KETIGABELAS

396 31 14
                                    


Happy reading!!
.
.
.
.
Ify mengerjakan mata perlahan, sesekali mata itu tertutup kembali. Karena cahaya lampu yang memaksa masuk kedalam retina matanya.

"Udah bangun?" Suara dari arah samping, mengagetkan dirinya. Dengan refleks Ify menolehkan kepalanya kepada seseorang di sampingnya.

Kedua mata Ify membulat saat melihat seorang cowok berwajah tampan sedang duduk di atas brankar, tengah menatap dirinya.

"Lo? Sejak kapan lo bangun?"kata Ify terbata. "Ko gue ada di sini?" Tanyanya kembali, saat menyadari, dirinya sedang berada di atas branka, di samping laki-laki itu.

"Emmm, sejak lo masuk sini, gue ga tidur. Pas lu tidur, gue juga ikut tidur," jawab Rio jujur. "Kenapa lo ada di situ? Yaa, gue pindahin lah. Gue kasian liat lo tidur sambil duduk gitu."

"Dari gue masuk? Berarti lo, denger semua yang gue ucapin?" Rio mengangguk dengan senyum di bibirnya.

"Lo bilang kalo gue, ganteng kan?" Kata Rio usil.

Di tempatnya, Ify menutup wajahnya dengan kedua tangan, Karena malu. Setelahnya ia segera turun dari brankar dan beranjak pergi dari sana.

Dengan terburu-buru Ify membuka pintu UKS. Mulutnya terus berceloteh ringan. Wajah nya sudah merah padam. Rio yang melihat itu, tersenyum geli di tempatnya.

"Ify, bodoh, bodoh, bodoh. Aaah kenapa gue bisa ngomong gitu, bodoh banget sih, fy," dumel Ify, saat sudah berada di luar. Ia terus menepuk-nepukan mulutnya.

"Aaaaaaa, gue maluuuu,"  lanjutnya kembali .

CEKLEEEK

suara pintu terbuka, memberhentikan kegiatan Ify. Ia menoleh dan setelahnya mendapati Rio, yang baru saja keluar dari UKS.

Tidak lama setelah itu, ia berlari dengan sangat cepat. Tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Rio menggelengkan kepalanya, dengan Kedua sudut bibirnya yang terangkat.

🍂🍂🍂

Di kelas XI IPA 2 sangat lah bising, Itu karena kelas mereka sedang tidak ada pelajaran. Guru yang seharusnya mengajar di kelas sedang tidak datang. Karena ada urusan mendadak, katanya.

Namun itu tidak menjadi masalah untuk mereka. Kapan lagi kan free class seperti ini. Kelas mereka jarang sekali mendapat-kan pelajaran kosong, hampir setiap hari guru selalu masuk. Oleh sebab itu, saat ini mereka sangat senang sekali.

Banyak dari mereka yang menyempatkan untuk tidur di kelas. Ada juga yang sibuk gibah, sebagian ada  yang pergi ke kantin, menikmati soto buatan Bu Ayu yang terkenal sangat nikmat di kantin.

Sama halnya dengan murid yang lain. Cakka juga tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Segera ia berdiri dari tempat duduknya, menggeser kursi sedikit kebelakang, karena Gabriel yang tidak kunjung memberinya jalan.

"Yel, gue mau keluar. Lo mau ikut ga?" tanya Cakka saat sudah berada di luar bangkunya.

Gabriel tidak menjawab ucapan Cakka, ia terlihat masih sangat fokus dengan buku yang ada di tangannya.

Cakka berdecak kesal saat tidak ada respon dari Gabriel. "yaudah kalo ga mau mah, daaah. Gue pergi dulu ya, Yel. Jangan kangen!" Gabriel tetap tidak menggubris, menengok pun tidak. Kasian Cakka di kacangin wkwk.

Saat ini Cakka berjalan menyusuri koridor sekolah yang sepi, karena semua murid sedang belajar di kelas. Cakka bersenandung kecil, membawa kakinya entah kemana. Tiba-tiba, langkahnya berhenti. Pandangan matanya mengarah ke arah lapangan, seketika seulas senyuman terbentang di bibirnya.  Ia berjalan mendekat ke arah lapangan itu.

SUPERPOTENZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang