O3.

157 19 13
                                    

Beomgyu baru saja tiba di sekolah, hari ini dia bangun kesiangan. beruntungnya dia tidak telat. Selain itu dia tidak lupa membawa handphone yang kemarin ia temukan. Mengira bisa saja ia menemukan sang pemilik handphone tersebut.

Ia melewati koridor menuju kelasnya, saat berjalan tidak sengaja ia berpapasan dengan anak anak famous. Bukan itu yang ia masalahkan tetapi, seseorang dari mereka mengobrol pada temannya dengan menyebut nama "tuan". Beomgyu menghentikan langkahnya memilih untuk bertanya kepada mereka.

"permisi, apa diantara kalian ada kehilangan sebuah handphone iphone?" ujar beomgyu sambil memamerkan iphone yang ia temukan. Dua orang dari mereka bertatapan dan tampak seperti gelisah?.

Perempuan yang diketahui menjadi seorang ketua mpk menyaut "sepertinya tidak ada, apa boleh kami pergi" sangat sopan ucapannya, Pantaslah ia diusulkan menjadi ketua mpk. Namun, beomgyu tidak menyerah begitu saja. Ia menghentikan langkah mereka dengan berdiri di depan mereka

"tadi jika tidak salah, gua denger kalian menyebutkan kata tuan, apa maksud kalian tuan tuan yang menjadi layanan curhat, dan menelpon kalian?"

Seorang pria yang sedari tadi bermain hape, mengalihkan fokusnya ke seorang beomgyu. Menatapnya dengan kesal setelah itu menjawab dengan tegas "ga kenal. Menyingkir dari hadapan kita atau gua banting tubuh lemah lu itu" ujar si pria.

Membuat beomgyu merinding takut. Bukan ini yang dia mau, dia hanya ingin mengetahui siapa pemilik handphone yang ia bawa ini. Karena hal ini, beomgyu menyingkir dari hadapan mereka dan berlalu pergi. Sedangkan mereka lanjut berjalan dengan tenang.

Beomgyu merutuki dirinya yang sangat berani untuk menghentikan geng anak famous tadi. Berulang kali dia berkata bodoh pada dirinya sendiri.

_________________________________________

Pelajaran ke empat sedang berlangsung dengan khidmat dan damai. Sampai suatu ketika, sebuah pengumuman radio yang membuat para siswa siswi berteriak panik, dan berhamburan pergi ke lapangan basket sekolah mereka.

Terdapat sesosok manusia sedang tengkurap dengan bersimbah darah dimana mana. para murid makin berteriak kencang saat diketahui siapa korban tersebut, seo changbin. Seorang siswa paling ditakuti oleh para siswa siswi di sekolah SMA Prabda Erlangga. Beomgyu yang melihat jasad tersebut dan mengetahui orang yang tergeletak ditanah itu, terkaget hingga tubuhnya bergetar ketakutan.

'ga mungkin kan, curhat gua semalam jadi kenyataan' batin beomgyu.

Handphone di sakunya bergetar, menandakan sebuah telpon masuk. Beomgyu menjauh dari kerumunan, mengangkat telepon dari seorang yang kemarin menelponnya.

"apa ini kerjaan anda?"

"oh, dia sudah mati?, kukira para 'anak' saya akan bermain main terlebih dahulu haha"

"jadi benar ini kerjaan anda?" badan beomgyu bergetar dengan luar biasa. Sangat kaget dengan kejadian hal ini.

"hm ya saya yang melakukan. Et tapi karena kau sudah meminta permintaan kepada kita. Kau akan menjadi para 'anak' saya?"

"hah?apa apaan, saya tidak mau"

"memang ada hak kau menolak seperti itu?. Sayangnya tidak"

"ah, jika anda menolak saya tidak akan segan segan untuk membunuh orang yang anda sayang. baiklah hanya itu saja, saya tutup panggilan ini, nanti saya akan memasukan anda ke ruang chat para 'anak' saya"

Panggilan berakhir dengan begitu saja, meninggalkan beomgyu yang mematung dengan badan bergetar dan pikiran yang melayang jauh. Bagaimana jika ia menolak, orang orang tersayang lah yang mendapatkan akibatnya tapi apakah itu termasuk ke dia

ting

bunyi pesan masuk langsung tersampai ke telinga beomgyu. Beralih ke apk pesan tersebut hantarkan. Dapat ia lihat sebuah chat room kosong dengan berisi kata kata

tuan mengundang anda ke group

terima | tolak

Mencoba berfikir jernih, jalan apakah yang harus ia lakukan. Dengan berat hati ia menerima tawaran dari sang tuan, dengan memencet tombol terima pada layar iphone yang ia temukan. Anehnya, pada apk telegram tersebut. ia mengecek orang orang yang ada, tetapi hanya ada profil hitam dengan nama singkat mereka(?).

Dengan buru buru ia mencari akun telegramnya. Dan benar saja, ia hanya memiliki profil hitam dengan nickname "BG" sebagai identitasnya. Menghela nafasnya dengan kasar, beomgyu rasa hari hari kedepannya akan menyulitkan. Kumpulan chat berdatangan dari group yang ia masuki tadi

Berisikan kalimat kalimat selamat bergabung. Oh, tidak hanya itu saja nanti sepulang sekolah mereka ingin mengadakan pertemuan untuk menyambut kedatangan beomgyu di squad mereka. Acara tersebut akan dilaksanakan di klub fotografi. Sayangnya beomgyu tidak tau klub fotografi, jadi ia mengetikan sebuah pesan mengatakan ia tidak tau dimana ruangan itu berada

Dengan cepat jawaban langsung ia dapatkan. Ia disuruh untuk menunggu di depan kelasnya, nanti akan ada yang menjemputnya. Beomgyu menuruti perkataan seorang berinisial MJ di group chat tersebut

Pengumuman kembali terdengar tapi bukan suara murid melainkan guru, yang menyuruh siswa yang masih berkeliaran diluar kelas untuk masuk kekelasnya segera atau akan ada hukuman yang menanti, dan kasus matinya changbin guru guru akan meminta bantuan kepolisian untuk menyelidiki kasus tersebut.

Beomgyu berjalan santai ke arah kelasnya, memasukan kedua tangannya pada kantong celana. Pikirannya berkelana kemana mana, berfikir squad apa yang ia masuki itu?, apakah tindakannya sudah benar?, apakah disana ia akan dijadikan tumbal seperti cerita cerita yang ia baca?, atau disana dia dimanfaatkan?. Pikiran pikiran aneh memasuki otaknya.

brakkk

Lamunan tadi hancur seketika, saat ia bertabrakan bahu dengan seorang pria. Beomgyu mengarah ke arah pria tersebut berkeinginan meminta maaf "eh ma-"

Kata kata yang sudah akan terucap terhenti ketika melihat orang didepannya, siapa sangka ia bertabrakan dengan manusia yang sangat Beomgyu hindari. Beomgyu menghembuskan nafasnya, berlalu meninggal pria yang menatap kepergiannya dengan tatapan tersedu.

Sepulang sekolah, sesuai dengan janji tersebut Beomgyu menunggu di depan kelas, sampai ketua kelas bertanya kepadanya kenapa belum pergi?, apa perlu dia menemani Beomgyu. Beomgyu berkata tidak, dan mengatakan sedang menunggu teman. Si ketua kelas membulatkan matanya, terkejut ternyata beomgyu mempunyai teman

Ketua kelas berpamit kepada beomgyu, bahwa ia sudah di jemput ortunya. Beomgyu masih menunggu seseorang menjemputnya, namun tidak ada sosok yang mendekatinya. Sesekali beomgyu mengecek hapenya. Hingga ketika bahunya ditepuk lembut dari arah belakang

ah! ternyata perempuan yang ia tolong kemarin. "ayok, yang lain sudah menunggu" ujar seorang perempuan tersebut lalu menarik tangan beomgyu mengikuti arah jalannya

"kita belum kenalan ya, gua kim minjoo bisa dipanggil minju"

"ekhm gua-"

"gua udah tau kali nama lu, ga usah dikasi tau wkwk"

Minju terkekeh imut yang membuat beomgyu juga melakukan hal yang sama. Sampailah mereka di depan pintu ruangan klub fotografi. Mereka berdua bersisi tatap, minju membalas dengan senyuman manisnya bak seperti malaikat "ayok!"

_________________________________________

TBC

-19092020-

𝐬𝐩𝐞𝐚𝐤𝐞𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang