Sudah 2 tahun setelah kejadian dimana Alicia dan Aksa harus berpisah. Semenjak itu juga, sikap Alicia sangat berubah drastis. Terlebih pada laki laki.
Sikap ceria dan murah senyumnya seketika hilang, dan sekarang hanya ada Alicia yang pendiam, dingi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
5. Persiapan
♡♡♡♡
Alicia turun terlebih dulu, ia mengernyitkan keningnya menatap vero yang ikut turun dari mobilnya.
"Mau ngapain lo?"
"Gue mau mampir nggak boleh?"
Alicia mengangkat sebelah alisnya. "Siapa yang nyuruh?!"
"Emang kalo__"
"Papah yang nyuruh" alicia dan vero menoleh pada seseorang yang baru saja keluar dari rumah.
"Papah?"
Darren tersenyum kecil dan menghampiri alicia dan vero.
"Maksud papah apa?"
"Emangnya kenapa sih sayang? Vero mau main kok dilarang?"
Alicia menatap vero datar. "Aku mau masuk dulu" alicia berlalu masuk terlebih dahulu ke dalam rumah.
Darren menarik napasnya. "Kamu harus sabar ya, menghadapi sifat alicia yang seperti itu sekarang"
Vero terkekeh kecil. "Nggak apa apa kok om, emang dia mah biasanya gitu. Lagian mau sifat dia berubah, mau nggak, Sama aja nyebelin."
Darren ikut terkekeh, ia menepuk pundak vero. "Masuk dulu yuk, makan dulu di dalam"
Vero tersenyum kecil. "Mau sih om, tapi tadi mamah WA minta di jemput."
Darren tersenyum seraya mengangguk. "Yasudah, mungkin lain kali. Hati hati"
Vero mengangguk, ia segera memasuki mobilnya. Vero membunyikan klakson mobilnya sebelum menjalankan mobilnya.
Setelah vero pergi, Darren memasuki rumahnya. Ia tersentak saat ingin memasuki pintu ternyata disana ada alicia yang ternyata tengah mengintip.
"Kamu ngapain disitu?!"
Alicia melotot kecil, ia merutuki dirinya sendiri. Karena sedari tadi sebenarnya alicia tidak ke kamar tapi ia ingin menguping pembicaraan vero dan papahnya.
"Engh...aku...aku ke kamar dulu pah" alicia meringis kecil, setelah itu segera berlalu ke kamarnya.
Darren terkekeh dengan tingkah putrinya itu. Ia menggelengkan kepalanya tak habis pikir.
Alicia menutup pintu kamarnya dengan sedikit kasar. "Kenapa bisa ketauan sama papah sih?! Bego banget lo lic!" Alicia memukul mukul kecil kepalanya.
"Nanti kalo papah mikir kalo gue suka sama vero gimana? Padahal kan gue cuma penasaran mereka ngomongin apa"
Alicia menghela napas gusar, ia melangkah malas ke tempat tidurnya. Alicia merebahkan badannya di kasur, ia menggelengkan kepalanya melupakan ingatan ingatan ketika papahnya memergokinya tadi.
