"Dek lo lapar gak?"
"Lapar."
"Yaudah yok sebelum pulang kita makan dulu."
Momo mengangguk
Dari bandara mereka berangkat mencari restoran dekat sana, selang beberapa menit akhirnya mereka menemukan restorannya.
Disana mereka langsung saja memesan makanan, sambil menunggu Jihoon tak sengaja melihat orang yang ia kenal sedang berada direstoran yang sama dengannya. Jihoon pergi menyusul mereka untuk memastikan kalau dia bukan orang yang ia kenali.
Momo yang sedang memainkan heandphone nya tak menyadari kalau Abangnya sudah tak berada didepannya.
"Pasti bukan dia." Gumam Jihoon yang berjalan perlahan menuju ke meja seseorang
Setelah dekat Jihoon menepuk bahu seseorang itu dan ternyata..
"Kok lo bisa disini?" Jihoon terlihat kaget karena melihat Baejin yang sedang bersama wanita yang kemarin telah mencelakai Adiknya.
"Eee iya Bang gue habis nganterin bokap gue ke bandara." Baejin menjawabnya dengan gugup, dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Ngapain Bang lo disini?" tanya Momo yang tiba-tiba menghampiri Abangnya itu, Momo melihat kedepan dan dengan siapa Abangnya berbicara.
"Eh ada Momo juga disini ayok gabung sama kita aja yok." Daisy yang berpura-pura baik di depan Momo agar dirinya disenangi oleh Baejin
Momo menatap tak suka ke arah Daisy "Bang kita makannya dirumah aja suruh bungkus aja tuh pesanan, gue tunggu dimobil." Ucap Momo sebelum ia meninggalkan restoran. Baejin merasa bersalah karena dirinya Momo tak jadi makan. Jihoon pun menatap punggung Adiknya sampai tak terlihat lagi.
Jihoon tersadar kembali "Maaf ya jadi ganggu waktu kalian, sihlakan dilanjut makannya lagi." Jihoon memunggukkan badannya dan kembali menuju kasir.
"Sudahlah Baejin gak usah dipikirkan, kamu lanjut makan aja ya." ucap Daisy yang memberi perhatian ke Baejin tapi perhatiannya tak didengar oleh Baejin.
Daisy merasa kesal dengan Baejin yang terus diam seperti memikirkan suatu hal yang tak diketahui Daisy. Tapi dari raut wajahnya Daisy langsung mengerti kalau dia sedang memikirkan wanita tadi.
Tbc
