"Nindi jangan lari, tunggu gue!" Teriak Shakila sambil lari mengejar Nindi sembari membawa buku diary miliknya.
"Bentar deh, gue capek" Ujar Nindi sembari melambaikan tangannya keudara. Shakila pun mengatur napasnya yang memburu, tak lama Shakila langsung mengambil alih buku diary miliknya.
"Oke deh, sekarang gua nyerah. Tapi lain waktu, gua bisa baca tuh diary kesayangan lo" ucap Nindi sambil terkekeh.
"Ambil aja kalo bisa, wle" sahut Shakila sembari menjulurkan lidahnya dan kembali ke kursi pribadinya.
Itu lah suasana kelas saat jam pelajaran kosong, ada sesosok Nindi yang heboh mengerjai sahabatnya-- Shakila. Dan sesosok Shakila yang tak pernah marah saat dikerjai oleh Nindi.
"Kalian berdua kaga ada capeknya apa?" Ujar Gema sang ketua kelas.
"Tau tuh, Nindi" sahut ku sambil memajukan dagunya seolah menunjuk Nindi lah yang berulah.
"ye maaf, gua kan penasaran sama isi diary elu Sha" Ujar Nindi penasaran sembari menyenggol bahu kanan Shakila sampai-sampai ia hampir limbung.
"Nindi, ih gemes deh gue jadinya. Baca nih baca" titah Shakila sembari menunjuk tulisan di depan cover diary miliknya. Tertulis siapa pun kamu, nggak boleh buka buku diary ku! Ini isi nya pribadi. Paham?. Setelah membaca apa yang Shakila titah, Nindi pun manggut-manggut seperti paham.
"Gua janji deh nggak kaya gitu lagi" balasnya,
"Terus kalo ngulang lagi?" Tanya Shakila sembari mengangkat alisnya.
"Ya janji lagi" sahut Nindi enteng.
"Nindi!" Ujar Shakila geram, sembari menatap Nindi tajam. Pasalnya sahabatnya tidak pernah serius, selalu bercanda.
***
Kring.. kring..
Tak terasa jam pelajaran pertama kosong begitu saja dan tibalah bunyi surganya para siswa-siswi, bel istirahat lebih menyenangkan dibanding notif doi yang balasnya lama.
"Kantin kuy" ajak Nindi sembari membereskan baju seragamnya. Shakila mengangguk dan berjalan beriringan bersama Nindi
Tak membutuhkan waktu lama untuk sampai kantin, setelah mendapatkan tempat duduk yang nayaman. Shakila dan Nindi pun memesan makanan yang akan ia santap saat jam istirahat.
"Wey nanti malem si Rehan live Instagram. Katanya dia mau nanyi" heboh Nindi,
"Makasih" Ujar Shakila kepada tukang batagor, Shakila pun berjalan lebih dulu. Nindi hanya mengikuti langkah Shakila. Mereka berdua pun duduk ketempat yang tadi.
"Gimana?" Tanya Nindi
"Gimana apanya?" Sahut Shakila sembari memasukkan satu suap batagor kedalam mulutnya.
"Hm, tadi gue ngasih tau elo. Buat nonton Rehan. Dia mau live Instagram" Ujar Nindi panjang lebar.
"Rehan nggak asik, pas gue nggak ada paket dia ngelive. Pas gue ada paket nggak ngelive-ngelive. Dasar selebgram" timpal Shakila sambil meminum es teh yang ia pesan tadi. Nindi pun hanya tertawa sebagai jawabannya. Pasalnya ia senang melihat Shakila menderita. Shakila pun hanya menatapnya tajam.
-Bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
R e y h a n
أدب الهواةKisah hidupku mula-mula bahagia. Namun, sesosok pelita hidupku pergi untuk selamanya--mamah, hidupku menjadi hancur seketika. Ayah gantikan mamah dengan wanita lain. Setelah ayah menikah, hidupku disiksa oleh ibu dan kakak tiriku yang sekarang berse...