Pagi hari tlah tiba, gadis remaja yang sedang tertidur mulai terusik dengan suara gemericik hujan. Angin dingin masuk kedalam sela-sela jendela kamarnya. Bukan mentari yang sedang menyambutnya, melainkan mendung bersama tetesan air hujan.
Gadis itu adalah Shakila sajwa, sering disebut Shakila ataupun Kila.
"Selamat pagi mah" ucap Shakila sambil mencium bingkai foto yang sengaja Shakila pajang diatas nakasnya.
"Shakila jadi inget waktu kebersamaan kita mah. Waktu dimana kita hujan-hujanan bareng, rasanya Kila mau ulangin masa-masa itu mah. Masa yang tak pernah Kila lupain" Ujar Kila sambil mengusap foto yang terpampang jelas sesosok wanita cantik yang sedang menggendong bayi perempuan dan sesosok lelaki tampan yang menjadi keluarga satu-satunya saat ini. Ayahnya.
"I lov--"
DOR DOR DOR!!
Ucapan kila terputus oleh gedoran pintu yang sangat keras hingga membuat jantungnya merasa berdegup kencang, ini bukan perihal jantung ku gugup melainkan perihal ibu tiriku. Ia selalu saja menyambut hari-hariku seperti ini.
"Mah, Kila tinggal dulu yah. I love you mah" ujarnya sembari mencium bingkai foto itu dalam dan menaruhnya kembali.
DOR DOR DOR
"HEH BUKA PINTU MU!" seru seseorang dari balik pintu kamar Kila. Dia Melody namanya, Yang sekarang berstatus menjadi istri ayah ku dan sekali gus menjadi ibu tiri ku.
Cklek
Pintu pun terbuka, dengan tangan bergetar.
"JAM BERAPA INI?! KAMU INGET KAN TUGAS KAMU ITU APA!" teriaknya yang dipenuhi emosi.
"I-i inget tan, ya su-su dah saya permisi ke dap-pur" ucap Kila terbata.
Baru saja Kila menunduk dan satu langkah berjalan. Namun dengan sigap, Melody-- sang ibu tiri menarik tangan kiri Kila membuatnya terhenti dan was-was apa yang akan ibu tirinya lakukan?
"Karna kamu bangun telat, saya hukum kamu dulu untuk antarkan pesanan pelanggan! Mengerti?!" tegasnya tanpa mau ada bantahan. Ibu tirinya menjual makanan ringan secara online, padahal ia bisa saja mempekerjakan karyawan. Namun, baginya tak enak jika sehari saja tidak menyiksa Kila.
"Mengerti tan" balasku sopan, dan beranjak pergi dari hadapan ibu tirinya itu.
Kila segera turun tangga satu persatu, tujuan pertama ia berniat ingin membuat sarapan untuk kakak dan ibu tirinya. Kila langsung menuju dapur.
"Nasi goreng aja kali ya" ucapnya menimbang-nimbang.
"Bismilah deh, semoga enak" ucapnya menyemangati diri.
Dengan telaten, Kila memotong bawang merah dan bawang putih. Itu resep dari almarhuma mamahnya, mamahnya mewarisi segala resep masakan untuk menu sehari-hari, termasuk membuat nasi goreng ini.
Setelah panas, Kila pun mulai menuangkan potongan bawang kedalam wajan tak lupa nasi dan bahan-bahan lainnya.
Tak membutuhkan waktu lama untuk Kila membuat sarapan, Karna Kila sangat terbiasa dengan tugas seperti ini. Walaupun dirumah sudah ada bi Ijah.
"Udah jadi, sekarang waktunya gua mandi" monolognya sambil menaruh satu mangkuk besar yang berisi nasi goreng, dan satu piring besar yang berisi telur mata sapi.
Shakila segera masuk kekamar mandi, untuk membersihkan badannya.
Detik demi detik terus berjalan, tak terasa Kila pun sudah siap dengan pakaian seragam sekolahnya.
"Hari ini kamu nggak dapet uang saku" Ujar Melody saat Kila menghapiri meja makan.
"Yasudah tan nggak papa" sahut Shakila sembari duduk disebelah saudari tirinya. Aleta namanya, yang sekaligus teman satu kelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
R e y h a n
FanfictionKisah hidupku mula-mula bahagia. Namun, sesosok pelita hidupku pergi untuk selamanya--mamah, hidupku menjadi hancur seketika. Ayah gantikan mamah dengan wanita lain. Setelah ayah menikah, hidupku disiksa oleh ibu dan kakak tiriku yang sekarang berse...