Epilog.

14 0 0
                                    

Flashback On

Di depan hamparan kebun bunga itu mereka duduk, Brian dan Kana. Saat itu keduanya masih berumur 11 tahun.

"Kana suka bunga ya?"tanya Brian
"Iyaa suka banget"jawabnya dengan begitu semangat
"Warna apa sukanya?"
"Semua warna tapi Kana suka banget yang biru"
"Mau Brian ambilin ngga?"tawarnya pada Kana dan tak perlu diulangi Kana langsung mengangguk dengan keras
"Mauuuu!"

"Oke, tunggu sini ya"ucapnya seraya beranjak dan berjalan ke tengah hamparan bunga itu, tepatnya ke bagian bunga berwarna biru seperti permintaan Kana.

"Halo kupu-kupu, nama aku Kana temannya Brian"dialog Kana pada seekor kupu-kupu yang hinggap tak jauh dari tempatnya, warnanya yang indah mengundang Kana untuk memperhatikan.

"Teman kamu mana? kok sendirian? Brian lagi ambil bunga buat Kana soalnya aku suka bunga"lanjutnya seakan akan kupu-kupu itu dapat menyahutinya.

Kemudian terdengarlah sebuah teriakan agak jauh dari tempat Kana.

"Aaaakh! Kaanaa tolonggg"tak lain dan tak bukan itu suara Brian, seketika membuat Kana terkejut dan kupu kupu tadi ikut terbang.

"Brian! Brian dimana? kenapaaa?"

"BRIANNN"Ia coba berteriak mencari Brian tapi sepanjang jangkauan matanya tak terlihat sosok Brian di sana.

"Brian digigit lebah besar, Kana!"Sahutnya membuat Kana semakin kalang kabut

"Huweeeee, Briannnnn jangan tinggalin Kanaaa"Kana takut dan tangisnya pecah tak mau temannya itu kenapa-kenapa.

"Loh kok nangis? Kanaaaa!"

"Jangan nangis dong!"

"Aduh Brian cuma bercanda"tapi terlambat karena tangisnya malah semakin menjadi, leluconnya ternyata malah membuat Kana menangis.

Akhirnya ia kembali ke tempat Kana.

"Brian! jahat! kenapa boong gitu"

"Iya iya maaf cup cup cup, aku cuma bercanda kok"ucapnya coba menenangkan dan berhasil karena tangis Kana mulai mereda tersisa beberapa isakan kecil.

"Kana takut Brian sakit, jangan tinggalin Kana ya"

"Iyaaa, Brian janji bakal selalu ada buat Kana sampai besar nanti"
"Eh, ini bunganya yang warna biru tadi Brian udah ambil"Kata Brian sambil menyerahkan beberapa tangkai bunga berwarna biru.

Tapi pandangan Kana beralih pada tangan Brian yang menggenggam bunga itu, darah...

"Brian! tangannya berdarah"kata Kana panik
"Hah? oh iya ya"ia tak merasakannya dari tadi dan baru menyadari bahwa duri pada tangkai bunga itu menyakitinya karena ia menggenggam terlalu kuat tadi.
"Briiiiii"Kana mulai berkaca-kaca lagi karena merasa bersalah, ia yang meminta bunga itu dan sekarang Brian jadi terluka.

"Kana jangan nangis lagi, ngga papa Brian aja ngga nangis nih masa Kana cengeng sih"
"Tapi hiks Brian sakit gara-gara Kana"sesalnya
"Heee engga kok, salah Brian aja tadi peganganya kekencengan"
"Udah ya Kana, don't cryyyy Mama suka bilang gitu kalo Leo nangis dia emang cengeng tapi kalo Kana engga kok"ujarnya sambil menirukan kebiasaan mamanya.

"Makasih ya Brian, bunganya bagus banget"
"Iya sama sama, hati-hati ya pegangnya awas kena durinya nanti Kana berdarah kaya Brian hehe"
Kemudian Kana teringat sesuatu, ia punya kotak p3k kecil di keranjang sepedanya.

Mereka naik sepeda ke sana, sebenarnya Brian yang mengajak dengan rayuan disana banyak bunga akhirnya Kana ikut juga. Mereka naik sepeda milik masing-masing.

"Tunggu dulu ya Bri, aku punya plester luka di sepeda"
"Iya"

Kemudian Ia bangun untuk mengambil kotak itu.
"Mana tangannya sini, aku obatin dulu"Pinta Kana
"Ini, tapi ngga sakit kan ya?"Brian agak ragu terakhir kali saat lututnya berdarah Mama mengobatinya dengan obat merah dan rasanya sangat perih.
"Engga, paling perih aja dikit, Brian tahan dulu ya"
Dengan telaten tangan itu mengobati tangan lain yang terluka memberinya obat merah, di selingi raut wajah kesakitan dari Brian. Tapi Brian coba menahan rasa sakitnya demi harga dirinya di depan temannya itu sebagai laki-laki pemberani.
"Aw,...ss..sakit, Na!"ringis Brian yang tak bisa lagi di tahan
"Maaf maaf, dikit lagi ya tolong tahan dulu Brian kuat Brian pemberani"Ucap Kana menenangkan sambil memasang plester dengan motif dinosaurus di jari Brian yang terluka.
"Udah belum?"
"Belum, kurang satu lagi"
"Udah?"
"Sabarrrr"
"Udah belum?"
"Ihh, iya iya ini udah selesai"
"Yey, makasih Kana"

Hanahaki Disease {•ZNSS•}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang