Sebelum mulai membaca, tolong tekan ikon bintang terlebih dahulu🙏. Sedekah lo hehe. Terimakasih
Happy Reading❤
___________________________
Kicep
Itulah yang dirasakan keduanya sesaat setelah teriakan melengking Delisha menggema.
Disana, Delisa berdiri bersidekap dengan kedua tangan dipinggang matanya melotot lucu, oh jangan lupakan suara cempreng khas yang selalu menjadi andalannya.Gadis mungil itu kini berada dihadapan keduanya, dengan rambut panjang yang menjuntai sebawah bahu dan mata yang melotot marah juga gemas. Merasa heran sekaligus bersyukur.
Heran mengapa saudara kembar dan sepupu kampret nya ini sangat hobi sekali menyusahkan orang, bahkan orang yang tak dikenal c nyaris tak pernah nampak, membuat dirinya segan dengan sosok Biani. Meski harus diakui, Biani adalah gadis ramah dan sangat baik aslinya.
Bersyukur juga dulu kelakuan gesrek Delio tidak menular keapadanya, mengingat mereka selalu berbagi sejak menjadi zigot." Iya Caca yang cantik tapi kurting, kita mau masuk kok ini. Hehe jangan di alpa ya " Kata Bintang yang langsung mendapat PEJUANG UNDIP 2022
Wajib banget download Video ini agar bisa lebih.. Lebih AMBIS untuk bisa mengejar cita-cita jadi kenyataan..
menggemaskan batinnya. Kebiasaan bersama sejak kecil menjadikan Bintang sudah menganggap Caca sebagai saudara kandung sendiri, berbeda dengan Delio yang katanya 'Bosan' tiap hari tiap waktu selalu bertemu." Caca mah gitu, kalo sama alpa aja baiknyaa nauzubilah deh " gerutu Delio. Sebenarnya alpa bukan masalah besar untuk laki laki itu, hanya saja jatah alpa miliknya tinggal tersisa dua dari sembilan kali kesempatan. Jika sampai habis maka ayahnya akan dipanggil dan itu sangat merepotkan.
" Udah deh cepetan gak usah banyak cincong lo orang. Hitungan ketiga nggak jalan juga gua bener alpa ini. biar aja ayah dateng " Cibirnya kemudian berjalan meninggalkan keduanya.
" Dah lah yok masuk! kek nya juga udah aman dari si setan "
^^
" Lu napa si Bi, dari tadi senyum senyum ngga jelas gitu "
Biani menoleh, menatap Jihan dengan gelengan serta senyum kecilnya, sahabat sehidupnya itu memperhatikannya heran. Bagaimana tidak, sedari masuk kelas tadi gadis berkulit putih itu sudah senyum senyun tidak jelas. Sungguh sangat bukan Biani bukan?
" Kenapa si Ji, salah ya kalo gue senyum?" tanyanya dengan mimik muka sedih tetapi entah mengapa itu terlihat imut. Beginilah Biani, cantik dengan sejuta ekspresi yg hanya dapat terlihat didepan sahabat dan orang orang terdekatnya saja.
Mata sipit milik Jihan memincing dengan kepala yang mengeleng pelan " Salah banget Bi, lu kek orang stres malahan " ucapnya
" Jihan mah gitu, sabodo lah "
" Lah gimana bisa gini lu nya aja ngga cerita apa apa jugak" gerutu jihan dengan jari jari panjangnya yang srcara tiba tiba nyasar di kepala Biani dan memukul kecil disana
" hmm tadi..setelahsekianlamaakhirnyaguengomongsamabintang "
" Apa apa apa? yg jelas kalo ngomong elah ni bocah "
Biani malu. Dengan segera memyembunyikan wajah imutnya pada lipatan tangan diatas meja. Sungguh gadis itu yakin bahwa wajahnya kini semerah tomat " gaada pengulangn bodo "
" Lah bocahhh " lirih Jihan seraya menggelengkan kepalanya pelan " Lagian elu juga geh, rumah depan depanan masi aja engga berani nyapa. ckckck " lanjutnya
Biani diam, mata coklat nya lurus menatap depan sesekali senyum kecil terukir dibibir yang nyaris jarang sekali menampilkan senyuman, bahkan gadis itu tak sadar jika pelajaran matematika telah berganti menjadi sejarah. Sungguh Jihan hanya bisa geleng geleng kepala segitu efeknya kah pesona seorang Bintang?
^^
Kantin ramai? sudah pasti. Tidak ada sejarahnya kantin kejujuran SMA Pelita Bangsa sepi pada jam istirahat seperti saat ini.
Suara tawa terbahak bahak berasal dari meja plaing pojok yang sudah ditempati sejak sepuluh menit sebelum bel istirahat berbunyi. Siapa lagi jika bukan Rihan, Samuel dan Nicholas. Rihan, anak pemilik sekolah dengan sikap cueknya asyik menikmati mie ayam Bakso miliknya tanpa terganggu oleh dua orang disampingnya yang heboh bergosip ria
" Eh anjim bangsat balikin gak gorengan gue Delio!!! " Teriakan heboh milik Samuel menggema di penjuru kantin, Cowok berambut coklat hasil semir kemarin sore itu menggambil potongan tahu isi dari tangan Delio yang baru saja bergabung bersama Bintang dan tanpa ragu langsung memakannya.
Hal yang langsung mengundang pekikan histeris dari para kaum hawa. Bukannya malu, dengan percaya dirinya Samuel melambaikan tangan bak artis jumpa fans.
" Gue udah bilang belom kalo gue ilfeel banget sama tu orang " Ucap Tania tiba tiba. Biani yang memang sedang curi curi pandang pada Bintang langsung mengalihknan pandangannya. " Awas karma Tan, ati ati kalo ngomong " ucapnya " Jodoh mampus lu Tan " Sambung Jihan yang masih fokus dengan Baksonya.
Tak ayal, bukan rahasia umum lagi jika Tania dan Samuel adalah musuh bebuyutan. Tak pandaang tempat dan waktu, dimana ada Samuel dan Tania pasti akan ada keributan juga. Hal yang sudah sangat sangat sering sering terjadi
Mendeledik, gadis cantik berbando ungu itu langsung mengetuk ngetuk kening nya dan meja kantin secara bersamaan " Amit amit amit amit jangan lah dih dih " ujarnya dengan tatapan sinis yang mengerah pada Jihan.
" Sampe jadian, traktir gue seminggu. Awas aja lo pokoknya wajib Titik! " seru Kinanti yang langsung disetujui oleh kedua antek anteknya, Biani dan Jihan " Gue sama Jihan juga, Awas aja yaa " Sambung Biani yang langsung diangguki oleh Jihan.
Tania yang merasa terpojok mulai was was, meskipun didalm hati juga mengamini perkataan Kinanti, tetapi mentraktir ketiga temannya? yang benar saja. JIka Kinanti seperti Biani yang tau diri dan Jihan yang selalu diet tak masalah, ini? heel bisa mampus isi dompetnya.
TBC
____________________
SETELAH BEBERAPA BULAN YA GAES HAHA
KAMU SEDANG MEMBACA
My crush My Neighbor
Fiksi RemajaBiani, gadis cantik bermuka jutek yang diam diam menyimpan rasa kepada Bintang. Bad boy SMA Pelita Bangsa yang juga kebetulan tetangga depan rumahnya. Kamu itu dekat! tapi jauh -Biani Sannia Gak nyangka aja, tomboy tomboy gak bisa basket! -Bintang S...