• Teaser • Prolog •

49.2K 3.4K 854
                                    

• TEASER •

• PRLOGUE •

Sederet pelayan berjejer di pekarangan mansion milik keluarga Morgan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sederet pelayan berjejer di pekarangan mansion milik keluarga Morgan. Mereka tersenyum tipis, memerhatikan tiga buah mobil jenis SUV masuk ke dalam pekarangan, dan menyambut ramah atas kedatangan tamu yang di undang hari ini, Sabtu 12 Januari 2019.

"Sir, kita sudah sampai!"ucap seorang wanita cantik dengan pakaian abu-abu gelap. Menatap tegas, tanpa berpaling dari arah pelayan yang berjalan mendekat, sekadar memberi penghormatan.

Dua puluh detik kemudian, seorang pria tegap dengan rambut hitam lebat keluar dari mobil setelah seseorang membukakan pintu untuknya. Jesus! Dia terlihat seperti pangeran tampan, kekar dengan balutan kemeja putih dan celana kain coklat. Rahang tegasnya ditumbuhi bulu halus, menutupi bibir merah yang sensual.

"Morning sir,"sambut kepala pelayan, mempersilakan pria tersebut masuk.

"Wait here!"ucap pria tersebut pada seluruh bodyguard dan asisten cantiknya. Taylor Britania.

"Welcome home, Markus!"sambut pemilik Mansion dengan senyuman lebar.

"Alexander. No! Ini bukan rumah, tapi istana!"ucap Markus ramah.

"Kau berlebihan untuk mengatai mansion kecilku ini,"balas Alexander menarik pinggul seorang wanita yang sejak tadi terdiam, hanya melempar senyuman kecil yang ikut menyambut.

"Kenalkan dia istriku, Lorna Morgan!"

"Sepertinya kau bukan hanya mengganti nama marga istrimu, tapi menyingkatnya!"kekeh Markus melihat Lorna sedikit menunduk dengan senyuman yang menawan.

"Aku hanya tidak ingin semua orang tahu nama lengkap istriku,"balas Alexander seraya mempersilakan pria itu duduk di sofa mahalnya, dan melihat pelayan menyuguhkan air serta camilan yang cukup banyak.

"Yah! Aku pahami kekhawatiran mu, Alexander. Hanya kau, pengusaha yang memiliki kekayaan di atas 300 miliar dollar, aku yakin, ada banyak tangan yang ingin mengambil pundi-pundi uang tersebut,"balas Markus seraya melempar senyuman khas.

"Belum seberapa, aku harus lebih naik,"balas Alexander angkuh. Hingga ia merasakan Lorna mencubit lengannya sedikit.

"Ah ya, dimana putrimu, Caroline?"tanya Markus, mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan besar yang memiliki plat emas di tiap sudut dinding nya. Khas keluarga Morgan yang selalu lekat dengan emas.

"Sebentar lagi dia akan turun,"ucap Alexander, melirik ke arah Lorna dan melihat wanita itu mengerutkan keningnya rapat.

"Aku akan menjodohkan nya dengan Caroline,"jelas Alexander tegas.

Dark ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang