Ketika kamu sedang emosi jagalah Temperamenmu
Bertempat di salah satu negara yang disebut dengan kincir angin, sekolah yang dipenuhi dengan canda tawa dan seribu satu keajaiban yang tersimpan di sekolah itu, yang tak lain adalah SMA cakrawala
Tidak masalah walau hanya melihat dia sebentar saja, yang terpenting setiap tetesan air mata yang keluar dari matanya dapat, Aku coba hentikan.
"Untuk apa, Ibu berada di sini? Sudah, Aku bilang jangan pernah datang ke sini," ucap Anastasya dengan bengisnya.
"Tidak, Nak, Ibu hanya sebentar berada di sini," ujar Delica yang tak lain adalah ibu kandung dari Anastasya.
"Untuk, apa, kenapa ketika, Aku tidak lagi menginginkan seseorang yang mungkin tidak berharga dalam hidupku, harus datang kepadaku, kenapa," geram Anastasya melemparkan hiasan bunga yang sudah dia lihat sedari tadi.
"M--a--maaf," ucap Delica terbata-bata.
"Pergi," hardik Anastasya dengan menahan air matanya.
"Jangan lupa makan, Nak, Ibu sudah memasak semua nasi dan ikan kesukaanmu," ucap Delica sebelum benar-benar pergi.
Apa ini? Aku ingin pergi dari dunia ini, walau hanya sebentar saja, masalah selalu datang ketika kamu berada di posisi siap atau tidak siap, ini sungguh perih ketika semua terjadi kepadamu. Dunia tidak akan pernah bisa berhenti menguji mu hanya karena kamu lemah, hanya karena kamu berada di posisi yang rumit.
"Untuk apa, Aku hidup, jika semua masalah dapat menimpa, Aku," tangis Natasya yang terduduk lemas pada belakang kamarnya.
"Nak, Ibu hanya kamu bisa sehat," gumam Delica seraya menutup pintu rumah dari Anastasya.
"Tidak ada yang lebih pedih di dunia ini, ketika kamu meniadakan orang yang sangat peduli kepada kamu," Anastasya teringat akan majalah yang pernah dia baca.
"Mungkin malam ini, gudang akan menjadi tempat tidurku," gumam Anastasya dan membuka kembali pintu kamarnya.
Gudang? Apakah ini yang Anastasya maksud setelah ia merasa kesepian yang sungguh terlalu dalam, sehingga dia tidak bisa lagi berkata apa-apa.
Malam yang kini telah berubah menjadi cerah, telah membangunkan sosok pria yang memiliki paras yang bisa dikatakan cukup, dan memiliki lesung pipit yang manis.
"Secepat ini kah, dunia berputar?" Dia bertanya seraya melihat jam yang kini tengah menunjukkan pukul 06:30.
"Aku harus masuk sekolah, jangan sampai nanti, Aku terlambat, ini hari pertamaku masuk sekolah dengan jabatan yang sedikit berbeda," gumam pria itu bangun dari tidurnya."Tidak masalah menjadi yang terdepan, jadilah yang terdepan ketika kamu masih sanggup menahan segala resiko dan gosip," gumamnya sebelum benar-benar pergi ke dalam kamar mandi.
Suara burung berkicau dan sinar matahari yang kini tengah masuk ke dalam gudang yang berisi tumpukan kardus itu, dan juga masuk tanpa ada rasa bersalah. Kini tengah membangunkan gadis yang tertidur dengan mimpi yang serba-serbi.
"Arggh, lepas, lepasin," gumam Anastasya yang berada di gudang dengan tetesan keringat yang sudah berlumuran di dahinya.
"Siapapun tolong, Aku," pinta Anastasya masih dalam mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANASTASYA [END]
Teen Fiction"Diam ku belum tentu diam Mu" "Derita ku belum tentu deritamu " "Beban ku belum tentu sepahit Bebanmu" gak lucu kalau gue bilang kehilangan 2 kali itu ngak pahit, jatuh ke jurang yang sama dalam dan perih nya cuma que yang rasaiiinn Sad ending or...