Chapter 4

159 15 52
                                    

Warning:
1. Bahasa kasar
2. Un-Betaed

Lets Enjoy~~~

Chapter 4
.
.
.
.
.
.

Wang Yizhou menghadiri charity gala dinner yang diselenggarakan oleh salah satu kliennya. Memakai tuksedo berwarna hitam, dia melanggeng masuk ke acara yang terlihat mewah untuk sebuah acara charity. Dia ditemani oleh asistennya yang juga seorang pria yang baru saja dia nikahi, Zhu Zhanjin.

Dia duduk di salah satu meja dimana beberapa General Manager dari perusahaan lain berkumpul. Sebenarnya dia tidak ingin menghadiri acara itu, namun dia tidak bisa menolak. Atasannya sudah memintanya untuk menghadiri gala dinner ini.

Dia ingin mencari keberadaan Haikuan setelah malam tak terlupakan itu terjadi. Untuk pertama kalinya, dia menyesali kebodohannya. Untuk pertama kali dia menyesali keputusan yang sudah dia buat dan untuk pertama kalinya juga dia merutuki dirinya sendiri karena membuat pria yang dinikahi 10 tahun lamanya menangis. Dia tidak pernah melihat Haikuan-nya menangis. Tak sekalipun.

2 Minggu sebelum Charity Gala Dinner

Wang Yizhou mendapati apartemen yang dia dan Haikuan tempati--hadiah pernikahan dari mendiang ayah mertuanya--kembali gelap. Ini bukan sekali dua kali Haikuan tidak menyalakan lampu, tiap kali ditanya Haikuan akan menjawab lupa. Seperti biasa, dia akan menemukan Haikuan duduk di balkon dengan selimut yang memeluk dirinya. 

Dia mendekati Haikuan, duduk di sebelahnya lalu merangkul pundaknya. Sepertinya dia sudah lama tidak memeluk Haikuan seperti saat ini. Duduk di balkon, bicara tentang masa depan, bicara tentang hewan piaraan yang Haikuan rawat, bicara tentang proyek yang sedang dia tangani, dan masih banyak lagi. Dia merindukan momen-momen kebersamaan mereka dulu. Tak ayal membuat rasa bersalahnya menumpuk.

"Kuan-Kuan, apa yang sedang kau pikirkan saat ini, hm? Sampai-sampai kau lupa menyalakan lampu," ujarnya seraya mengeratkan pelukannya.

"Aku lupa Ge," ujarnya lirih.

Dia mengamati Haikuan seksama. Dia melihat ada bekas air mata di pipi Haikuan. Apakah Haikuan-nya menangis? Tapi, menangis karena apa?. Dia tidak pernah melihatnya menangis, namun dia yakin dengan apa yang dilihatnya.

Dia beringsut ke belakang Haikuan, memeluknya dari belakang. Menghirup aroma Haikuan yang dia rindukan. Mencium tengkuknya dan berakhir pada pipinya. Biasanya ketika dia memeluk dan menciumnya seperti saat ini, Haikuan akan tertawa geli. Namun, kali ini tidak ada respon. Dia merasa ada yang tidak beres. Namun, dengan cepat dia tepis.

"Kuan-Kuan, ada apa?" tanyanya

"Ge, menurutmu pernikahan yang sudah dijalani selama 10 tahun punya arti apa?"

Hatinya tercubit. Dia tidak menyangka Haikuan-nya menanyakan pertanyaan itu padanya. Mengapa dia merasa, Haikuan mengetahui hubungan tak biasanya dengan Zhanjin. Apakah Haikuan-nya sedang mengujinya saat ini?. Kalau memang seperti itu maka dia akan ikuti permainan Haikuan. Dia belum bisa mengatakan tentang hubungannya dengan Zhanjin sekarang. Mungkin tidak untuk selamanya.

"Mengapa kau bertanya soal itu Kuan-Kuan?" tanyanya. Dia tak ingin terjebak dengan jawabannya sendiri nanti. Jawaban apa yang bisa memuaskan pertanyaan Haikuan?.

Dia merasakan Haikuan menggeleng seraya berkata, "Aku hanya ingin tahu Ge."

Haikuan melepas pelukannya dan beranjak ke dalam. Tanpa dia tahu mengapa, hatinya terasa sakit. Dia seperti diacuhkan. Haikuan-nya tidak pernah memperlakukannya sedingin ini. Dia merasa akan kehilangan Haikuan-nya. Bukankah suatu saat nanti dia akan meninggalkannya?.

The VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang