9

381 57 8
                                    

Sudah hampir dua minggu lamanya Seohyun tinggal di Joseon. Belum ada perubahan yang signifikan selama dirinya tinggal disana. Suzy, si Ratu Joseon itu masih sering memerintah dirinya dengan seenaknya. Bibi Kim, ibu asuh suaminya masih sering memandangnya dengan sinis. Ntah kenapa wanita itu begitu membencinya. Kyuhyun, si Raja Joseon sekaligus suaminya masih sering membuatnya kesal. Tapi Seohyun berusaha mengabaikan itu semua agar dirinya tidak cepat stress di Joseon.

"Kau pelayan rendahan! Berani sekali kau menumpahkan sup di gaun sutraku!" Suara Kim Namhee terdengar lantang saat Seohyun lewat di depan kamarnya. Seohyun yang penasaran kemudian mencoba mengintip apa yang sedang terjadi.

"Ampun, Nyonya. Saya tidak sengaja melakukannya." Pelayan yang sedang dimarahi Kim Namhee itu langsung bersujud memohon ampun. Pecahan mangkuk terlihat berceceran di sekitarnya.

Kim Namhee memandang pelayan itu marah. "Tidak sengaja katamu. Kau tau seberapa mahal harga gaun ini. Dasar kau bisanya membuatku emosi saja." Tangan Kim Namhee sudah terangkat hendak menampar pelayan itu.

Seohyun yang melihatnya buru-buru masuk ke kamar wanita tua itu dan menahan tangannya. Kim Namhee melotot terkejut melihat kehadiran Seohyun. "Kupikir kau sudah keterlaluan Bibi Kim!" Seohyun berujar dengan ketus.

Kim Namhee tersenyum sinis. Kemudian menyentak tangan Seohyun yang memegang tangannya dengan kasar. "Kenapa kau ikut campur urusanku, Ratu Seohyun? Ini adalah masalahku dengan pelayanku."

Seohyun mendengus. "Akan menjadi urusanku karena kau berbuat semena-mena terhadap pelayan disini. Dia hanya tidak sengaja menumpahkan sup di gaunmu dan bahkan sudah meminta maaf. Apa pantas kau menamparnya hanya karena dia seorang pelayan? Aku menentang perbuatanmu Bibi Kim!" Seohyun menatap tajam Kim Namhee.

Wanita tua itu membalas tatapan Seohyun tak kalah tajam. "Dia telah melakukan kesalahan dan aku berhak menghukumnya. Sebaiknya kau tidak usah ikut campur urusanku. Tahu apa wanita Qin tentang peraturan di Joseon." Kim Namhee tersenyum sinis di akhir kalimatnya.

Seohyun mengepalkan tangannya saat mendengar Bibi Kim lagi-lagi membawa-bawa Qin. "Setidaknya Qin tidak sekejam Joseon terhadap pelayan. Kami masih menghargai mereka." Seohyun berujar dengan datar. Seohyun menatap pelayan yang masih terduduk di lantai itu. "Pelayan! Kau boleh pergi dari sini."

Pelayan itu bersujud penuh terima kasih kepada Seohyun dan hendak bergegas meninggalkan kamar Kim Namhee. Tapi wanita tua itu sudah menjambak rambutnya membuatnya meringis kesakitan.

"Siapa yang memperbolehkanmu pergi dari ruangan ini?" Kim Namhee berujar dengan penuh penekanan. Mengabaikan peringatan Seohyun tadi yang mengingatkan dirnya untuk tidak menyiksa pelayan.

"Bibi Kim, kubilang lepaskan!" Seohyun menyentak tangan Kim Namhee dengan kasar membuat wanita tua itu sedikit terhuyung.

Bersamaan dengan itu, Kyuhyun yang tidak sengaja lewat didekat kamar Kim Namhee dan mendengar keributan segera mendekatinya. Ia melihat Kim Namhee yang hampir terjerembab karena sentakan Seohyun.

"Bibi!" Kyuhyun langsung menghampiri wanita tua itu dan menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Kemudian menatap Seohyun dengan tajam.

"Apa yang kau lakukan pada Bibi Kim, Ratu Seohyun?" Kyuhyun bertanya dengan penuh penekanan. Membuat Seohyun langsung tergagap.

"A..aku. Aku tidak sengaja melakukannya." Seohyun berkata dengan gugup. Tidak menyangka perbuatannya tadi hampir membuat Kim Namhee terjatuh.

"Yang Mulia, Ratu Seohyun berani menentang perbuatanku hanya karena membela seorang pelayan. Dia juga hampir membuatku terjatuh, Yang Mulia." Bibi Kim mulai mengeluarkan air mata palsunya. Seohyun muak sekali melihatnya.

Story in The Great PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang