4

1.2K 212 102
                                    

4

satu minggu setelah keputusan sepihak yang jongin berikan, sehun tidak berusaha atau mencoba menghubungi jongin dan jongin pun tidak berusaha untuk mengubah keputusannya. berat memang tapi cinta tidak selamanya saling memiliki dan kebahagiaan haruslah diperjuangkan dengan luka dan juga airmata.

jongin tetap kuliah seperti biasa dan mengikuti kelas luhan seperti biasa. tidak lantas menghindari kelas luhan hanya karena hubungan sehun dan juga luhan karena bagaimanapun kehidupan masa depannya jauh lebih penting.

ada banyak pandangan iba dan kasihan yang jongin terima tapi untuk jongin, mereka tidak sedang mengasihani dirinya tapi mereka peduli padanya. mungkin jongin hanya sedang berusaha menghibur dirinya dengan kata-kata positif agar kehidupannya lebih baik dan berdamai dengan kesakitannya saat ini.

dan jika cara itu membuat jongin merasa lebih baik maka jongin akan melakukan itu. berusaha untuk baik-baik saja, menjalani harinya seperti biasa dan mencoba bahagia dengan caranya sendiri.

kelas selesai lebih cepat dan tentu saja istirahat siang juga datang lebih cepat dan jongin masih saja duduk di kursinya, meletakkan kepalanya bertumpu pada kedua tangannya yang di tekuk di atas meja. jongin malas untuk melakukan sesuatu hingga membuat dirinya bediam diri hingga seseorang datang.

"jongin" panggil lucas dengan sura besarnya dan langsung duduk di dekat jongin.

"hei kenapa?" jawab jongin

"ingin makan siang denganku?"

"aku sedang malas keluar dari kelas" kata jongin.

"kenapa? sakit?" reflek lucas menyentuh dahi jongin dengan telapak tangannya.

"Tidak, hanya malas saja" jongin tersenyum

"Aku bawakan sesuatu kemari ya?" Tanya lucas penuh dengan perhatian

"Tidak perlu, sepertinya aku terlalu banyak makan saat sarapan"

"Mana ada" lucas tertawa membuat jongin juga tertawa geli mendengar ucapannya sendiri.

"Aku sebenarnya sedang memikirkan sesuatu" kata jongin tiba-tiba membuat lucas menoleh dan menaruh perhatiannya pada jongin.

"Apa?" Lucas penasaran tentu saja. Jongin si pendiam kini akan bicara padanya.

"Aku ingin mendapatkan beasiswa untuk meneruskan kuliahku ke luar negeri"

"Kenapa tiba-tiba?"

"Entahlah, hanya ingin saja"

"Jika tujuanmu untuk berlari dari seseorang atau sesuatu maka jangan diteruskan, karena kamu bukan pengecut. Jongin Yang aku kenal akan berdiri dengan keren dan juga mengatakan hal Yang keren. Bukan orang Yang suka berlari kesana-kemari dan tidak tahu dimana tujuannya"

"Oh kamu benar, sepertinya aku hanya ingin lari" gumam jongin.

"Tidak berhasil dalam cinta bukan akhir dunia. Kamu cantik, baik dan aku yakin akan ada orang Yang akan membuatmu jatuh cinta lagi dan Yang pasti akan mencintaimu dengan segenap hatinya. Jangan khawatir. Hanya jangan lari. Aku nanti tidak punya teman" rengek lucas membuat jongin tertawa.

Lucas benar, tidak seharusnya jongin berlari. Tidak seharusnya jongin berfikir jika dengan berlari semuanya akan menjadi lebih mudah. Karena jika terus berlari kelak jongin akan merasa lelah juga.

Jadi harusnya jongin menghadapi semuanya dan menjadi keren seperti kata lucas. Kenapa harus takut? Jongin tidak pernah takut, tapi hanya karena cinta yang tidak berhasil kini jongin menjadi takut. Dasar bodoh.

PURA-PURA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang