.
"Terakhir deh Aku minta, Kana datang ke mimpi Brian ya? aku pengen peluk"
Hingga matahari kembali ke peraduannya Brian baru beranjak menjauh dari sana, setelah meminta maaf beribu kali dan tetap menyalahkan diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanahaki Disease {•ZNSS•}
Teen FictionPernah dengar tantang Hanahaki Disease? Akan ku jelaskan singkatnya; dalam cerita ini, itu adalah sebuah disease yang disebabkan karena cinta yang bertepuk sebelah tangan ataupun tidak terbalas. Setiap manusia berhak merasakan cinta. Namun, bagaim...