(7) Shin Side No 1

499 79 12
                                    

Cek-cek-cek. Ah, mic nya rusak. Bodolah, mending gw makan bakso Mawar.

ShinAdamante

My OC profil.

~Author Pov~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~Author Pov~

Shuutt...

Brakkk.....

Sebuah sinar putih melesat cepat dan menghantam tembok bangunan yang mirip sebuah kastil itu keras. Sangat keras, sehingga menimbulkan suara berdebum keras. Beberapa baboon yang memang ada di sekitaran kastil itu langsung berlari tunggang langgang. Beberapa diantaranya menatap benda yang diselimuti sinar putih itu penasaran.

Cklekk...

Pintu kastil itu pun terbuka. Menampilkan seorang pria bermata tajam yang mengenakan kemeja putih yang tidak terkancing sempurna, sehingga menampilkan lekuk tubuh kekarnya. Pria itu menatap ke arah sumber suara. Sinar putih yang menyelimuti benda itu berangsur angsur menghilang, sehingga wujud asli benda itu pun terlihat.

"Onna?''

~Shin Pov~

"Uuhhh...'' Kugerakkan tubuhku yang terasa kaku. Benar benar sakit rasanya. Kubuka kedua mataku perlahan dan menemukan sebuah wajah berbulu yang berada tepat di atasku.

"Baboon?'' Kunaikkan sebelah alisku. Baboon tadi mendengus lalu menjauhkan wajahnya dari wajahku, karena sadar aku akan bangun dari posisi tidurku.

Kulipat kedua kakiku dan menatap datar baboon baboon itu. "Na, ini dimana?'' Tanyaku pada baboon itu.

"Hu hu.'' Baboon tadi seakan akan menjawab pertanyaanku barusan.

"Souka.'' Kuanggukkan kepalaku. "Apa ada orang lain selain aku disini?'' Tanyaku lagi.

"Hu hu hu.''

"Hee.. Begitu toh.''

"Hu.''

"Seperti apa dirinya?''

"Hu hu hu hu hu.'' Baboon tadi mendekatiku. "Hu hu.'' Ia menyentuh ujung sepatu boots yang aku kenakan.

"Aku? Aku Shin.'' Ujarku begitu saja seakan akan mengerti apa yang baboon itu bicarakan padaku. Atau mungkin, aku memang mengerti apa yang ia ucapkan. Kemampuan dunia game memang mengagumkan. Namun, aku sama sekali tidak bangga akan kemampuan ini.

"Hu hu.''

"Senang berkenalan denganmu, Momo.'' Kusentuh ujung jari tangan Momo, si baboon. "Na, kenapa kau membawa senjata?'' Tanyaku begitu menyadari sebuah pedang yang baboon itu bawa sejak tadi.

"Hu hu-''

Cklekk...

Suara pintu kastil yang terbuka membuat Momo dan beberapa baboon yang mengelilingiku tadi pergi tunggang langgang.

{Hiatus} The Sengklek Girls [One Piece World]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang