"Kamu hanya tahu tentang kebahagiaanku tanpa mengetahui masalahku. Hidupku rumit, kamu tidak akan mengerti."
-Sasa Athisa
.
.
Start: 13-Sept-2020
End: MasiRahasia.
@rhmaaaar_ / instagram. . . JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN! KALO ADA KRITIK DAN SARAN KASI TAU YA! . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini, adalah hari yang sangat di nantikan oleh semua tamu. Namun, ini adalah hari yang paling menakutkan bagi Sasa dan Arnan. Ini adalah hari pernikahan mereka berdua. Mereka akan menikah dan tinggal di satu atap yang sama.
Para tamu sudah berdatangan. Bahkan sudah banyak yang tidak sabar menikmati hidangan. Para anak kecil sedang manikmati camilan. Sekarang telah tiba saatnya akad nikah. Sasa tampak cantik, anggun dam berkelas dengan gaun putihnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Para tamu dan bahkan Arnan sempat terkesima melihat Sasa. Sasa memang cantik, apalagi saat ini ia mengenakan gaun dan dipoles sedikit make up. Aura kecantikam Sasa bertambah.
Sasa duduk di sebelah Arnan yang sudah duduk menghadap penghulu. Jantung keduanya berdetak tak berirama. Jelas, karena ini pernikahan mereka. Bahkan mereka tidak saling cinta.
"Baik sudah ada pengantin wanitanya, kita mulai saja ijab qabulnya." ujar penghulu membuat suasanya menjadi hening. Hal itu justru membuat Sasa dan Arnan semakin dingin dan gugup.
"Ananda Arnan Artheo bin Adi Artheo saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Sasa Athisa binti Satrio Arversa dengan mas kawin berupa satu rumah, 2 mobil, emas 24 karat, dan seperangkat alat solat dibayar tunai." kata-kata itu membuat orang-orang yang hadir semakin merasa gugup terutama Sasa dan Arnan.
"Saya terima nikah dan kawinnya Sasa Athisa binti Satrio Arversa dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Arnan melafadzkan qabul itu dengan sekali tarikan nafas.
"Bagaimana para saksi? Sah?" tanya penghulu dan semua serempak menjawab.
"SAH!"
Sasa tersenyum singkat bahkan ia sampai mengeluarkan air mata. Ia tidak menyangka bahwa dirinya kini sudah menjadi seorang istri. Arnan pun sama halnya seperti Sasa. Ia juga mengeluarkan air mata tanpa ia sengaja.
Mereka semua berdoa. Setelah acara doa selesai, Sasa dan Arnan bertatapan. Sasa mengulurkan tangan, hendak mencium punggung tangan yang kini menjadi suaminya.
