Chapter 6

7 0 0
                                    

Sebuah alunan musik dan suara petikan gitar yang memenuhi pendengaran seorang gadis cantik, membuatnya membalikan badan lalu datang menghampiri untuk sekedar singgah ke sumber suara.

Nampak seorang pria duduk membelakangi dengan seragam yang acak-acakan tapi tetap tidak mengurangi kadar ketampanannya.

Ia begitu fokus dengan senar-senar gitar hingga tak menyadari keberadaan sosok cantik yang sedari tadi sudah berdiri tegak dibelakang lelaki itu.

Tiba-tiba mata lelaki itu menjadi gelap karena sepasang tangan halus nan wangi yang menutupi kedua matanya.

Ia pun reflek meraih kedua tangan mungil itu dan saat melihat pelakunya, lelaki itu tersenyum begitu manis.

"Hai princess" Ucapnya lembut.

Sapaan itu mampu membuat rona merah di pipi gadis cantik di depannya.

"Kamu kok bisa tau aku disini hm?" Tanyanya lagi.

"Aku izin ke toilet barusan, pas lewat gak sengaja denger suara gitar langsung aku samperin hehe taunya ada Keenan disini."

Ya, benar. Mereka adalah Melody dan Keenan. Semenjak hari itu mereka berdua menjadi sedekat ini. Panggilan aku-kamu pun sudah melekat pada keduanya. Manis sekali bukan?

"Jadi kamu bolos lagi?"

"Hem, aku bosan"

"Mau aku temenin?" Keenan menggeleng.

Tentu saja ia senang saat gadis itu menawari diri untuk menemaninya. Tapi entahlah, rasanya ia tak mau kalau sampai si cantik bermasalah dengan guru BK hanya karena bolos jam pelajaran.

Padahal dulu ia sendiri yang bersemangat menghasut gadis itu untuk tidak jadi murid membosankan di sisa-sisa masa putih-abunya.

Keenan sendiri tidak paham, sebenarnya perasaan apa ini? Mengapa ia mendadak jadi khawatir pada gadis itu.

"Yuk aku anter kamu ke kelas" Ucap Keenan sambil meraih tangan Molly.

Baru saja hendak pergi meninggalkan ruang musik, tiba-tiba Molly menahan tangan Keenan dan membuat langkah mereka terhenti.

"Kenapa?"

"A-aku mau kamu tepatin janji itu sekarang." Dahi Keenan berkerut bingung.

"Janji?"

"Ish, kamu kan janji kemarin mau nyanyiin aku langsung Keenan!"

"Astaga, kirain janji apa." Diusapnya kepala gadis itu pelan lalu ia tersenyum.

"Yaudah ayo, tunggu apa lagi?" Molly menarik lengan Keenan untuk masuk kembali ke ruang musik akan tetapi Keenan menahan.

"Gak sekarang.. kamu harus masuk kelas lalu belajar,"

Baru saja gadis itu mau melayangkan protesnya, buru-buru Keenan memotong dengan ucapannya.

"Jam istirahat. Kita kesini lagi. Aku janji. Sekarang kamu masuk ke kelas, dan jangan pernah coba-coba buat bolos lagi paham?" Gadis itu mengangguk.

Keenan mengantar Molly hingga depan kelas, lalu berpamitan layaknya sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta. 

Lelaki itu pun memutuskan untuk masuk kembali ke kelasnya. Akan tetapi, saat ia berjalan di sudut lorong dekat gudang ia mendengar sedikit keributan disana.

"Dasar pelacur!"

"Atas dasar apa lo ngatain gue pelacur hah?" Jawabnya tak kalah ketus.

"Karena lo kegatelan sama Julian!" saat mendengar jawaban, gadis itu malah memperlihatkan senyum miringnya, seperti sedang mengejek lawan.

THALASSOPHILE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang