Didalam perjalanan saint terlihat begitu takjub melihat gedung-gedung pencagar langit yang menjulang tinggi ...
Dia tidak pernah melihat pemandangan seperti ini di negara nya... meskipun ada saint mustahil bisa melihatnya..
Ia hanyalah seorang anak dari penjual kue kering yang tinggal di perkampungan yang jauh dari kota...Ibunya berjualan kue kering tepat disamping gerbang sekolahnya...
Sepulang sekolah ia tidak ada waktu untuk bermain-main dengan Teman sebayanya,..
Ia harus membantu sang ibu membereskan dagangannya setelah pulang sekolah..
Lalu bekerja di tempat pencucian mobil dengan upah per hari mulai pukul 3 sore hingga jam 10 malam..Sesampainya dirumah..
Saint selalu mendapati ibu,kakek dan neneknya telah tertidur,..
Awalnya ibunya ataupun kakek dan neneknya selalu menunggu saint pulang hingga larut malam bercampur rasa khawatir..
Tapi saint selalu mengatakan bahwa ia akan baik-baik saja dan tidak usah ditunggu jika ia pulang larut malam...Saint memasuki kamar ibunya..
Merogoh saku celananya lalu mengeluarkan beberapa lembar kertas uang hasil upahnya hari ini..dan meletakkannya tepat diatas nakas tua disamping tempat tidur ibunya..
Sebelum saint keluar dari kamar ibunya..
Ia terlebih dahulu mencium kening ibunya lalu mengucapkan selamat malam pada ibunya..
Baru setelahnya ia pun keluar dan menutup kamar ibunya dengan begitu pelan...
Saint tidak langsung tidur..
Ia membersihkan tubuhnya terlebih dahulu dan menyempatkan belajar hingga tengah malam,karena sebentar lagi saint akan menghadapi ujian kelulusan SMA..Jauh di lubuk hati saint..ia ingin meneruskan kuliah..tapi melihat kondisi keluarganya ia mengubur dalam-dalam niatnya itu,hanya dengan tamatan SMA pun ia sudah sangat bersyukur..
Karena masih banyak anak-anak di luar sana yang menginginkan untuk sekolah tapi tidak bisa..Beberapa tahun lalu saint telah lulus..
Tetapi ia hanya bisa bekerja serabutan ..
Di zaman sekarang sangat susah mencari pekerjaan dengan hanya tamatan SMA..
Hingga seorang teman SMA-nya dulu menghubunginya dan menawarkan pekerjaan padanya,..
Saint terlihat yakin bisa mengerjakan pekerjaan itu apalagi dengan upah yang lumayan besar..
Dan itu jalan satu-satunya agar ibunya yang sekarang telah terlihat tua tidak usah bekerja lagi.. biarkan dia saja yang bekerja dan memperbaiki perekonomian keluarga mereka..Saint memberitahukan niatnya menjadi TKI di negara gajah putih tersebut..tapi ibunya menolak keras..
Saint bahkan tidak tau bahasa mereka..
Bagaimana nasib saint disana nantinya..??
Bujukan,rayuan , pengertian serta godaan pun saint layangkan setiap saat agar ibunya menuruti keinginannya..
Dan alhasil sang ibu pun luluh setelah kakek dan nenek saint ikut membujuk sang ibu..
Saint berjanji tidak akan kembali sebelum saint mendapatkan keinginannya meraih banyak uang..Kali ini dipikiran saint hanya uang untuk memperbaiki perekonomian keluarganya..
Hanya itu..Tak terasa kini mobil yang membawa saint pun telah sampai dengan memasuki sebuah gerbang tinggi yang terbuka otomatis...
Sang supir pun keluar dan membukakan pintu mobil itu untuk saint..
Mempersilahkan saint masuk kedalam rumah mewah nan klasik itu..
Saint memautkan kedua tangannya sekaligus membungkukkan dirinya tanda ia mengucapkan terimakasih pada sang supir.."Silahkan masuk...nyonya besar sudah menunggu anda didalam.." saint mengangguk kecil lalu matanya tertuju pada pintu yang sudah terbuka lebar menyambut kedatangannya..
Mata saint menelusuri setiap sudut ruangan itu..
Matanya bahkan membola melihat bagaimana besarnya rumah itu...
Rumah yang bak istana..Ia menelan ludahnya kasar mengusir kegugupannya disaat ia memasuki ruangan tengah dengan beberapa sofa besar berwarna hitam, terdapat juga ada vas-vas unik yang setinggi badannya menghiasi setiap sudut ruangan,lalu beberapa kamar dengan pintu kaca,TV LED super besar,mini bar dengan rak-rak yang berisi wine dari berbagai negara, serta foto keluarga yang begitu terlihat harmonis dan bahagia yang tergantung didinding tepat dibawah nakas panjang yang dihiasi beberapa foto lainnya...