Warning:
1. Medical Inaccuracies
2. Un-Betaed
3. Dont Like Dont ReadLets Enjoy~~~
CHAPTER 6
.
.
.
.
.
.Penyesalan selalu datang terlambat, ketika sesuatu yang paling berharga untuknya telah lepas dari genggaman. Yizhou duduk di balkon apartemennya--apartemen yang sudah dia dan Haikuan-nya tinggali selama 10 tahun--menatap langit yang menjingga dengan kepulan asap rokok yang terletak diantara dua jarinya. Suasana sepi dan sunyi yang dia rasakan membuatnya merasa semakin menyedihkan. Mungkin perasaan ini juga yang Haikuan rasakan ketika duduk di balkon seorang diri.
Dulu dirinya yang sering meninggalkan Haikuan dengan berbagai alasan tanpa memikirkan keadaan Haikuan sekalipun. Kini, dia baru merasakan apa yang Haikuan rasakan ketika hanya seorang diri di apartemen sebesar ini. Kerinduan karena tak bersua. Kekhawatiran ketika tak ada kabar. Kesedihan ketika ditinggalkan dan dilupakan.
"Aku tahu dosaku begitu besar padamu Kuan-Kuan. Penyesalan ini begitu menyiksaku. Apa yang harus aku lakukan untuk menebusnya?" ujarnya lirih.
Setelah kepergian Zhanjin dari apartemennya, dia memilih kembali ke apartemennya dan Haikuan. Mencari kebenaran tentang kepergiannya. Dia mulai mencari album foto yang dimaksudkan oleh Zhanjin. Dia tidak bisa menyalahkan Zhanjin sepenuhnya tentang dikirimnya album foto itu. Zhanjin hanya butuh pengakuan dan dia tidak bisa memberikannya padanya hingga akhirnya Zhanjin melakukan itu semua, mengirim album pernikahan mereka. Bagaimanapun kesalahan itu ada padanya. Seandainya dia tidak menuruti nafsunya, dia tidak akan mendekati Zhanjin. Seandainya dia tidak egois, maka Haikuan tidak akan meninggalkannya. Seandainya dia bukan pengecut maka dia bisa memilih diantara keduanya. Namun, dia memilih untuk menjadi pria brengsek sekaligus pecundang.
Dia mencari di seluruh tempat di apartemennya hingga dia menemukan tumpukan album foto di bawah ranjangnya. Dia membuka album itu satu persatu, membuatnya semakin membenci dirinya sendiri. Bagaimana latar belakang foto honeymoonnya dengan Zhanjin adalah pantai di Maldives membuat rasa bersalahnya semakin menjadi. Sebuah tempat yang begitu diinginkan Haikuan. Sebuah tempat dengan sunset dan hembusan lembut ombaknya.
Benar apa yang Yuchen katakan padanya bahwa dirinya harus menyadari semuanya berawal dari kesalahan siapa. Kesalahan yang tidak lain dan tidak bukan adalah dirinya. Bukan Haikuan atau Zhanjin. Itu murni kebodohannya. Setelah ini, bagaimana dia bisa memantaskan dirinya bertemu dengan Haikuan?
Dia begitu marah dengan dirinya, membuatnya melempar album foto itu sembarangan. Hingga menabrak lampu tidur yang terletak di atas meja nakas. Bahkan meja nakas itu pun terkena korbannya hingga bagian lacinya terbuka. Di sana, dia menemukan 3 bungkus obat yang masih penuh berisi obat-obatan, seolah-olah tidak tersentuh. Dia membaca nama pada obatnya. Tak satupun yang dia tahu kegunaannya, lagipula setahu dirinya dia tidak sakit begitu pula dengan Haikuan.
Mungkinkah Haikuan menyembunyikannya? Tapi untuk apa?
Dia menelepon dokter yang bekerja untuk perusahaannya menanyakan tentang obat yang dia pegang. Rivastigmine, donepezil dan memantine. Tiga jenis obat yang dia bacakan ketika menelepon dokternya. Penjelasan dokter membuatnya terkejut. Obat-obat yang diresepkan adalah obat yang umum untuk penderita Alzheimer. Sebuah penyakit yang menghancurkan memori dan fungsi mental lainnya.
Tapi, sejak kapan Haikuan menderita Alzheimer?
Dia mulai menyatukan titik demi titik yang dia ingat tentang perilaku Haikuan, seperti Haikuan yang tidak ingat akan dirinya. Dia juga mulai mengingat tentang perilaku Haikuan yang lupa menaruh kunci mobilnya, menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang. Dia bahkan pernah membentaknya ketika Haikuan menanyakan kapan dia akan kembali dari perjalanan bisnis yang sebenarnya dia menghabiskan waktunya bersama Zhanjin. Dia mengingat dengan jelas bagaimana perlakuan buruknya pada Haikuan. Hingga hubungannya dengan Yuchen yang seorang dokter spesialis neurologi. Salah satu dokter yang khusus menangani penyakit Alzheimer.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vow
RomanceSebuah ikrar pernikahan yang diuji dengan pahit manisnya kehidupan. Akankah patah karena pengkhianatan atau akan semakin kuat karena maaf dan kompromi? Atau justru timbul penyesalan tiada akhir? Warning: 1. Boys Love/BL means M/M 2. Lime 3. Tragedy ...