05.

40 17 76
                                    

"Nggak Reyhan apa-apain kok Umi, Reyhan cuma nolong dia. Pas tadi dia liat Reyhan tiba-tiba lang--"

"Banyak omong kamu, bawa dia kedalam mau Umi obatin" titahnya sembari berjalan mendahului Reyhan.

"Bisa telat ke basecamp nih gue kalo gini caranya" monolognya sambil mengendong Kila dan membawa masuk kedalam rumahnya.

Sampailah didalam rumah, Reyhan pun menaruh Kila dikursi panjang ruang tamu. Disana sudah ada Umi-nya dengan kotak p3k yang sedang ia pegang.

"Bismillah" ucapnya sembari membuka tutup botol minyak angin dan mengoleskannya me lubang hidung Kila.

Dengan telaten Umi--Sifa mengoleskannya kearea pelipis, jidat, dan lubang hidung.

"Umi, Rey pamit ya" ucap Reyhan sambil beranjak dari duduknya.

"Suruh siapa kamu pergi? kamu harus antar dia pulang. Kamu nggak umi ijinin keluar, anatar gadis ini atau kamu satu minggu nggak main" ucap Umi-nya nada seperti mengancam.

Aduh ni cewek udah bikin gue gagal nongkrong, awas aja lu- batin Reyhan menyumpah serapah Kila.

Tak selang beberapa menit, akhirnya Kila sadar. Ia mengerjapkan matanya, pandangannya masih buram. Ia melihat sosok wanita yang sedang tersenyum kearahnya, hingga membuat Kila mengucek kedua matanya. Dan setelah semuanya sadar ia melihat Reyhan dengan ibunya.

"Alhamdulillah kamu sudah sadar nak" ucap wanita yang berada dihadapannya sekarang.

"Shsttttt" rintih Kila saat ia mencoba untuk duduk. Wanita didepannya panik, dengan gerakan cepat ia membantu Kila.

"Terimakasih" ucap Kila

"Iya sama-sama, Nama kamu siapa nak?" Tanyanya

"Shakila Sajwa tante" sahut ku sambil melemparkan senyum kearah nya.

"Nama yang bagus, kenalin nama tante. Sifa hadad, panggil saja tante Sifa" jelasnya

"Yasudah tan, saya pamit pulang" ucapku sembari bangkit dari duduknya.

"Eh jangan, kamu minum teh hangat dulu. Sebentar, tante buatkan" Cegahnya sembari menarik tangan kiri Kila.

"Nggak usah tan, Kila pamit pulang aja. Udah ditungguin dirumah" ucapnya berbohong, jantung Kila sudah berdegup tidak karuan. Karna, Reyhan masih disana dan menatap Kila dengan serius.

"Kamu pingsan gara-gara Reyhan juga kan? Udah diem aja sayang" ucapnya lagi dan berlalu pergi menuju dapurnya.

"AH GARA-GARA ELU GUE NGGAK BISA NONGKRONG" teriak Reyhan sembari mengacak rambutnya prustasi, Kila hanya menunduk.

Demi apa itu Reyhan yang ngomong? Mimpi apa semalam, sampai-sampai idola sendiri ada didepan muka- batin Kila bertanya-tanya dan dibarengi hati yang berdegup senang.

"Maaf" ucap Kila sambil mencoba menatapnya.

"PENGEN GUE TAMPOL DA--" Ujar Reyhan yang terpotong oleh deheman Sifa--Uminya.

"Ekhem, lagi ngomongin apa nih?, Ini minum dulu sayang" titah tante Sifa sambil menyodorkan satu cangkir teh hangat kepada Kila. Kila pun menerimanya

"Kila minum ya tan" ucapku meminta izin

"Iya sayang, ditiup dulu ya" ucapnya memberi tahu.

"Setelah Kila minum teh, kamu antar Kila sampai rumah--"

Uhuk

Uhukk

"Yaallah Kila pelan-pelan minumnya" terang Sifa sembari menepuk-nepuk bahu Kila pelan.

R e y h a nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang