Apa yang terjadi bila sekelompok gadis sengklek terjebak di dunia One Piece? Akankah mereka dapat kembali ke dunia asli mereka? Ataukah mereka malah cinlok?
Kita saksikan saja langsung di TKP
Cerita koloborasi antara 5 author wattpad.
Semoga kalian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~Author pov~
Enam bulan kemudian...
"Buenos dias [selamat pagi], Mihawk-san.'' Sapa Shin pada Mihawk yang baru saja memasuki ruang makan.
"Hm.'' Mihawk mendudukkan dirinya di bangku paling ujung di meja makan itu.
Shin kembali berkutat pada masakkannya. Sesaat setelahnya, ia menyajikan sarapan untuk Mihawk lengkap dengan secangkir kopi.
Selanjutnya, ia berjalan cepat menuju ke luar kastil untuk mengambil koran pagi untuk Mihawk.
"Pagi, Momo.'' Sapanya pada seekor baboon yang sedang memegang koran pagi milik Mihawk.
"Hu hu.''
"Apa ada berita yang menarik?'' Tanya Shin sembari menerima koran tersebut dari Momo.
"Hu hu hu.''
"Da you ne, kau tidak bisa membaca.'' Shin tersenyum sembari memberikan dua buah apel merah pada baboon itu.
"Hu hu hu.'' Momo menerima apel itu cepat. Ia menepuk kepala Shin yang lebih pendek darinya sebelum berjalan kembali ke hutan.
"Hu hu.''
"Semoga harimu menyenangkan juga, Momo.'' Balas Shin sebelum kembali memasuki kastil itu. Ia berjalan santai menuju ke ruang makan. Sesampainya disana,
"Bicara pada baboon itu lagi?'' Gerakan tangan Shin yang sedang meletakkan koran di hadapan Mihawk terhenti. "Kau bicara pada baboon lagi?'' Ulang Mihawk sembari meminum kopinya.
Shin mengerjap bingung. Karena tidak biasanya pria elang itu mengajaknya berbicara. Kita sama sama tau kalau Mihawk itu jarang berbicara kan.
"Apa?'' Mihawk menatap Shin aneh, karena gadis itu memandangnya dengan tatapan bingung.
Shin kembali menguasai dirinya. Ia tersenyum sejenak sebelum mendudukkan dirinya di bangku yang berseberangan dengan Mihawk.
"Maksudmu, Momo?''
"Siapapun namanya, kau berbicara pada baboon itu lagi kan.''
Shin tertawa pelan. "Iya. Aku berbicara padanya lagi.'' Jawabnya santai sebelum memakan sarapannya.
"Kau selalu berbicara pada baboon baboon itu.'' Balas Mihawk.
"Itu karena tidak ada yang bisa aku ajak bicara, sih.'' Shin memberikan jeda pada kalimatnya. "Aku tidak mungkin terus terusan berbicara pada Mihawk-san, karena kau sangat menyukai ketenangan bukan.'' Ia menatap lawan bicaranya yang sedang menatapnya lurus lurus.
"Seandainya disini ada satu orang lagi, mungkin aku tidak akan kesepian.'' Shin mendongakkan kepalanya menghadap langit langit kastil.
"Apa maksudmu?'' Mihawk menatap Shin dengan tatapan menyelidik.