"Sejak ditakdirkan untuk merasakan pahitnya hidup, sejak itu pula hati yang kuat dibentuk"
.....
Pagi datang mengusik mimpi sang pemimpi. Bangkitnya seperti bangun dalam tidur. Namun, ia tersadar banyak harap yang harus dicapai. Bergegaslah ia bangun dan mandi mengingat hari ini adalah pengambilan rapot semester 2 di kelas 11 beserta pengumuman kenaikan kelasnya.
" Anila turun dulu sarapan " panggil sang ayah
" Iya yah , sebentar lagi " jawab Anila sambil memegang bagian jantungnya yang berdetak kencang. Karena ia takut kalau nilainya menurun dan ayah kecewa.
" Anila kamu kenapa ? Kok keringetan gitu kaya abis maraton lari aja "
" Ah.. itu hmm.. hehe gapapa kok yah "
" Yaudah atuh makan dulu buruan "
Lalu mereka berdua makan dengan diam" Anila "
" Iya yah "
" Kamu sudah mau kelas 12 yah , rencana kamu apa setelah lulus ? "
" Belum tau yah , Anila masih bingung "
" Yaudah gapapa dijalanin aja ya "
Anila tersenyum dan mengangguk. Setelahnya mereka berdua berangkat kesekolahan anila yang letaknya cukup jauh dari rumahnya. Anila dan ayahnya menaiki kendaraan roda dua. Yah , setidaknya mereka akan sampai lebih cepat.
Sesampainya di sekolahan mereka mulai menaiki tangga menuju kelas Anila yaitu 11 IPS 1, sudah ada beberapa orang tua yg hadir disana.
" Anilaa " panggil seseorang
Anila menengok dan menemukan seorang perempuan yang bernama Aqila Kirana. Ia satu-satunya teman dekat Anila dikelas dibanding yang lainnya." Eh qilaaaa " sambut Anila dengan memeluknya
" Gue deg2an banget laa , gue takut ayah kecewa kalau nilai gue turun." Lanjutnya
" Yeee lu mah naek kali nilainya lu kan pinter laa." Jawab Aqila meyakinkan
" Ah jagoan lu kali la, suka merendah aja lu."
" Yeee gue serius , untung bapak gue ga terlalu peduli nilai gue naik apa ga."
" Hahaha ga gitu juga kali la. Lu kesini sama siapa? Ibu lu?"
" Yoi , tuh ibu gue abis dari toilet."
Anila tersenyum kepada ibu qila lalu salim, ia menganggap ibu qila seperti ibunya sendiri." Ibuu ila apa kabar niie? " Tanya Anila dengan cengirannya.
" Eeehh si nila , baik neng , kok gak pernah main kerumah lagi sombong amat."
" Hahahaha iya ibu aku belum ada waktu yang pas."
" Yaudah atuh ibu masuk dulu yah."
" Iyaa ibu."
Wali kelas Anila sudah datang dan akan memberikan informasi mengenai ranking dikelas. Anila memang tak pernah ranking 3 besar karena nilai ia pun hanya pas pasan.
"Assalamualaikum ibu dan bapak sekalian. Saya ibu Sri Haryati wali kelas murid 11 IPS 1. Saya akan mengumumkan beberapa hal. Pertama kenaikan kelas. Untuk hal ini allhamdulillah anak2 11 IPS 1 naik kelas smuanya."
" Allhamdulillah." Ucap Anila dalam hati
" Yang kedua perihal ranking yang diraih beberapa murid. Saya bacakan yah , ranking satu yaitu Tri Wulandari. Ranking dua yaitu Bagas zainudin. Ranking tiga yaitu Aqila Kirana."

KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Waktu
Fiksi RemajaAku dan kamu sebagai orang yang membentuk kata kita menjadi mungkin. Dengan seulas alasan dan harapan yang tidak dapat diceritakan. Hanya kita yang tahu atas komitmen yang sedang dijalankan. Bertahan atas sebuah hubungan yang semoga ditakdirkan. Nta...