Chapter 2

16 2 15
                                    

Siang ini, dua siswa yang sama-sama menyandang gelar most wanted versi berbeda itu sedang menjalani hukuman.

"Oh, shit! Gara-gara lo taukk gue jadi dihukum! Dasar adek kelas akhlakless!! "

"Santai aja kali, norak banget kaya baru pertama kali dihukum aja."

"Lah, emang gue baru pertama kali. Lo gak tau gue ini murid teladan? Mana mungkin pernah dihukum!"

"Lo udah taun ketiga sekolah disini dan ini pertama kalinya lo dihukum? Seriously?"

Molly hanya mengangguk sebagai jawaban, Keenan yang melihat pun langsung mengacak rambutnya gemas.

"Kalau gitu lo harusnya bersyukur bisa ngerasain dihukum bareng cowok tampan kaya gue. Coba kalau gue gak pindah sekolah disini, lo gak bakal ngerasain nikmatnya dihukum guru BP."

"Matamu nikmat! Apanya coba yang nikmat! Apes gue yang ada."

"Masa-masa SMA itu cuman sekali seumur hidup bodoh. Jangan lo lewatin cerita berharga hanya karena ambisi lo untuk jadi dokter."

Tunggu, dari mana dia tau cita-cita gue? Batin Molly.

Secara logika, ia yakin sudah pasti Reyhan yang memberitahu Keenan.

"Atas dasar apa lo ngehina cita-cita gue hah?!"

"Calm down babe, biar gue jelasin sedikit." Ia menggantungkan kalimatnya.

"Lo udah abisin waktu dua tahun dengan belajar dan belajar, monoton banget! apa salahnya satu tahun ini lo manfaatin dengan sesuatu yang beda? Come on, setidaknya lo punya sedikit kenang-kenangan di masa putih-abu." Keenan tersenyum miring. 

Terlihat raut wajah Molly yang mulai berfikir.

Sepertinya gadis itu mulai tertarik dengan pemikiran Keenan.

"Caranya?"

"Jangan jauh dari gue. Gue bakal tunjukin caranya."

***

Para siswa mulai berhamburan ke kantin pertanda masuknya jam istirahat kedua. 

Sepanjang koridor banyak berpasang-pasang mata menatap keheranan akan pemandangan yang sedang mereka lihat di lapangan sekolah. 

Bagaimana bisa murid teladan seperti Melody menerima hukuman ?

Hampir semua siswa yang berlalu lalang menatap aneh pada gadis itu. 

Begitu pun Keenan, tak luput dari tatapan para cewek-cewek yang kesemsem sama makhluk ciptaan Tuhan yang paling baddasss ini. 

Maklum, ketampanan Keenan kan blasteran bumi-surga. 

Bahkan ia bisa saja berpeluang menjadi playboy sejahtera di sekolah ini kalau dia mau. Sayangnya Keenan bukanlah lelaki yang seperti itu. 

Sepertinya ia menjungjung tinggi asas jojoba atau jomblo-jomblo bahagia. 

Karena kata author Gigi, Keenan belum pernah berpacaran sama sekali. 

Tak terhitung berapa banyak cewek yang dia tolak mentah-mentah, sampai ngejar-ngejar, guling-guling, bahkan mohon-mohon untuk dijadikan pacar tapi nahas semuanya tetap berujung patah hati. 

Entah bagaimana selera Keenan, tapi yang perlu diperjelas hanya ada dua poin. 

Pertama, Keenan bukan homo. Dia seratus persen normal, jadi kalian gak perlu khawatir. 

Dan yang kedua, ia belum menemukan cewek yang pas sesuai keinginan hatinya. Kalau pun ada, pasti akan Keenan beritahu. Yang jelas ceweknya itu bukan kalian.

THALASSOPHILE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang