@rahma_rohilatul / instagram.
.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA:)
HAPPY READING.
.
."Gila Sa, makasih banyak ya. Gue suka banget sama bajunya. Gue janji pasti gua pake kok." kata Keysha sambil tersenyum senang.
Bukan cuman Keysha yang terlihat senang, bahkan semuanya menampakkan wajah bahagia. Teman perempuan yang satu kelas dengan Sasa ikut, totalnya ada 16 orang. Ya, mereka semua tentu senang karena semuanya mendapatkan apa yang mereka mau. Bahkan tidak perlu membayar.
"Ngga nyesel gue Sa selalu ngasih contekan ke lo." kata Metha yang memang menjadi juara kelas.
"Iya Sa. Thanks banget ya udah traktir kita semua." kata Echa.
Sasa terkekeh, "gapapa kali. Biasa aja. Lo semua kayak lagi sama siapa aja."
"Btw, Ka Alan udah ngucapin birthday buat lo? Atau dia udah ngasih suprise ke lo ya? Wih dia ngasih kado apa tuh?" tanya Echa penasaran.
"Lo berdua kan sama-sama kaya. Hadiahnya pasti mewah ya?" ujar Keysha.
Sasa terdiam. Sebenarnya, Alan, kekasihnya, belum mengucapkan kata birthday untuknya. Apalagi memberikan kado untuknya. Mungkin Alan melupakan ulang tahunnya. Tapi, Alan tergolong cowok romantis yang selalu mengutamatakan kebahagiaan kekasihnya. Mana mungkin ia lupa hari ulang tahun Sasa?
"Ngga tau. Dia belum ngabarin gue." kata Sasa.
"Oh. Ko gitu sih?" kata Echa kesal.
"Yaudah lah mungkin dia sibuk. Kan Alan udah kelas 12, udah sibuk buat ujian." kata Sasa berusaha untuk positive thinking.
"Iya bener tuh. Btw, Sa kita semua nginep di rumah lo ya?" kata Vivi. Vivi, cewek yang lebih sering menatap ke layar ponselnya dari pada mendengarkan gosipan teman-temannya. Bahkan ia berbicara tanpa menatap lawan bicaranya. Ia masih menatap layar ponselnya. Entah ada apa di situ.
"Lho, tumben banget?" tanya Sasa bingung. Jelas ia bingung, karena awalnya tujuan mereka hanya untuk ngemall bukan nginap di rumahnya.
"Kan ini hari spesial lo, yakali kita ngga bareng ama lo? Lagian kita mau nyobain tidur di tempat mewah Sa." kata Keysha.
"Yoi. Boleh kan Sa? Atau lo mau quality time with your family? Yauda kalo gitu ngga apa-apa ngga usah." kata Echa.
"Engga kok. Mamah sama Papah lagi pergi. Boleh ko lo semua nginep di rumah. Biar rame kan seru." kata Sasa terkekeh.
"Gue ngga ikut deh." kata Metha. Cewek pintar itu memang tidak sembarang bisa mendapatkan izin dari orang tuanya untuk keluar rumah. Apalagi untuk menginap.
"Yah. Lo bakal nyesel pasti Tha." kata Keysha.
"Gue juga pengen ikut kali, tapi lo tau sendiri bonyok gue gimana. Dah lah kalian aja." kata Metha.
"Gue juga ngga bisa. Besok senin." kata Clara.
"Gue juga ga deh."
"Gue ngga mungkin ikut."
"Lo pada aja deh ya."
Sasa menghela nafas, ia sedikit kecewa karena banyak yang tidak bisa ikut menginap di rumahnya. Sasa hanya menginginkan keramaian, bukan kesunyian seperti di dalam rumahnya. Kalau ada teman-temannya pasti rumah Sasa akan ramai. Itu lah yang Sasa mau.
"Yauda siapa yang mau ikut?" tanya Keysha.
"Gue." jawab Echa.
"Gue juga." kata Vivi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athisa
Teen Fiction"Kamu hanya tahu tentang kebahagiaanku tanpa mengetahui masalahku. Hidupku rumit, kamu tidak akan mengerti." -Sasa Athisa . . Start: 13-Sept-2020 End: MasiRahasia.