-Awali dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah-
🌿🌿
"Sekuat apa pun kamu menyembunyikan sesuatu, pada akhirnya akan terbongkar juga."
Indahnursf~🌿🌿
Ummaya menjadi bingung sendiri terhadap sikap Rania yang benar-benar sudah berubah. Semakin ke sini Ummaya semakin merasa aneh. Rania, ya, Ummaya kenal Rania sudah cukup lama dan sifat Rania juga Ummaya sudah hafal.
Baru saja Ummaya mencegah Rania untuk pergi, namun tetap saja perempuan semester tiga itu tetap kukuh ingin pergi, bahkan tak segan-segan dia membentak Ummaya. Padahal, semenjak berhijrah keduanya sama-sama sudah berkata dengan lemah lembut dan sudah banyak perubahan positif, namun sekarang Ummaya merasa Rania yang dulu seperti kembali lagi.
Ada apakah ini?
Ummaya kembali berpikir hebat, sepertinya dia perlu menyelidiki sesuatu. Dengan segera Ummaya menyusul kepergian Rania yang baru beberapa menit lalu. Dengan langkah cepat Ummaya harus bisa menemukan jejak Rania, jangan seperti waktu itu Ummaya kehilangan jejak Rania saat ingin membuntutinya diam-diam.
"Nak, Umay mau ke mana?" Panggilan ibu Nur--ibu kandung Rania, berhasil menghentikan langkah cepat Ummaya.
"Ada urusan penting, Bu. Nanti Umay cerita semua ya, Bu jika sudah pulang. Umay pergi dulu, assalaamualaikum." Setelah mencium punggung tangan ibu Nur, Ummaya segera memesan ojek untuk menyusul langkah Rania. Awalnya Ummaya ketinggalan jauh jejak Rania, namun Allah memberikan petunjuk, akhirnya Ummaya bisa bertemu dengan Rania walau jarak yang cukup jauh.
Rania dengan siapa? Ummaya mengamati seorang lelaki yang saat ini dipeluk oleh Rania dari belakang. Keduanya terlihat sangat mesra. Ummaya yang keberadaannya sudah tidak terlalu jauh lagi dapat mengamati dengan jelas, dan benar itu Rania--sahabatnya.
Ummaya berusaha berpikir keras, dia tidak ingin suuzan dan tidak ingin berpikiran macam-macam. Namun, semakin dia berusaha melawan kebenaran, semuanya seakan semakin nyata. Ya, dugaan Ummaya semakin nyata.
Rania pacaran.
🌿🌿
Rasanya Ummaya sudah tidak kuat lagi melihat kemesraan Rania dan lelaki yang Ummaya tidak kenali sama sekali. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, saat tadi Ummaya sempat kehilangan jejak Rania beberapa menit, dan saat bertemu kembali Ummaya dikejutkan dengan Rania yang berubah 180 derajat. Pakaian syari itu ... sudah digantikan dengan celana ketat dan kaus ketat serta jilbab lilit yang melihatkan dengan jelas lekuk tubuh.
Ummaya menangis tergugu. Sebenarnya ada apa dengan Rania. Apa yang terjadi dengan sahabatnya itu? Apa yang Rania sembunyikan selama ini dari Ummaya. Memang hampir sebulan ini Rania lebih banyak diam dengan Ummaya, tidak seperti biasanya yang selalu bercerita panjang lebar bahkan segala hal akan mereka bahas bersama. Tapi, sebulan terakhir ini Rania yang hampir selalu pulang terlambat beralasan ingin segera istirahat, padahal kenyataannya Rania suka bermain ponsel sampai larut malam.
Ummaya dan Rania satu kamar. Namun, semenjak satu bulan ini Rania seakan memberi batasan Ummaya untuk mengetahui tentang dirinya. Ummaya berusaha untuk tetap bersikap normal, bahkan tetap perhatian dan lemah lembut dengan Rania. Seperti memperhatikan ibadah Rania yang sudah tidak teratur dan di ujung waktu, pola makan dan istirahat Rania yang semakin memburuk. Segala perhatian itu tetap Ummaya berikan sebagaimana yang selalu dia lakukan selama ini--saling mengingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Tentang Kisah
EspiritualHak cipta dilindungi Allah SWT! 🌿🌿 Lukisan kisah tertulis indah tentang kita yang pernah bersama namun pada akhirnya menorehkan luka pada hati yang telah melupakan Tuhan-nya. Ini bukan tentang cinta, melainkan tentang kisah di mana hati sudah tid...