"Jungkook, bukankah besok adalah hari ulang tahunmu? Kudengar dari Jimin wajahmu sampai memenuhi rel kereta api ahahahaha~ bukankah itu sangat lucu?!"
Suara lelaki berambut pirang sebahu itu masih saja renyah mentertawakan kejadian konyol yang baru saja ia temui sepulang bekerja sore tadi. Ia bahkan sampai gagal menahan tawanya saat melihat wajah sahabatnya Jeon Jungkook yang nyaris memenuhi setiap sudut jalanan kota Seol sejak beberapa hari lalu. Dan esok adalah tepat dua puluh tiga tahun usianya bertambah.
"Benarkah hyung?!" seperti sengaja lelaki cantik yang kini masih setia memanjangkan rambut hitamnya itu hanya membalas cerita Kim Taehyung yang saat ini baru bisa menghubunginya lagi. Meskipun membohongi diri sekeras mungkin Jungkook tetap saja merasa jika sesak di dadanya tak kunjung hilang juga. Jemarinya masih kuat mencengkram tongkat besi yang menjadi tumpuannya.
"Ya.. ucapan Jimin itu benar! Aku bahkan sudah menyaksikan sendiri bagaimana antusias semua orang menyambut bulan kelahiranmu.. kau tetap berhasil menarik perhatian mereka.."
Seulas senyuman kecil berhasil dibuat Taehyung mengembang cukup lama di wajah Jungkook, bahkan kedua pipinya sampai terlihat memerah menahan tawanya. Mendengus pelan ia tarik nafasnya kuat lalu ucapnya,
"Baiklah.. aku akan kembali pulang. Mungkin saja jika aku pulang di hari ulang tahunku semua hal akan baik-baik saja.. benar begitu kan hyung?!"
Hampir memekik tapi ia tahan sekuat mungkin hanya kepalan jemarinya saja yang ia tekuk kuat, senyuman pasti melebar penuh memenuhi wajah Taehyung.
"Haaah~... akhirnya kau akan pulang juga. Baiklah.. aku akan menjemputmu besok ya.. pastikan malam ini kau tidur dengan baik.. aku akan menjemputmu pagi-pagi sekali.. aaah~ jangan lupa nanti malam kau harus sempatkan dirimu untuk mengucapkan permintaan ulang tahunmu.."
"Umh~.. terima kasih hyung! Maaf aku selalu mengkhawatirkan kalian.." setengah menekuk wajahnya Jungkook terlihat menyesal sekali sekarang. Ia bahkan sampai meneteskan beberapa bulir air mata namun sekuat mungkin ia tahan tangisnya agar isak tak sampai terdengar yang mungkin saja akan membuat sahabatnya itu mengkhawatirkan kembali keadannya yang kini masih saja meminta untuk mengasingkan diri.
"Baiklah.. aku akhiri pembicaraan kita ya hyung.. sampaikan permintaan maafku pada yang lainnya.. dan aku harap kalian tidak akan membuat perayaan apapun untuk ulang tahunku besok.."
"Aaah~ baiklah. Selamat beristirahat!"
Segera menutup panggilannya Taehyung terbirit menghampiri kumpulan orang-orang yang nyatanya masih saja mengupingnya bahkan mereka sampai rela duduk berdesak-desakan di ranjang tempat tidur miliknya yang kini sudah acak-acakan disana-sini. Agak sedikit kesal melihat ekspresi mereka yang hanya tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi, ia acuhkan saja lalu melempar dirinya menduduki sofa yang menghadap penuh pada keberadaan teman-temannya itu.
"Bagaimana? Apa ia berhasil kau bujuk sekarang Taehyung?" wajahnya memang selalu dingin tapi lelaki berkulit pucat itu memang selalu mengkhawatirkan Jungkook lebih dari siapapun. Ia bahkan sampai mengetuk pintu apartementnya setiap hari hanya untuk memastikan keadaan Jungkook disana masih baik-baik saja tapi sialnya ia selalu kalah mendapatkan balasan perhatian dari Taehyung.
"Hei Taehyung kenapa kau malah menekuk alismu.. kau pikir kami ini cenayang yang bisa membaca isi pikiranmu haaah~ ayo cepat katakan sebelum kesabaranku habis. Aku sudah mengorbankan banyak hal untuk hal ini.. ayolah Taehyung..." bibir tebalnya cepat sekali jika sedang mengoceh bahkan ia bisa saja menghabiskan banyak lagu dan mengubahnya menjadi bernada penuh rap seperti kemampuan bernyanyi milik seseorang yang duduk disampingnya, Kim Namjoon.
"Haaah~ ia akan pulang besok tapi Jungkook tidak menginginkan perayaan apapun untuk ulang tahunnya. Ia hanya ingin pulang saja.."
Seketika raut wajah mereka yang berjumlah enam orang lelaki itu nyaris bersamaan kini bermuka muram. Jelas mereka kecewa sekali mendengar pernyataan yang terucap dari mulut Taehyung ia bahkan hanya bisa menggigit bibir bawahnya mengacuhkan teman-temannya yang mulai mengoceh lagi tak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Tell - END
FanfictionJeon Jungkook, golden maknae kesayangan Bangtan itu kini tak lagi bisa menemukan sinarnya. Ia jatuh terpuruk dalam keputus asaannya dan pandangan mata yang hanya ia dapati dalam gelap saja. Lelaki cantik itu mengalami sebuah kecelakaan tragis yang s...