"Udah Nin, kita nggak usah lari lagi. Udah jauh ini dari kantin" Ucap Kila sembari memposisikan kedua tangannya di depan dengkul, seraya mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal.
Hos
Hos
Hos
Terdengar nafas yang memburu dari mulut Nindi, ia pun sama memposisikan dirinya seperti Kila. Lalu mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal juga.
"Muka gue mau taruh dimana coba?" pertannyaan yang tak bermutu itu keluar dari mulut Nindi dengan begitu saja.
"Oon kok di pelihara Nin?" tanya balik Kila.
"Lu nggak malu?" ucap Nindi sembari menengok kearah Kila.
"Ya nggaklah, lagian gue masih berpakaian lengkap" timpal Kila sembari terkekeh dan mengacungkan kedua jari telunjuk dan tengahnya hingga membentuk huruf 'V'.
"Kabur!" Seru Kila sembari terus berlari, karna tatapan mata Nindi sudah mengambil ancang-ancang bahwa ia akan menghujat Kila.
"KILA TUNGGU!" Ucap Nindi sembari terus berlari mengejar Kila.
Dan
bruk
Kila terjatuh, ia tertabrak dengan tubuh sesorang. Ia pun meratapi pantatnya yang malang ini.
"Maaf" ucap lelaki yang sudah menabraknya, lelaki itu menggunakan baju casual. Bukan seragam, ia juga menggunakan masker hitam dengan topi berwarna yang senada dengan masker. Tak lupa lelaki itu pun mengulurkan tangan kanannya.
"Nggak usah, gue bisa sendiri" sahut Kila sambil berdiri dan mengusap bagian rok belakangnya.
"Sekali lagi gue minta maaf, gue duluan" ucapnya dan langsung berlalu pergi.
Hos
Hos
Hos
"Kila, tadi siapa?" Tanya Nindi yang sudah berada di samping Kila sembari mengatur nafasnya.
"Nggak tau" jawab ku biasa sembari berjalan lebih dulu dari Nindi.
"Elu mah gitu, gue-nya kan kepo" ucap Nindi sembari mensejajarkan jalan dengan Kila.
"Orang gue nggak tahu" timpalnya lagi.
"Pake masker aja ganteng, apalagi copot masker" ucapnya yang keluar gitu saja dari mulut Nindi.
"Mulut lo minta di apain si Nin?, nggak ada obat kalo udah ketemu cowok" Ujar Kila
"Elu tuh emang dasarnya kampret" maki Nindi pada Kila, sambil mencubit hidung Kila sampai-sampai berubah warna menjadi merah.
"Sakit oon!" ketus Kila sambil mengusap-usap hidungnya yang memerah.
***
Sampailah kita di kelas XII IPA 01. Tampaknya istirahat segera berakhir lima menit lagi.
"Eh gue mau beli pulpen ke koprasi dulu. Habis nih, lu mau ikut nggak?" Tanya Nindi sembari beranjak dari tempat duduknya.
"Nggak, gue disini aja" sahut Shakila sembari membuka permen lolipop yang ia bawa dari rumah. Kila sedang menikmati satu buah lolipop, dan lolipop nya pun terjatuh kelantai. Kila pun mendongakan kepalanya kearah pelaku yang sudah membuat makan lolipopnya terganggu. Sosok Aleta yang sedang ada dihadapannya dengan posisi kedua tangannya dilipat didepan dada. Tak lupa kedua dayangnya Mala dan Sahara.

KAMU SEDANG MEMBACA
R e y h a n
FanfictionKisah hidupku mula-mula bahagia. Namun, sesosok pelita hidupku pergi untuk selamanya--mamah, hidupku menjadi hancur seketika. Ayah gantikan mamah dengan wanita lain. Setelah ayah menikah, hidupku disiksa oleh ibu dan kakak tiriku yang sekarang berse...