Chapter 2

170 17 55
                                    

Warning :
1. Medical Inaccuracies
2. Contain Violence
3. DONT LIKE DONT READ

A/N: Lets Enjoy~~~

Chapter 2
.
.
.
.
.
.

Cao Yuchen memeriksa berkas pasiennya. Pada berkas yang dia pegang tertulis nama Liu Haikuan. Seorang pasien yang datang padanya dua minggu yang lalu. Menceritakan tentang gejala-gejala yang dia alami. Beberapa gejala yang menunjukkan penurunan fungsi otak. Hari ini adalah pemeriksaannya yang kedua setelah pada pertemuan pertamanya dia meminta Liu Haikuan menjalani tes CT Scan pada otaknya. Hasil yang dia pegang saat ini masih belum menjawab diagnosanya. Dia perlu Liu Haikuan menjalani tes PiB-PET Scan untuk mengetahui bagian dalam otaknya lebih rinci.

Dia sudah menunggu hampir seharian namun pasiennya itu belum juga datang. Mungkinkah pasiennya melupakan kalau hari ini ada janji temu dengannya?. Mengingat penyakitnya, melupakan jadwal periksa bisa saja terjadi. Dia pun ingat akan pertemuan pertamanya dengan Liu Haikuan.

Pagi itu... 

Sama seperti pagi-pagi sebelumnya, klinik yang dia bangun dengan susah payah buka pukul 8 pagi. Pagi itu tidak seperti hari biasanya, sedikit lengang. Biasanya orang-orang akan datang bahkan sebelum klinik buka. Ada baiknya seperti ini karena setidaknya dia bisa beristirahat sebentar setelah hari kemarin banyak orang datang memeriksakan diri mereka. 

Dia berjalan santai menuju vending machine membeli kopi kalengnya yang terletak di area resepsionis. Di area itu berdiri seorang pria yang nampak canggung dan kikuk. Mengedarkan pandangannya ke segala arah seperti sedang mencari sesuatu. Dia serta merta melupakan tujuannya membeli kopi, berjalan ke arah pria yang nampak kebingungan itu.

“Ada yang bisa kubantu?” tanyanya

Melihatnya dari dekat, pria yang nampak bingung itu memiliki wajah yang rupawan nan kalem. Dia menunggu pria itu mengatakan sesuatu namun raut wajahnya yang bingung membuatnya menyunggingkan senyum.

“Apa anda butuh sesuatu?” tanyanya lagi, lebih lembut dari sebelumnya.

“Aku ingin bertemu dengan dr. Cao Yuchen. Ada hal yang ingin aku tanyakan padanya,” jawabnya.

“Oh! Aku Cao Yuchen. Mari kita keruanganku. Anda bisa menjelaskan lebih detail tentang apa yang anda rasakan.”

“Tapi, aku belum mendaftar dan...”

“Anda bisa lakukan nanti setelah pemeriksaan selesai. Lagipula pegawaiku belum datang. Hari ini mereka datang sedikit terlambat.”

Pria itu mengangguk lalu mengikutinya menuju ruangannya. Setelah menyamankan dirinya, pria itu memperkenalkan diri dan mulai bercerita tentang kondisinya. Menurut penuturannya baru-baru ini dia sering melakukan tindakan yang aneh. Seperti menaruh kunci mobil di dalam lemari es tanpa dia sadari ketika baru datang dari belanja kebutuhan sehari-hari. Dia juga pernah tersesat ketika akan pergi ke klinik hewannya. Yang terakhir dia lupa arah pulang ke rumahnya sendiri.

Mendengar penuturan dari pasiennya, yang dia ketahui bernama Liu Haikuan, diagnosa awal adalah pasiennya itu menderita sindrom demensia. Namun, perlu beberapa tes untuk mengetahui dengan pasti demensia jenis apa yang sedang pasiennya itu derita. Hari ini dia putuskan untuk melakukan tes CT Scan untuk mengetahui kondisi otaknya.

Tiga jam berlalu. Setelah melakukan pemeriksaan, dia meminta Liu Haikuan kembali seminggu lagi dari hari ini. Dia juga menyarankan untuk menulis semua agendanya selama sehari dalam sebuah buku catatan atau mengisi teka teki silang sehingga bisa digunakan sebagai terapi untuk meningkatkan respon otaknya. Dia juga meminta Liu Haikuan untuk menginstall aplikasi map, sehingga dia tidak akan tersesat.

The VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang