Bermula

2K 311 5
                                    


[Name] adalah zat adiktif bagi Itachi.

Satu senyuman darinya akan membuat dunianya terbang, imajinasinya akan melayang sampai langit ketujuh sampai akhirnya ia kembali jatuh bersentuhan dengan kenyataan.

Kontak langsung dengan [Name] akan membuat jantungnya berhenti sejenak, ia akan lupa caranya bernafas dan wajahnya akan berubah semerah buah kesukaan Sasuke.

Salah Tingkah.

Dan semua ini berawal dari Sungai Naka.

Setelah ikut menyaksikan sisa Perang Besar Dunia Shinobi ke-3, Itachi menyadari realita dari dunia Shinobi. Ia bertekad untuk menciptakan perdamaian sejati.

Itachi belajar lebih keras, lebih giat. Semua ilmu diserap, tak menyisakan barang setetes tersisa.

Akan tetapi pikirannya masih berkutat pada satu pertanyaan.

Apa arti dari kehidupan?

Pada akhirnya, Itachi tak pernah menemukan jawaban tepatnya.

Yang ia temukan masih seperti benang kusut, tak dapat dijelaskan. Namun tak seperti benang kusut yang memiliki ujung, teori yang satu ini berputar layaknya bola spiral.

Hidup melahirkan, lalu hidup akan mati.

Lalu Itachi memutuskan untuk mencoba variable lain.

Ia ingin menyampurkan Kematian dalam teori tersebut.

Itachi menutup mata, tubuh kecilnya menjatuhkan diri kebelakang. Dorongan Gravitasi menarik tubuhnya kebawah dengan kuat dan cepat, sepertinya sangat mendukung percobaan rumus baru yang bocah kecil itu buat.  Hembusan angin yang kuat membuat pakaian dan rambutnya melambai-lambai.

Ia sangat siap mencicipi kematian.

"HEI BODOH!"

Akal sehatnya kembali, kedua tangan mungil itu mengambil barang tajam di saku celananya dengan cepat. Membuat sebuah perlawanan kepada  Tuan Gravitasi.

Gaya gesek dari kunainya menciptakan percikan. Pakaian dan surainya masih dihembus angin, namun dengan arah yang berbeda. Otot tangannya berusaha keras menyaingi kekuatan Gravitasi.

Itachi mendarat dengan selamat, disambut dengan gagak-gagak yang menari disekelilingnya. Ia memandangi gagak itu lekat, merasakan suatu koneksivitas.

"HEI KAU,"

Itachi menoleh cepat, mendapati seorang gadis bersurai hitam yang identik sepertinya. Berbaju hitam dengan kerah seperti miliknya namun berlengan panjang, irisnya berwarna senada dengan bajunya.

Seorang Uchiha.

Seperti dirinya.

Sementara pikirannya masih sibuk menganalisis sosok didepannya, tubuhnya sudah bereaksi terlebih dahulu.

Sakit.

Gadis ini memukul kepalanya.

Tangan mungil miliknya refleks melindungi bangian yang kena pukul, meringis kecil mendapati damage-nya yang tidak sedikit.

s t a r t • I'UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang