"Gimana mas kecoa terbangnya?" Tanya Bunga pada Sekar yang sekarang lagi nyeruput jus jeruk dihadapannya.
Sena, Sekar, Bunga, dan Bintang lagi dikantin fikom. Mereka berempat lagi nunggu Jefan sama Salsa yang belum beres kelas. Katanya sih 10 menit lagi tapi daritadi belum nyampe-nyampe. Untung aja kantin lagi sepi. Kalo rame mah langsung bubar aja mereka soalnya gak enak sama yang gak kebagian tempat.
"Jangan dibahas plis gue males!"
"Jelek, ya?" Tebak Bintang. Soalnya dari tadi Sekar ogah-ogahan gitu bahas tentang 'mas kecoa'.
"Ganteng. Cuma ada sesuatu yang harus gue keep sendiri." jawab Sekar.
"Keteknya bau?" Tebak Sena lagi. Kan permasalahan yang sering buat cewek ilfeel tuh bau badan.
"Engga. Wangi dia. Udahh gak usah nanya-nanya lagi."
"Lo sendiri gimana blind date nya?" Sekar balik nanya Sena, yang ditanya malah senyum-senyum gak jelas.
"Gak jadi ikutan gue." Jawab Sena, tiba-tiba dia keinget kejadian semalem.
Temen-temennya belum tau kalo dia sama Asa udah official semalem. Percuma sih kalo Sena cerita ntar dikira halu. Jadi mending mereka langsung liat sendiri aja nanti.
"Guys gue cabut duluan yak, ada urusan." Bintang ngeberesin tasnya dan lansung beranjak meninggalkan ketiga temannya tersebut.
"BABAY CINTAH!" Sekar ngasih flying kiss kearah Bintang, cowok itu cuma mutar bola matanya malas.
"Demenan lo tuh, Sen!" Bunga nunjuk Asa yang baru aja masuk ke area kantin sambil mengedarkan pandangannya seperti lagi nyari sesuatu.
Pandangan mereka bertemu. Cowok dengan kaos putih dilapisi jaket kanvas itu mendekati Sena dan kedua temannya.
"Jefan sama Salsa gak bisa gabung. Ada tugas yang harus di revisi." Ujar Asa pada mereka bertiga.
"Kamu udah makan?" Sena nanya Asa lalu nepuk kursi di sampingnya. Asa langsung duduk disana.
"Belum. Baru aja selesai kelas,"
"Itu apa?" Sena nunjuk kresek itam yang daritadi di bawa sama Asa.
"Gohyong, beli dari danusan anak hima tadi. Kamu mau?"
"MAUUUUUU!"
Asa membuka styrofoam yang berisi gohyong yang sudah di potong kecil-kecil. Dan kalian tau apa?
Asa nyuapin Sena.
Sekar dan Bunga langsung melongo. Mereka berdua saling sikut-sikutan. Udah ketinggalan berapa episode mereka berdua ini??
"Eh lo berdua mau gak?" Sena nawarin ke Sekar dan Bunga.
"Masi inget kita? kirain udah kelupaan," Sindir Sekar, Sena langsung ngakak.
"Yaudah kita berdua cabut ya, sampai nanti!" Sena dan Asa pergi dari sana. Sena udah dadah dadah sambil ngedip ngedipin matanya.
"NTAR CERITA ANJING!" Ujar Bunga tanpa suara, sedangkan Sekar udah pasang gaya motong leher, kesel banget bisa-bisanya Sena gak cerita cerita.
***
"Pake dukun mana lo?"
"Lu pelet ya si Asa?"
"Perasaan kemaren masih galauin Asa, lah sekarang udah jadian aja gimana ceritanya?"
Saat ini mereka berenam ada di kosan Sena. Sekar langsung ngasih tau kejadian di kantin tadi. Bintang sampe ninggalin maminya di salon saking keponya dan langung nyemperin ke kosan Sena.
Sena pun cerita perihal kejadian yang semalem sama temen-temennya.
"Keren sih si Asa. Dia bener-bener make sure dulu suka sama lo, long last deh buat lo berdua." Salsa nepuk-nepuk pundak Sena.
"Yaelah nembaknya kayak orang ngajak hts, gak pernah nonton film romantis pasti si Asa!" Komentar Bintang.
Jefan langsung mukul kepala Bintang "Sirik ae lo jomblo!"
"Selamat ya Sen udah bisa pacaran sama demenan lo," Ujar Bunga, Sena cuma nyengir kuda doang.
"Eh btw guys bang ikel mau nikah minggu depan. Kalian semua dateng, yak! tapi ciwi-ciwinya harus bawa gandengan soalnya sekalian biar jadi bridesmaid. Baju dan segala macem keluarga gue yang urus." Papar Bunga panjang lebar.
"ANJIR TIBA-TIBA BANGET??? MANA GUE JOMBLO LAGI!" Pekik Sekar, Bintang dan Jefan sampe tutup telinga.
"Gini aja. Gue sama Jefan, elo sama Bintang." Usul salsa.
Jefan memutar bola matanya malas "Ogah gue samaan baju sama lo. Gue mau ngajak cewek gue."
"Gue juga ogah sama elo, kar. Mending ajakin noh mas kecoa terbang sapa tau aja dia minat jadi gandengan lo." Tambah Bintang.
Sekar berbalik kearah Sena yang lagi selonjoran "Gue pinjem Asa boleh gak, Sen?"
"Dih?? lo kata cowok gue barang?"
"Harus datang loh ya jangan ngga. Bang Ikel ngundang nadin soalnya." Ucap Bung a menimpali.
"Kok nadin? kirain bakal ngundang The Jansen atau Hindia," Jefan nyebutin band kesukaan Ikel.
"Ceweknya fans berat nadin. Itu juga ngundangnya gak bilang-bilang, katanya biar supress."
"ANJIR! BENERAN SEMUA AKU DIRAYAKAN!"
"Udahlah Kar lo ajakin aja tuh mas kecoa, gue jadi penasaran sama mukanya." Sekar langsung melayangkan tatapan tajam kepada Jefan.
"IYA IYA NTAR GUE AJAKIN, AWAS AJA LO SEMUA PADA KAGET!"
"Gue curiga mas kecoa itu dosen kita di kampus," Celetuk Sena.
"Ngga ya anjing!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Selcouth
Genç KurguSena and Asa are strangers, but who would have thought that they would both be interested in each other?