"Rain...kamu ga takut kena marah Momy Deddy kamu?" Tanya Sia heran melihat sahabatnya ini. Setelah mendarat di Jakarta bukannya pulang ke rumah malah kabur ke rumah Sia.
Rain sudah duduk di sofa ruang tamu Sia, dan memperhatikan Arka diam diam yang sedang sibuk membaca materi kelihatanya.
"Sia ..kamu udah mau siap siap masuk sekolah ya..." tanya Rain sambil membolak balikan lembar soal latihan tes kejuruan."Kamu mau masuk SMK?" Lanjutnya lagi, karna yang ia lihat semua soal yang ia baca spertinya psikotes untuk masuk sekolah kejuruan. Tak kunjung mendapat jawaban dari sang sahabat yang entah kemana. Rain bermaksud bertanya dengan Arka yang sedang pura pura sibuk tapi tak bisa konsentrasi sama sekali, pikiran Arka kemana-mana karena ada Rain di depanya.
"Enggak...itu punya gue, eh punya Bang Reva sih kakak Sia, yang mau masuk SMK itu gue." Arka menyahut sebelum Rain menanyakan pertanyaan yang sama padanya.
"Ah..begitu..." Suasana ini Rain tidak suka, canggung sekali.
"Rain kamu air putih apa jus..." Teriak Sia dari arah dapur, rupanya Sia sedang membuatkan makanan buat Rain.
"Dragon fruit ada ga Sia...?"
"Ok tunggu..."Tidak sia-sia Rain memutuskan pulang ke rumah sahabatnya ini, Sia langsung menanyaianya macam macam dan berakhir membuatkan makanan untuk Rain. Karna selama di pesawat Rain tidak makan terlalu banyak jadi dia lapar sekali.
"Ini dia, pesanan putri hujan hahha...." ucap Sia sambil meletakan satu porsi nasi dan satu mangkuk sayur asem dengan potongan daging yang masih mengepulkan uap panas dan sangat menggugah selera. Tidak lupa jus buah naga pesanannya.
"Dasar Sia...kamu yang ngomong sendiri ko ketawa sendiri" Putri hujan adalah panggilan Rain saat bermain istana istanaan dulu sekali. Dan tiba-tiba si Sia memanggilnya dengan nada canggung. Tapi Sia malah menertawakan dirinya sendiri.
"Sia aku nginep ya..." Pinta Rain di sela sela makannya.
"Heee...yang ada nanti aku kena marah sama Momy kamu..enggak ah...lain kali kalo kamu mau nginep, yang benar saja dong kamu baru pulang aja udah kabur kesini ini malah nginep lagi..." Tolak Sia panjang lebar
"Sia...ko marah-marah gitu sih ke Rain.."
"Duh Rain...Sia ga marah ko hahah kamu malah mewek gitu lagi" Sahut Sia yang menahan tawa sambil menepuk kecil bahu Rain. Ya Tuhan, lucu sekali si Rain ini."Pokoknya kamu harus pulang, ini udah hampir malam dan aku harus jemput Bang Reva, dia ada kendala di jalan katanya. Nanti kamu di antar sama Arka aja, lo bisa kan Ka?" Sia membagi pandangannya dengan Arka dan Rain, untuk memastikan Arka bisa mengantarkan Rain sampai rumahnya.
"Iya gue bisa...," Sahut Arka langsung tanpa sadar dan langsung merutuki sikapnya yang ceplas ceplos itu.
"Eh!! Arka bisa?" Rain pikir akan ada penolakan kecil dari Arka.
"Tuh...Arka bisa habis makan Lo cabut ya..nanti kabarin lagi..." Sambung Sia lagi dan di angguki oleh Rain, sambil terus melahap makanannya.
"oh ya Sia...kamu rencana mau masuk sekolah mana...?" Tanya Rain penasaran karena dimanapun Sia akan mendaftar Rain akan ikut.
"Oh itu..aku udah daftar gelombang pertama di SMK Yudhistira, sekolah bokap lo hahah.''
Tawa renyah Sia mengudara.
"Ya udah deh, aku mau masuk Yudhistira" pasrah Rain, karena Daddynya juga memaksa masuk ke Yudhistira."Eh!! Lo ga ada tujuan lain?"
"Ga ada ko kalo Sia daftar sekolah lain, aku bakal bersikukuh ikut kamu Sia, heheh" Rain nyengir yang bikin wajahnya makin cantik, Arka yang dari tadi curi pandang ke arah Rainpun terpaku melihatnya."Jadi Rain tumbuh secantik ini sekarang.." ujar Arka dalam hati
Selesai makan Rain berdiri bermaksud untuk membawa piring kotornya ke dapur.
Di susul Sia yang pergi ke lemari kaca dekat ruang keluarga untuk mengambil kunci mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELOCACTUS
Teen FictionRain adalah anak tunggal dari keluarga Sebastian yang merupakan Pemilik HD Gruop, yang sebagian perusahaannya sangat terkenal di Lyon Prancis. Tidak sedikit yang merasa iri dengan kehidupan seorang Rain Bee Sebastian, mereka hanya iri dengan apa ya...