14. a f t e r

74 44 8
                                    

@rahma_rohilatul / instagram.
.
.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!
KALO ADA KRITIK DAN SARAN KASI TAU YA!
.
.
.

"Sa, masih sakit ya?" tanya Alan.

Hari sudah pagi, semalam Sasa menginap di apartemen Alan. Tanpa izin kepada kedua orang tuanya. Lagi pula, mereka tidak peduli keadaan Sasa.

Sasa dan Alan sudah siap dengan seragamnya masing masing. Namun, setelah melakukan hubungan badan itu, Sasa jadi lebih pendiam.

Bahkan Sasa sempat menangis saat keperawanannya hilang. Tepat disaat darah segar mengalir di kelaminnya. Itu terjadi tadi malam.

"Sa, maaf." kata Alan.

"Sa, kamu mau sarapan apa? Biar aku pesenin." tanya Alan.

"Terserah." ujar Sasa singkat.

"Sa, kamu nyesel ngelakuin itu sama aku?" tanya Alan.

"Nggak."

"Serius? Aku minta maaf kalau aku mainnya kasar. Jangan cuekin aku dong Sa." ujar Alan.

"Iya."

"Yauda kamu mau makan apa? Kita sarapan dulu sebelum ke sekolah." ujar Alan.

"Terserah."

"Sayang, aku kan ngga tau kamu maunya apa. Jangan terserah dong."

"Bubur." kata Sasa singkat. Lalu akhirnya Alan memesan 2 mangkuk bubur lewat telepon.

Sasa masih diam. Bagaikan mimpi buruk, kini ia harus menerima kenyataan bahwa keperawanannya telah hilang. Mahkota yang seharusnya ia jaga telah dirampas oleh kekasihnya, Alan.

"Sa, semalem aku ngeluarinnya di dalem. Jadi, ada kemungkinan kamu bakalan hamil." ujar Alan membuat Sasa terkejut.

"Kamu gila?"

"Aku minta maaf Sa. Tadinya aku mau keluarin di luar tapi terlanjur. Punya aku kejepit sama punya kamu." ujar Alan.

Sasa terkejut. Ia benar-benar tidak menyangka Alan akan menaruh benihnya di rahim Sasa. Bagaimana kalau dirinya akan hamil? Sasa masih kelas 11, sedangkan Alan kelas 12. Gila.

"Lagian kalau pun kamu hamil aku bakalan tanggung jawab. Kita bakal nikah. Terus juga orang tua kamu bakalan lebih perhatian sama kamu. Iya kan?" ujar Alan sambil tersenyum seolah olah ini bukanlah masalah dan justru ini adalah solusi.

"Tapi gimana dengan sekolah kita? Kamu kelas 12 Lan, bentar lagi lulus. Terus aku? Aku masih kelas 11." kata Sasa tak habis pikir.

"Ngga masalah dengan sekolah. Lagi pula, orang tua kita berdua kaya. Banyak perusahaan, aku bisa nerusin perusahaan papah aku atau perusahaan papah kamu." ujar Alan.

Sasa menggelengkan kepalanya, "aku harap aku ngga akan hamil."

"Yauda aku juga berharap gitu." kata Alan.

||A T H I S A||

"Uhuy! Berangkat berdua nih?" goda Keysha.

"Tumben Sa, biasanya kalau berangkat lo sendiri atau dianter sama Pak Uci." kata Echa.

"Lagi males aja." jawab Sasa singkat. Sasa tak tahu apa yang akan terjadi kalau ia bercerita kepada Key dan Echa soal hubungan badan yang dilakukannya semalam bersama Alan. Entah apa reaksi mereka.

"Lo kenapa Sa? Sakit? Cara jalan lo juga beda. Kaki lo sakit Sa?" tanya Keysha.

Sasa bingung harus menjawab apa. Selangkangannya masih sakit akibat semalam Alan melakukannya dengan cara yang cukup frontal dan kasar.

AthisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang