O4.

121 16 8
                                    

"HAN JISUNGGGGGGGG"

Pintu ruangan klub fotografi terbuka, Menampakkan perempuan yang berteriak sangat kencang seperti kemalingan dompet. Sedangkan di arah berlawanan terdapat orang yang diteriaki 'han jisung' tengah menjungjung tinggi handphone dengan muka mengejek alanya.

Beomgyu yang melihat, langsung beralih menatap minju. Meminta penjelasan tentang situasi ini. Bukan jawaban yang ia dengar melainkan senyuman canggung yang sangat berbeda dengan senyuman manis minju tadi di depan pintu.

Otaknya masih memproses tapi dibatalkan dengan sebuah rangkulan erat di lehernya. Ia tolehkan tatapannya dari kanan ke kiri. "Hello, welcome to squad kita, betah betah ya disini. Oh ya salken gua kim junkyu bisa dipanggil junkyu dengan kode nama JK"

Beomgyu yang mendengar sapaan dan ucapan selamat datang hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Ia mulai risih dengan rangkulan junkyu yang masih betah di lehernya. Beomgyu menatap lengan itu dengan muka risihnya, berharap junyu mengerti kodenya. Bukannya dilepaskan, malah dipererat hingga beomgyu mendengar sebuah bisikan

"Masa sama orang yang satu daerah malu malu kek gitu"

"Loh dari mana lu tau?"

"Tau lah, karena gua yang nyari data tentang diri lu dan anak squad lainnya, bahkan gua tau rumah lu loh wkwk"

Obrolan dua orang berdaerah sama terhenti seketika, saat teriakan lagi lagi menggelegar ke seluruh ruangan. "HANJIS, BALIKIN GA HANDPHONE GUA?!!"

"gamau gamau wlee, sini ambil kalau bisa chaey" kegaduhan terjadi di ruangan klub ini. Hanjis dan juga chaeyeon memang dikenal seperti tom and jerry versi manusia, bahkan sebutan ini sudah menjuru ke satu sekolah 

"jangan berantem dulu lah, malu tau diliat sama anak baru di squad kita" secara bersamaan mereka berdua menoleh pada junkyu. Hanjis yang memang anaknya sangat ingin akrab dengan orang orang, tersenyum manis dan berjalan ke arah beomgyu, melemparkan handphone yang ia pegang tadi. Membuat pemilik handphone berteriak panik "HAPE GUA, ANJINGG" 

Hanjis pelaku pelemparan terkejut sambil menatap nanar handphone yang masih melayang dan akan mendarat entah dimana. terlihat dari tatapannya, ia sangat pasrah dan tidak berniat untuk mengejar. sepertinya ia siap akan di omeli semalam an ini. 

Namun dewi fortuna sedang bersamanya, handphone yang melayang mendarat di tangan seorang na jaemin dengan manisnya, membuat seorang hanjis bernafas dengan lega. Oke lupakan hal tadi, hanjis menghampiri tiga sejoli yang masih terdiam menyaksikan kejadian tadi.

"lah pada ngelamun, napa lu pada dah?" perkataan hanjis menyadarkan mereka dari khayalan yang sudah melambung tinggi "bikin kaget aja lu, datang datang dah kek setan aja" 

"asu lu kyu, gua ganteng gini dikatain setan" Mereka berdua berdebat, melupakan sosok beomgyu yang berada di tengah mereka, mendengarkan segala bacotan tidak berfaedahnya. Hanjis yang peka dengan keadaan, menyudahi debat dengan perkenalan dirinya ke beomgyu

"salam kenal han jisung, bisa dipanggil hanjis kode gua HS" 

"bukan hanjis, beom. Tapi najis wkwk"

"si anjir, gua lagi gamau berantem. Jan nyari masalah lu ya?" Kalimat yang diucapkan hanjis hanya ditanggapin dengan kata 'heleh' oleh junkyu. Beomgyu yang mendengar perkenalan singkat hanjis, ikut memperkenalkan dirinya secara singkat. 

Minju yang masih berada di depan pintu masuk mendekati chaeyeon juga jaemin, melupakan tiga orang yang masih berkenalan dan mencoba akrab satu sama lain. "Anjir hape gua. ga kenapa napa kan, min?" Ujar chaeyeon dengan panik, mengambil handphonenya yang digengam oleh jaemin. "HEH HANJIS, LAIN KALI JAN ASAL LEMPAR BARANG DONG, UNTUNG GA KENAPA NAPA HAPE GUA" Lanjut chaeyeon dengan suara cempreng khasnya dan menghampiri tiga orang dipojokan dekat pintu

"Kenapa, ju?" Minju yang masih menatap chaeyeon dengan kekehan manisnya, lucu melihat tingkah chaeyeon. Beralih menatap jaemin di depannya "Panggil yang lain dong, ini anak barunya udah datang" Jaemin mengerutkan keningnya.

"Kenapa harus gua sendiri, lu ikutlah nyari yang lain"

"Dih, ga berani lu sendiri?"

"Bukan gitu, tapi. . ." Ucapan jaemin terhenti, bingung melanjutkan kata kata selanjutnya. apalagi sekarang dia sedang ditatap dengan lekat oleh minju, membuat kepedean yang sudah ia stok dari lama, menghillang entah kemana. "Ya pokoknya lu ikut, deh" lanjut jaemin.

Jaemin dengan cepat menarik tangan minju, mengajaknya untuk membantu mencari anak anak no akhlak yang sedang nongki entah dimana. Mari kita lupakan dua manusia berlawan jenis yang malu malu ini ke empat orang yang sudah duduk santai di sofa pojokan kiri.

"Weh beomgyu lu main game kagak?" junkyu mengeluarkan handphone dari sakunya, mengode ingin mabar dengan hanjis dan beomgyu. 

"Main, Pubg. Mau mabar?"

Hanjis yang sejak awal sudah tertarik dengan kodean junkyu, langsung mengegas ajakan beomgyu "Nah kebetulan sekali, Kuy lah mabar" 

"Nama id lu apa beom?, ntar gua add" Obrolan mereka berlanjut seputar dengan game. Melupakaan queen sosial media disebelahnya. Chaeyeon melirik dengan sebal, yang benar saja mereka melupakannya "gua ga di ajak main?"

Lima kalimat yang terdengar nyaring di ruangan sepi itu, membuat hanjis junkyu menatapnya dengan datar "Ga bakalan chicken dinner pasti dah ntar" sinis hanjis kepada chaeyeon. 

Pada nyatanya, mereka pernah mengajak chaeyeon bermain pubg. Tapi tau apa yang terjadi, chaeyeon malah membunuh mereka berdua dengan mengenaskan, karena chaeyeon kira mereka musuh, padahal sudah jelas di atas kepala ada nama mereka. Chaeyeon saja yang tidak pintar main.

Sejak saat itu, Hanjis dan junkyu, tidak akan lagi lagi mengajak queen sosmed itu bermain lagi. Sebaiknya biarkan saja dia dengan dunia halusinasi nya. Chaeyeon disebelahnya menatap tidak suka, melanjutkan kembali scroll an pada home instagramnya. 

Mereka bertiga berada pada kesibukannya masing masing. Hingga tidak menyadari suara pintu terbuka berasal dari ruangan berbeda di pojokan kanan. "Hei, rapat mau dimulai nih" ujar seorang pria yang baru saja membuka pintu tersebut, sebut saja namanya Soobin 

Empat orang yang berawal fokus dengan alat canggihnya, beralih menatap soobin di depan pintu. Junkyu memasukan handphone ke dalam sakunya, berjalan terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh yang lainnya. 

Ruangan rapat, terdapat beberapa bangku dengan dipojokan ruangannya terisi alat alat musik. Di meja yang berada di tengah telah terisi sekitar empat orang lain yang belum Beomgyu ketahui namanya. Tapi sebentar, Ada orang familiar disana, eh pria itu bukannya orang yang ingin membantingnya ya?

Sang ketua osis yang berada disebelahnya, menepuk bahu beomgyu. Menyuruh dirinya duduk pada bangku yang disediakan. "Selamat siang semua, jadi adanya rapat ini dikarenakan kita akan mengadakan party anak baru yipiee" Ujar shuhua dengan gembira tidak lupa dengan party popper yang dibuka oleh jeno dan jaemin. Semua orang disana berteriak kegirangan, hanya saja beomgyu tersenyum canggung. Bingung bagaimana menanggapi hal ini, karena itu baru pertama kali untuk dirinya.

Brakk

Pintu ruangan terbuka menampakan dua sosok yang baru datang. "MAAP KITA TELAT YAK??" Ujar sang perempuan di sana. Beomgyu menoleh, bertatapan dengan salah satu orang disana. Orang itu, manusia yang sangat ia kenal dengan baik hanya saja tumbuh benih kebencian terhadapnya.

"Hyunjin?" Seorang yang ia tatap tadian, menatapnya balik "Ga nyangka ya, kita satu squad lagi" ujar nya dengan nada malas dan datar.

_________________________________________

TBC 

-02102020-

𝐬𝐩𝐞𝐚𝐤𝐞𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang