𝒕𝒘𝒆𝒍𝒇𝒕𝒉

9.4K 1.4K 1K
                                    

Ushijima tidak mengerti.

Dia rasa ada yang salah dengan dirinya.

Dari kemarin dia terus memikirkan seseorang.

Seseorang yang menabraknya dan memberikan plester pink, ah bahkan memasangkan plester tersebut untuknya.

Oh iya, saat itu juga di tidak tahu, kenapa dia malah bersikap seolah-olah dia lebih memilih di pasangkan, padahal dia bisa melakukan itu sendiri, bahkan luka tersebut tak sakit, menurutnya.

Tapi, saat mereka jatuh bersama, bukannya marah, Ushijima malah terpaku menatap mata gadis itu.

Saat itu juga, satu kata terlintas di pikirannya.

Cantik.

Dan setelah itu, Ushijima merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, rasanya seperti saat dia memasuki lapangan untuk bertanding, gugup namun menyenangkan.

Kata Tendo dia kelelahan, tapi sepertinya tidak seperti itu.

"Hah..."

Ushijima menghela nafasnya berat.

Tiba-tiba dia ingin mengetahui nama gadis itu.

Gimana ya...

Terkadang saking gemesnya [Name] di mata Suga, dia tuh jadi kepingin banget untuk ngedorong sang kekasih ke dinding terus dia cium sampai ga bisa napas--

Astaga :'(

Kamu ini berdosa banget.

Pokonya mahluk tergemes di mata Suga itu [Name], fix no debat.

Suga sampai gak sadar kalau dia juga gemesin, wkwkw.

Hubungan mereka selama ini selalu berjalan mulus, tidak ada pertengkaran yang berarti, mengingat [Name] bukan tipe perempuan menye-menye dan Suga adalah laki-laki yang sabarnya pakek banget, wajar saja selama ini mereka selalu adem ayem.

Namun bukan berarti Suga tidak pernah cemas dengan hubungan mereka, dia juga pernah kepikiran, bagaimana kalau suatu hari, [Name] tidak sayang lagi padanya?

Baru di pikirin saja sudah bikin sedih.


Kalau terjadi?

Fix, Suga nangis.

"[Name]" Panggil pemuda abu-abu itu pelan, tangannya meraih tangan sang pujaan hati, lalu di elusnya sayang.


"Kamu... Sayang sama aku kan?" Tanya Suga pelan.


Di sisi lain, [Name] jadi bingung sendiri.

Kenapa tiba-tiba?

Yah sayang lah, jelas.

"I-iya, sayang kok" Agak gugup juga yah bilang gini aja, [Name] jadi heran Suga bisa bilang sayang berulang-ulang kali sama dia tanpa gugup sama sekali.

Perfect Boyfriend | Sugawara KoushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang