Chapter 5

10 2 27
                                    

"Tak peduli seberapa besar rumah, seberapa luas harta, dan seberapa banyak anggota keluarga, asalkan ada cinta dan kehangatan di dalamnya semua lebih dari cukup."

-Gigi

.

.

.

Message from : Bunda Dokter

Molly, ayah dan bunda masih di luar sampai jam makan malam nanti. Pak Naryo juga lagi jemput bi Asih untuk kerja di rumah kita. Jangan dulu pulang soalnya rumah bunda kunci, kamu disana sama sahabat-sahabatmu dulu ya nak.

Love u.

Enjoy untuk dinnernya bunda, love u too!

***

Molly menghela nafasnya kasar. Bisa-bisanya ayah dan bunda dinner berduaan tanpa mengajaknya.

Ekspresi kesalnya itu tak luput dari penglihatan seorang lelaki disebelahnya yang sedang menyetir.

"Ada masalah hm?"

"Kayaknya lo anter gue ke rumah Tisa aja gimana?"

"Kenapa gak ke rumah lo?"

"Di rumah gak ada siapa-siapa. Gue disuruh bunda tunggu di rumah temen sampe nanti malem."

"Yaudah kalo gitu lo telpon dulu gih Tisanya." Molly mengangguk.

Ia lalu merogoh ponsel yang tersimpan di dalam ransel miliknya.

"Hallo Tis.."

"..."

"Ehm.. gu..ggue, gak enak badan. Makanya gak masuk sekolah tadi"

"..."

"Udah gak pa-pa kok sekarang makanya rencana sih mau ke rumah lo."

"..."

"Hah? lo lagi dimana?"

"...."

"Bareng anak-anak juga? Oh jadi lo semua pergi seneng-seneng tanpa gue?"

"...."

"Masa sih? Gue baru pegang hp soalnya"

"....."

"Yaudah deh, have fun sayang-sayangnya akuu. Byee!"

..

Molly makin cemberut, pupus sudah harapannya mau menunggu di rumah Tisa. Kalau sudah begini mau bagaimana lagi? 

Molly mulai memikirkan tujuan yang cocok untuk menunggu ayah bundanya hingga sampai di rumah. 

Tak mungkin juga ia luntang-lantung di pinggir jalan kan? Apa ia minta Keenan memberhentikan di sebuah mall? 

Ah gadis itu terlalu lelah setelah hampir seharian bermain-main di pantai. 

Lalu kira-kira ia harus kemana?

"Jadi, kita mau kemana nih tuan putri?" Ucapan Keenan sontak membuyarkan lamunan Molly.

"Um.. anu.. Tisa sama anak-anak lagi ke acara ulang tahun sepupunya Satria."

"Lalu?"

"Y..ya gue gatau mesti kemana lagi sekarang."

"Terus?"

"Ya gak terus-terus lo pikir gue tukang parkir apa huh?"

"Ya jadi gimana?"

"Lo tinggal turunin aja gue di pinggir jalan, biar gue luntang-lantung terus di culik sama preman disana!" jawabnya ketus.

THALASSOPHILE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang