Chapter 1

13 2 20
                                    

"Pagiiii epribadiiihhhhhh" sapa Molly dengan raut wajah yang ceria.

Disambut dengan beberapa jawaban kecil dari teman-teman sekelasnya.

Molly pun langsung mengambil posisi duduknya disebelah Tisa.

"Boss, udah sembuh kakinya?" tanya Arga yang duduk tepat dibelakangnya.

"Udah dong, kan udah di obatin sama bunda dokter."

"Emang bunda lo idaman banget deh Moll!" kata Aksa sambil menaik turunkan alisnya, yang kemudian mendapat sebuah gebukan dibahunya dari Tisa.

"Bini orang lu pada godain mulu! Kasian om Gery!"

"Bawel banget lo tis!" balas Aksa.

"Cuy.. anya cuy liat nih montok abis." Kata Melvin sambil memperlihatkan ponselnya yang sedang ia pakai untuk menstalking idolanya.

"Mana liat dong, anying gentian." Kata Satria tak mau kalah.

"Dasar cowok-cowok otak mesum!" Teriak Tisa sambil menggetok kepala teman-temannya satu persatu.

"Kok gue ikutan di getok palanya sih Tis?" kata Arga.

"Lo semua sama aja!"

"Haish, capek hayati liat kalian kerjaannya berantem mulu. Udah ah gue mau ke UKS dulu, sekalian ngecek persedian obat-obatan takutnya ada yang habis."

"Moll, kita tuh udah kelas dua belas, udah mustinya lengser tauk!" kata Tisa.

"Gue emang udah lengser jadi ketua, tapi emangnya gak boleh kalau ke UKS ngurusin obat-obatan? Inituh namanya hobby."

"Tiati lo dikerjain lagi sama haters."

"Gak akan, tenang aja. Yaudah gue ke UKS dulu ya byee guys!"

Para lelaki yang sibuk dengan foto seksi di Instagram pun hanya mengangguk dan menghiraukan kepergian sahabatnya Molly.

Sedangkan Tisa hanya melanjutkan tidurnya dengan posisi tangan yang bersedekap pada meja belajar.

***


Saat Molly sedang membereskan obat-obatan yang ada di UKS, tiba-tiba seorang laki-laki dengan sudut bibir yang berdarah menerobos masuk sambil membanting pintu.

Bisa terlihat jelas badge di lengan seragamnya kalau bocah tengil ini adalah kelas sebelas.

BRAKKKKKKK

"Punya sopan santun gak sih lo sama kakak kelas!" ucap Molly dengan nada yang sedikit ia tinggikan.

Laki-laki itu tak menghiraukan Molly yang sudak berdecak sebal, pada nametagnya tertera nama Keenan Alfarasya, sekilas Molly bisa melihat namanya.

Lalu kini, ia malah menghampiri Molly yang terduduk di sebuah brankar.

"Obatin gue." Pintanya.

"Lo obatin aja luka lo sendiri!"

"Terus gunanya lo di UKS apa goblok! Dasar petugas PMR gak guna!" ucapnya lalu meninggalkan ruang kesehatan dengan langkah yang gontai.

Molly yang merasa kesal karena tingkah laku adik kelasnya itu buru buru meninggalkan ruang UKS dan bergegas menuju kelasnya.

"Kenapa muka lo sepet gitu kaya abis dipipisin kecoa?" kata teman sebangku Molly. Siapa lagi kalau bukan Tisa.

"Lo kenal Keenan?"

"Biang kerok sekolah ini? Siapa yang gak tau most wanted disini Moll." Jawabnya.

"Loh yang most wanted kan gue, kok dia ikutan? Emang dia pinter banget?"

THALASSOPHILE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang