[HIATUS] HIS WIFE IS THE REAL BOSS [BOOK 1]

16 - 17

Bab 16

Tang Qianfan, yang baru saja turun tangga, mencabut telinganya, wajahnya yang cantik dan cantik tidak bisa berkata-kata.

    Suara rendah sialan itu menembus telinganya tanpa melewatkan sepatah kata pun.

    Rasa gatal yang tak bisa dijelaskan.

    Di luar dugaan, pria ini cukup narsis.

    Dia kembali ke pintu berikutnya, dan begitu dia naik ke atas, dia bertemu dengan Qiao Shiwan yang akan mengetuk pintunya.

    “Bibi Wan.”

    Qiao Shiwan menoleh dan segera tersenyum gembira, “Bibi membuatkanmu jajanan larut malam. Semua itu adalah kerajinan baru yang kamu pelajari baru-baru ini. Jika kamu mencicipinya, beri tahu aku apa yang buruk, dan bibi dapat mengubahnya. "

    Antusiasme Qiao Shiwan benar-benar mengejutkan Tang Qianxiang.

    Dia merasa sedikit tersanjung.

    Perasaan yang diberikan kepadanya oleh dua keluarga di Dongxi dan Liangyuan benar-benar berlawanan.

    Dia mengambilnya, “Terima kasih, Bibi Wan.”

    “Terima kasih, kamu semua adalah keluarga, jangan bicara tentang terima kasih. Kamu bisa beristirahat setelah makan, dan besok kamu akan pergi ke sekolah dengan A Chan. Jangan khawatir tentang hal-hal lain. Bibi. "

Setelah Qiao Shiwan pergi, Tang Qianmiao menatap makan malam tanpa menggerakkan sumpitnya.

    Ada banyak pikiran di mata yang sunyi.

    Setelah beberapa saat, dia makan pangsit beras ketan, yang rasanya agak manis, dan rasanya rasanya tak terkatakan dibanding sebelumnya.

    Itu membuatnya merasa cukup nyaman.

    Keesokan paginya, jam tujuh.

    Feng Can dimasukkan ke dalam mobil oleh Qiao Shiwan.

    "Pergilah ke sekolah dan belajar dengan giat. Jangan membuat masalah bagiku. Kamu sekarang di tahun ketiga sekolah menengahmu. Sudah waktunya belajar! Qin Tua, ayo kita mengemudi."

    Feng Can menyipitkan matanya dan bertanya, "Bu, jangan menunggu Tang Qianfan. Naik?"

    "Aku pergi setengah jam yang lalu. Ngomong-ngomong, ibuku memberimu tugas. Aku baru saja dipindahkan ke sekolah ini. Mungkin ada banyak masalah. Kau urus mereka, mengerti?"

    Feng Can membuka matanya, "Belikan aku mobil. , Saya akan berjanji kepada Anda. "

    " Ketika Anda diterima di Universitas Beijing, Lao Qin, mengemudi. "

    Feng Can tampak tidak dapat dicintai, mengeluarkan ponselnya dan menundukkan kepalanya untuk bermain game untuk menghilangkan depresinya.

    Tak lama kemudian, Lao Qin berhenti tiba-tiba.

    Feng Can mendongak, “Mengapa berhenti?”

    “Tuan, lihat.”

    Di luar mobil, Lin Wenyu berdiri di depan rumah mereka, mengenakan seragam sekolah dengan poni datar dan ekor kuda, dengan penampilan yang sangat sopan.

    Feng Can menurunkan kaca jendela mobil, wajahnya yang halus agak bingung, “Mengapa kamu ada di sini?”

    Lin Wenyu berjalan ke atas, menggigit bibir, dan berkata, “A Can, apakah sepupuku ada di sana?”