Bagian 2

14 5 18
                                    

Hai guys! apakah kalian menunggu cerita ini update? aku harap iya.

Semoga kalian suka dengan cerita ini.

Happy reading 💙

.
.
.
.
.

Lagu Intentions yang dibawakan oleh Justin Bieber bersama Quavo itu mengalun indah di pendengaran Wawa. Menambah semangatnya untuk bekerja.

Hari ini ia memiliki shift pagi, sejak tadi pagi ia sudah stay di tempat kasir supermarket dekat apartmennya itu.

"Jumlah semuanya 85.000 rupiah, apa kakak punya kartu member?"

"Gak ada" jawab pembeli itu sembari mengeluarkan satu lembar uang berwarna merah.

"Kembaliannya 15.000 rupiah ya, terimakasih kakak" Wawa melayani setiap orang pembeli dengan senyum manis yang selalu menghiasi wajahnya.

Tak berselang lama, terdapat pemuda yang memakai hoodie hitam tampak muncul memasuki supermarket.

kayak pernah lihat, batin Wawa

Pemuda itu mengarah ke tempat minuman dan tampak mengambil beberapa minuman dingin. Ia lalu berjalan kearah kasir, tempat gadis yang sedari tadi mencuri pandang kearah pemuda itu.

Pemuda itu menaruh beberapa minuman dinginnya dimeja kasir, Wawa pun langsung menghitungnya dan pemuda yang dia yakini bernama Raja itu memberikan sejumlah uang. Wawa pun memberikan uang kembalian ke pemuda tersebut.

Pemuda bernama Raja itu mengambil uang kembaliannya dan segera keluar dari supermarket. Wawa masih melihat pemuda itu sampai pintu itu tertutup.

.
.
.
.

Wawa POV

Sekarang sudah pukul satu siang, jam kerjaku sudah habis. Aku segera berganti baju dan bergegas untuk pulang, karna aku sudah sangat lelah. Belum lagi tugas dari sekolah yang belum aku kerjakan.

Saat aku baru saja keluar beberapa langkah dari tempat kerjaku itu, aku merasa lenganku ditahan oleh seseorang. Reflek aku membalikkan badanku menatap siapa yang sudah menahan langkahku seperti ini.

Ketika aku membalikkan badan, aku terkejut karena yang menahan lenganku adalah Raja.

Jadi sejak dua jam yang lalu dia belum pulang? apa dia nungguin gue ya?

Aku langsung menggeleng gelengkan kepalaku, menepis pertanyaan yang muncul di otakku

Gak mungkin, mana ada dia nungguin gue dua jam disini, kurang kerjaan banget kali tuh anak. batinku yang masih bingung tentang kelakuan pemuda itu yang masih belum pulang sejak dua jam yang lalu.

"Ekhem, ada apa ya?" tanyaku terlebih dahulu yang membuat dia melepaskan tangannya yang menahan lenganku

"Boleh gue bicara sama lo?"

Aku terpaku dengan suaranya yang serak-serak basah itu.

"Boleh?" tanyanya lagi

"Eh ee.. anu.. gue harus nyelesaiin tugas gue yang belum, lain kali aja ya" ucapku yang buru buru pergi meninggalkan dia.

Tapi baru beberapa langkah, suaranya mengintrupsi ku lagi.

"Neswara Regita"

Seketika aku menghentikan langkahku, darahku berdesir kala mendengar suaranya yang serak serak basah itu menyebutkan nama lengkapku. Jantungku berpacu cepat, darimana dia mengetahui nama lengkapku? bahkan aku belum berkenalan dengan dia secara langsung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NESWARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang