Aneh

1.6K 294 62
                                    

"Kalian akan berpergian berdua? Boleh aku ikut?"

"Bukan bepergian, misi. Lagipula kau bukalah genin, mana bisa aku mengajakmu,"

"Dih pelit,"

"BENERAN WOI,"

[Name] menggembungkan pipinya, pasalnya si pelit-medit-koret-bakhil aka Shisui tidak akan mengikutsertakan dirinya dalam sebuah misi bersama Itachi. Ber-sa-ma-I-ta-chi. Pikirannya berubah laknat, ia takut Itachi akan dicabuli oleh abangnya sendiri.

"Kau... tidak akan melakukan yang aneh-aneh pada Itachi-kun?"

Shisui yang sedang memasang sepatu ninjanya mendelik kesal, "Harus berapa kali kutegaskan bahwa aku 'lurus'?"

"Aku tetap tidak percaya,"

Lekukan dalam kebawah terpoles di bibirnya, tapi diganti dengan kerlingan jahil dalam sejenak. "Oh! Apa jangan-jangan kau menaruh perasaan pada Itachi? Kau takut aku akan mengambil ayang Itachi darimu?"

"A-ayang Itachi?"

Selasai memasang sepatu ninjanya, Shisui berdiri menghadap adiknya. Bibirnya membentuk ala-ala bebek "EHHH, ADIK KECILKU SUDAH BESAR TERNYATA, AH AH AHHHH KAU MAU PUNYA ANAK BERAPA DENGAN ITACHI-kUUNn?"

"KAKAK TIDAK TAU DIRI," Sebuah kursi melayang dari arah sang adik. 

Untungnya Shisui sudah keluar rumah dan menutup pintunya. 

[Name] mengatur nafasnya yang memburu. Mengutuk keberadaan Shisui dalam-dalam. Terkadang tingkah lakunya berada diluar batas, dia kan hanya khawatir karena melihat hubungan mereka yang semakin dekat. Semakin sering keluar bersama. Apa Shisui merasakan sesuatu saat berada di dekat Itachi? Apa punya Shisui'berdiri' saat melihat Itachi basah kuyup tempo hari? ARGH! Kecantikan Itachi membuat semuanya begitu sulit!

[Name] menyudahi pemikiran berlebihannya sejenak. Kembali mencari sesuatu yang membuat pikiran laknatnya kembali suci. Tunggu, kenapa pipinya terasa panas? 

Ia meletakkan kedua telapak tangan diatas pipinya. Panas sekali. 

Ini hal yang wajar, mengingat kejadian saat mereka jatuh ke sungai tempo hari dan pulang dengan baju yang basah kuyup. Tapi kenapa efeknya baru terasa sekarang?

[Name] menggelengkan kepalanya. Ia harus berhenti memikirkan yang tidak penting.


...


"Katakanlah Itachi, apa yang kau pikirkan tentang adikku?"

Itachi tersedak liurnya sendiri, pertanyaan macam apa itu?

"Memangnya kenapa?"

"Sudahlah jawab saja,"

Itachi terdiam sejenak, pipi chubby-nya menghangat. Puji syukur kepada Dewi Fortuna yang telah menyelamatkan wajahnya dengan membuat Shisui menggendong tubuhnya dari belakang. 

"Dia.. orang yang baik,"

Shisui tertawa terbahak-bahak.

"Terserah kau sajalah,"




...

Uh halo?

Masih ada yang nungguin ini kah? wkwkwkw

Kaget banget buka2 wtpt liat notif jebol kek woyla sante

and 1K? damn y'all are certified s i m p 








s t a r t • I'UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang